Konten dari Pengguna

Terinspirasi Ismail Marzuki, Agung Podomoro Lirik Bandung Selatan

Y.S. Adirekso
Jakarta, Bali, Balikpapan, Balik Kapan?
26 Oktober 2017 14:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Y.S. Adirekso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Terinspirasi Ismail Marzuki, Agung Podomoro Lirik Bandung Selatan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bandung selatan diwaktu malam
Idaman hati muda remaja
Tamasya indah penuh kenangan
ADVERTISEMENT
Riwayatnya tiada terlupakan
Langgam “Bandung Selatan di Waktu Malam” karya Ismail Marzuki, tak hanya menutrisi indera pendengaran kita. Penggalan lirik ‘Sang Maestro’ keroncong yang sarat akan makna itu, mampu menginspirasi pendengarnya. Seperti yang dialami Agung Wirajaya, Assistant Vice President Head of Strategic Marketing Division PT. Agung Podomoro Land Tbk. (APLN).
“Kami terinspirasi lagu ini ketika memutuskan untuk berpartisipasi dalam membangun Bandung Selatan,” kata Agung Wirajaya, belum lama ini. Pria murah senyum ini mengakui jika saat ini, APLN tengah menyiapkan sebuah proyek hunian dengan konsep bernuansa resor.
Terinspirasi Ismail Marzuki, Agung Podomoro Lirik Bandung Selatan  (1)
zoom-in-whitePerbesar
Agung Wirajaya, Assistant Vice President Head of Strategic Marketing Division PT. Agung Podomoro Land Tbk. (APLN).
Menurut dia, keindahan Bandung Selatan yang digambarkan sebagai “idaman hati muda remaja” memiliki nilai lebih yang tidak diperoleh di tempat lain. “Memang setiap daerah punya ciri khas untuk dikembangkan, akan tetapi kawasan Bandung Selatan memiliki value yang sangat berbeda. Mulai dari keindahan alam, potensi wisata, keramahan penduduk, serta future development-nya,” kata Agung.
ADVERTISEMENT
Sejak lama Bandung Selatan dikenal sebagai daerah wisata alam yang menjanjikan. Dengan dibukanya tol Cipularang, rencana pengembangan LRT dan kereta cepat, Bandung Selatan dipastikan menjadi tujuan masyarakat untuk memiliki hunian.
“Siapa sih yang tidak ingin tinggal di kawasan yang masih hijau, udara segar, dana lam yang asri. Dekat dengan kawasan wisata sekaligus jangkauan yang mudah ke pusat kota karena banyaknya akses transportasi umum? Saya rasa semua orang mendambakan hal itu,” kata Agung.
Meski belum bersedia membeberkan secara rinci, Agung menyebutkan proyek yang akan dikembangkan adalah premium landed di atas lahan seluas 100 hektare. Proyek ini direncanakan mulai kuartal pertama tahun 2018 dengan segmen menengah dan menengah atas. “Saya belum bisa menyebutkan kisaran harganya karena ini masih terus dihitung. Akan tetapi, sebagai gambaran, beberapa property yang berada di skeitar Bandung dipasarkan paling sedikit Rp 1 miliar per unit,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Komitmen terhadap lingkungan tetap dijunjung tinggi APLN dengan menyisakan sekitar 50 persen lahan untuk kawasan hijau. Dari total lahan sekitar 100 hektare, tahap awal pengembangan pada area seluas 30 hektare. Untuk menunjang fasilitas bagi penghuni, APLN juga melengkapi dengan sarana serta prasarana penunjang, seperti commercial area dan public area.
“Hal tersebut sudah merupakan komitmen sekaligus ciri khas kami. Setiap hunian yang kami bangun tidak berdiri sendiri, melainkan dilengkapi fasilitas untuk penghuni dan masyarakat luas,” kata penggemar sepeda ini.
Proyek property terbaru ini diharapkan mampu mengantisipasi perkembangan Kota Bandung sebagai kawasan urban yang akan semakin berkembang. Agung Wirajaya meyakini ke depan, pengembangan Bandung mengarah ke Selatan. Hal ini ditandai dengan sejumlah sodetan jalan termasuk jalan tol sedang diarahkan ke selatan karena wilayah lain di Bandung seperti kawasan utara sudah sangat padat dan dialokasikan untuk kawasan konservasi.
ADVERTISEMENT