Konten dari Pengguna

Fenomena Nikah Muda di Kalangan Gen Z

Novliando saputra
Mahasiswa Universitas Pamulang Hallo, Perkenalkan saya Novliando saputra Dari Perguruan tinggi Universitas Pamulang,Fakultas Ilmu Komputer, program studi sistem informasi, saya berasal dari Tanah Abang Jakarta Pusat
20 Desember 2024 23:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Novliando saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nikah muda di zaman sekarang semakin marak karena beberapa alasan. Salah satunya adalah pengaruh media sosial yang sering memperlihatkan kehidupan pernikahan yang tampak bahagia dan indah, sehingga banyak anak muda ingin segera menikah. Selain itu, ada tekanan dari lingkungan dan keluarga yang masih menganggap menikah di usia muda sebagai hal yang wajar atau bahkan keharusan.
Ilustrasi perceraian. Gambar oleh OpenClipart-Vectors dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perceraian. Gambar oleh OpenClipart-Vectors dari Pixabay
Faktor agama juga berperan di mana menikah muda dianggap sebagai cara untuk menghindari pergaulan bebas. Di sisi lain, kondisi ekonomi juga bisa menjadi alasan, terutama ketika orang tua merasa menikahkan anak lebih cepat bisa mengurangi tanggungan keluarga.
ADVERTISEMENT
Ada juga anak muda yang menikah karena dorongan perasaan cinta tanpa memahami sepenuhnya tanggung jawab besar dalam pernikahan. Kurangnya pengetahuan tentang kesiapan mental, fisik, dan ekonomi sering membuat mereka berpikir bahwa pernikahan adalah jalan keluar dari masalah. Selain itu, keterbatasan akses pendidikan di beberapa tempat membuat anak-anak memilih menikah lebih cepat karena tidak ada pilihan lain.
Namun, pernikahan di usia muda sering kali membawa tantangan besar, seperti risiko kesehatan, masalah ekonomi, dan ketidaksiapan mental dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
Selain itu, perubahan gaya hidup dan perkembangan teknologi juga ikut mendorong maraknya nikah muda. Akses komunikasi yang semakin mudah membuat hubungan antar pasangan lebih intens dan cepat berkembang, sehingga keputusan untuk menikah sering diambil tanpa banyak pertimbangan. Banyak anak muda yang memiliki pandangan romantis bahwa menikah akan menyelesaikan semua masalah, padahal pernikahan membutuhkan kesiapan fisik, mental, dan finansial.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ada juga pengaruh budaya di mana menikah muda dianggap sebagai tanda kedewasaan atau cara untuk menjaga nama baik keluarga. Beberapa orang tua bahkan merasa lebih aman jika anaknya menikah lebih cepat agar terhindar dari pergaulan bebas atau hal-hal yang dianggap negatif.
Namun, sering kali keputusan menikah di usia muda tidak disertai kesiapan yang matang. Akibatnya, banyak pasangan muda yang menghadapi berbagai masalah dalam pernikahan, seperti kesulitan ekonomi, konflik rumah tangga, dan terhentinya pendidikan.