Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
KKN UNDIP: Pengolahan Limbah Bonggol Jagung Menjadi Produk Briket Arang
12 Agustus 2024 10:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Muhammad Ksatria Dzaki Pamungkas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
PEMALANG - Desa Pasir, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang merupakan desa dengan potensi pertanian jagung yang tinggi. Akan tetapi, masih ditemukan bonggol jagung yang tidak terpakai dibuang secara sembarangan tanpa dimanfaatkan dengan baik sehingga menurunkan nilai estetika lingkungan Desa Pasir dan berpotensi menjadi sarang penyakit.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 24 Juli 2024, di ladang jagung Desa Pasir, Muhammad Ksatria Dzaki Pamungkas selaku peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip) sukses mensosialisasikan pengolahan limbah bonggol jagung menjadi briket arang kepada para petani jagung Desa Pasir. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi limbah bonggol yang menumpuk pada lingkungan dan membuka peluang usaha baru untuk meningkatkan produktivitas para petani jagung Desa Pasir selain melakukan rutinitas meladang. Program ini dilatarbelakangi oleh isu lingkungan berkaitan dengan limbah bonggol jagung yang dibuang sembarangan hingga menumpuk di jalanan.
Program ini mendapat respons baik dari Kepala Desa Pasir, Dimul Susanto yang juga mengeluhkan hal sama terkait limbah bonggol jagung yang dibiarkan begitu saja tanpa pemanfaatan lebih lanjut. Program ini dirancang oleh Muhammad Ksatria Dzaki Pamungkas selaku peserta KKN UNDIP yang berasal dari Jurusan Biologi dengan mempertimbangkan pengeluaran, peralatan, dan kemudahan dalam pembuatannya sehingga diharapkan dapat membantu memecahkan isu lingkungan tersebut tanpa memberatkan para petani jagung untuk melakukan pengolahan limbah bonggol jagung menjadi briket arang.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan program kerja ini dimulai dengan pengenalan informasi umum seputar briket arang disertai dengan manfaat, prospek, dan nilai jual produk pada para petani jagung. Selanjutnya, dilakukan penjelasan dan praktik langsung langkah-langkah mulai dari pembakaran, pengeringan, penumbukan, penyaringan, pencampuran dengan kanji 1: 2, dan pencetakan briket dan dibagikan juga prototype produk serta brosur yang berisi prosedur pembuatan yang diharapkan para petani jagung dapat melakukan pengolahan tersebut secara mandiri.
Saat sesi diskusi, para petani jagung merasakan hal yang sama bahwa limbah bonggol jagung selama ini hanya dibiarkan begitu saja sehingga sangat penasaran dalam mengolah limbah bonggol jagung menjadi briket arang. Para petani Desa Pasir sangat antusias dan merasakan bahwa program ini sangat membantu dan menjadi suatu informasi yang sangat berguna untuk mengolah limbah bonggol jagung menjadi produk yang bermanfaat berupa briket arang. Para petani jagung berharap kedepannya terdapat pelatihan secara massal dalam pengolahan limbah bonggol jagung menjadi produk bermanfaat lainnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Muhammad Ksatria Dzaki Pamungkas