Konten dari Pengguna

Secercah Harapan Akan Penurunan Angka Kematian Bayi di Indonesia

Xonia Addriani Angelyn Asteresanauli Manurung
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
3 Juni 2024 8:45 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Xonia Addriani Angelyn Asteresanauli Manurung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, kelayakan hidup ini dinilai dari pendidikan, infrastruktur, angka kemiskinan, kesehatan, air bersih dan sanitasi dan lain sebagainya. Kesehatan menjadi salah satu unsur penting dalam kelangsungan hidup semua manusia. Sebab melalui kesehatan yang baik, aspek kehidupan manusia lainnya akan terdampak baik pula. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, kesehatan berasal dari kata dasar sehat, yang berarti baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit). Kesehatan sendiri diartikan sebagai keadaan (hal) sehat; kebaikan keadaan (badan dan sebagainya).
Sumber: https://www.pexels.com/photo/grayscale-photography-of-baby-holding-finger-208189/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.pexels.com/photo/grayscale-photography-of-baby-holding-finger-208189/

Sekilas Mengenai Angka Kematian Bayi

Kelahiran dan kematian juga tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Dan seringkali sakit menjadi penyebab kematian manusia. Terkhusus bagi ibu hamil, kondisi mereka lebih rentan terhadap penyakit dan risiko kematian. Mengingat bahwa setiap nyawa sangat berharga untuk hidup dan diselamatkan, Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi perhatian serius akan kualitas kesehatan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penyebab kematian bayi sendiri didasari oleh beberapa. Pada jurnal yang ditulis oleh Wulandari dan Utomo (2021), kematian bayi dapat disebabkan oleh kondisi bayi yang masih sangat rentan dan lemah. Kematian bayi sendiri dibagi dua, yaitu kematian endogen dimana faktor bawaan berpengaruh terhadap bayi, dan eksogen dimana lingkungan sekitar memiliki peranan dalam menyebabkan bayi ini mengalami kematian.

Kasus Kematian Bayi

Pada tahun 2023, terdapat peningkatan pada angka kematian bayi di Kota Pekalongan. Dilansir dari Radio Kota Batik Pekalongan, kematian pada bayi mencapai 67 kasus. Angka ini lebih banyak dari tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2022 dimana kasus kematian bayi ada 56 kasus. Salah satu penyebab yang disampaikan oleh sub koordinator keluarga dan gizi Dinasi Kesehatan Kota Pekalongan, kasus kematian pada bayi dipicu oleh keracunan pada ibu hamil, hal ini menyebabkan bayi terpaksa lahir sebelum waktunya, dan mengancam keselamatan nyawanya, sebab lahir sebelum waktu memperbesar kemungkinan terjadinya kematian. Pada jurnal yang ditulis oleh Maslikhah dan Baroroh (2023), angka kematian bayi juga cukup tinggi di Kabupaten Pekalongan, sejumlah 131 kasus.
ADVERTISEMENT

Faktor Penyumbang Angka Kematian Bayi

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian bayi. Pertama, kondisi ibu saat hamil tidak optimal dan faktor internal lainnya yang menyebabkan kandungan ibu menjadi lemah. Kedua, dari lingkungan eksternal, seperti jarak ke tempat persalinan yang jauh, terutama ketika sang ibu harus bersalin di kota yang berbeda, menyebabkan bayi tidak tertolong dengan segera. Ketiga, ketersediaan tenaga kesehatan yang ahli dalam menangani persalinan terbatas. Keempat, penyakit bawaan atau penyakit yang disebabkan oleh infeksi, misal campak, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan lain-lain.
Di Kabupaten Karanganyar, dari jurnal yang ditulis oleh Wulandari dan Utomo (2021), terdapat kasus kematian bayi yang juga cukup serius. Pada tahun 2011 terdapat 121 kasus kematian bayi, tahun 2012 meningkat menjadi 135 kasus. Di tahun 2013 berkurang menjadi 131 kasus, tetapi pada tahun 2014 naik menjadi 136 kasus, dan tahun 2015 juga naik menjadi 166 kasus.
ADVERTISEMENT

Upaya Penurunan Angka Kematian Bayi

Sebagai contoh nyata dari pemerintah Kabupaten Pekalongan, pemerintah setempat telah melakukan sesuatu untuk menekan angka kematian bayi. Melalui layanan di Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas, pembagian di shift pagi, siang, dan malam secara terjadwal guna menyediakan layanan persalinan bagi warga. Bidan juga dipastikan dan diberikan pelatihan mengenai Asuhan Persalinan Normal (APN). Ibu yang akan bersalin juga dapat menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk pembiayaan, atau Jaminan Persalinan (Jampersal) dengan disertai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Sarana dan prasarana seperti infant warmer yang penting bagi bayi, dan kebutuhan lainnnya yang menunjang harapan hidup bagi bayi juga disediakan. Dan adanya Standard Operating Procedure (SOP) serta perancangan pelayanan pertolongan persalinan yang mengedepankan asuhan bagi ibu dan bayi dengan pencatatan dan pelaporan pelayanan.
ADVERTISEMENT
Contoh lainnya, dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, perbaikan pelayanan publik juga dilakukan. Melalui sosialisasi kepada kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Puskesmas untuk disampaikan ke warga, kelas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan persalinan, penempelan stiker P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) diberikan. Penempelan stiker ini guna melihat informasi mengenai ibu yang sedang mengandung, juga mengurangi jumlah kematian bayi.

Opini Penulis

Untuk menurunkan angka kematian bayi di Indonesia merupakan sebuah tantangan besar, namun ada harapan bagi penurunan angka ini. Pemerintah Indonesia telah meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga lebih banyak keluarga dapat mengakses layanan kesehatan yang mereka butuhkan untuk ibu hamil dan bayi baru lahir. Selain itu, pembangunan fasilitas kesehatan terus berlanjut, terutama di daerah terpencil, dengan semakin banyaknya pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih baik.
ADVERTISEMENT
Program pendidikan dan kesadaran kesehatan dapat memberikan dampak positif dengan meningkatkan kesadaran tentang perawatan prenatal, gizi ibu, dan kebiasaan kesehatan bayi. Memperluas program imunisasi nasional berperan penting dalam mencegah berbagai penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada bayi dan anak. Bekerja sama dengan organisasi internasional seperti UNICEF, WHO dan organisasi bantuan lainnya, kami memberikan dukungan finansial dan teknis untuk program kesehatan ibu dan anak di Indonesia.
Pemanfaatan teknologi di bidang medis seperti telemedicine, aplikasi kesehatan, dan laporan digital juga akan membantu meningkatkan pelayanan medis dan memantau kondisi ibu dan bayi. Meskipun masih terdapat tantangan seperti masalah gizi, kesenjangan akses terhadap daerah terpencil, dan kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih, melalui upaya berkelanjutan dan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, angka kematian bayi di Indonesia dapat diturunkan dapat terus menurun di masa depan. Upaya yang telah dilakukan di Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Karanganyar menjadi bukti nyata akan secercah harapan untuk penurunan angka kematian bayi di Indonesia. Jika upaya ini dilakukan di seluruh daerah secara lebih merata, akan sangat mungkin penurunan angka kematian bayi ini lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Referensi:
KBBI. (2023). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, Diakses Tanggal. 29 Mei 2024, Dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Nurhayati, N., & Mulyanti, D. (2023). Peran Puskesmas untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan. https://ejurnal.stie-trianandra.ac.id/index.php/klinik/article/download/1276/1044
Wulandari, D. A., & Utomo, I. H. (2021). Responsivitas Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar dalam Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Karanganyar. Jurnal Mahasiswa Wacana Publik, 1(1), 117-127. https://jurnal.uns.ac.id/wacana-publik/article/view/50895
Maslikhah, M., & Baroroh, I. (2023). IMPLEMENTASI PERTOLONGAN PERSALINAN DI PUSKESMAS MAMPU BERSALIN DALAM UPAYA AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB). Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan/article/download/8484/pdf
ADVERTISEMENT
Ozy (2023). Angka Kematian Bayi di Kota Pekalongan Alami Peningkatan. Radio Kota Batik Pekalongan. https://rkb.pekalongankota.go.id/berita22807-1-angka-kematian-bayi-di-kota-pekalongan-alami-peningkatan.html#:~:text=Dinas%20Kesehatan%20(Dinkes)%20Kota%20Pekalongan,pada%202022%20sebanyak%2056%20kasus.