Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Usai Debat Cawapres, Siapa Kandidat Paling Banyak 'Dicari' Warganet?
25 Desember 2023 8:49 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Yanu Endar Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Debat kedua Capres-Cawapres (Jumat, 24/12/23) telah berlangsung dengan seru dan menyedot perhatian publik cukup besar. Terutama dengan penampilan perdana Gibran Rakabuming Raka, Cawapres nomor dua yang sekaligus putra pertama dari Presiden Joko Widodo. Kemunculannya dalam panggung Pilpres saja sudah membawa polemik sekaligus kontroversi, maka tak ayal jika penampilannya dalam debat benar-benar ditunggu oleh warganet.
ADVERTISEMENT
Oleh sebagian pakar hukum dan pengamat politik, Ia dianggap "cacat hukum" maju sebagai "Cawapres bermasalah" karena diloloskan oleh MK - yang diketuai oleh pamannya sendiri - dan bahkan banyak yang menyebutnya sebagai simbol baru Nepotisme pasca rezim Orde Baru. Media Internasional, Al Jazerra, bahkan menyebut Gibran sebagai "Nepo Baby" karena dianggap kurang berpengalaman dan lolos karena nepotisme.
Dua prediksi paling menyeruak sebelum debat adalah apakah Gibran bakal menjadi bulan-bulanan Muhaimin Iskandar (Cawapres 01) dan Mahfud MD (Cawapres 03), atau sebaliknya, Ia akan memberikan kejutan dengan menjadi "kuda hitam" yang akan menguasai panggung debat tersebut.
Hasil pantauan media dan google trends pasca debat ternyata menunjukkan situasi kedua, di mana Gibran tampil melebihi ekspektasi publik dan menjadi kandidat yang paling banyak dicari dan diperbincangkan warganet (lihat gambar 1). Gibran memuncaki ranking pencarian warganet sejak tanggal 22 Desember (100) hingga setelahnya.
Gibran yang tampil pertama kali dalam menyampaikan visi-misi, nampak percaya diri dan justru bisa menyerang kedua kandidat Cawapres lainnya dengan pertanyaan-pertanyaan "jebakan ", seperti bertanya dengan singkatan yang tidak umum "SGIE" dan pertanyaan di luar topik debat (misal: carbon capture & storage). Model pertanyaan jebakan ala Gibran ini juga disertai dengan ekspresi wajah dan kalimat-kalimat yang oleh sebagian pengamat dianggap kurang etis atau cenderung provokatif. Taktik debat Gibran ini bahkan dianggap hanya bertujuan untuk merendahkan lawan debat .
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu, data Google trends menunjukkan memang Gibran menjadi puncak pencarian warganet di platform YouTube pada tanggal 23 Desember atau sehari pasca debat dengan skor 100 (tertinggi). Sementara Muhaimin Iskandar hanya memiliki skor 27 dan Mahfud MD 15 (Lihat gambar 2). Diluar sentimen positif maupun negatif, momentum popularitas pasca debat Cawapres ini memang harus diakui menjadi milik Gibran dan Ia terbukti mampu menguasai panggung, baik saat maupun setelah debat.
Dari sisi substansi, kata kunci yang paling banayk dicari warganet pasca debat yang terkait dengan Gibran adalah "SGIE", "Carbon Capture Storage", "Gibran Pakai 3 Mic", dan "Investor IKN". Keempat topik ini merupakan hal-hal yang paling banyak dicari terkait dengan statement Gibran selama debat. SGIE menjadi "senjata" Gibran untuk nylepet Muhaimin Iskandar, sedangkan Carbon Capture Storage ia jadikan peluru untuk Mahfud MD.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dalam hal investor IKN, ini adalah pertanyaan Mahfud MD kepada Gibran. Saat itu Mahfud MD mempertanyakan mengapa tidak ada investor Asing yang masuk ke IKN sampai saat ini? padahal janji pembangunan IKN adalah tidak menggunakan APBN. Kemudian, Gibran membantah dan menyebutkan beberapa nama investor lokal yang saat ini sudah berinvestasi di IKN . Perdebatan keduanya menghiasi banyak konten media sosial pasca debat. Pertanyaan Mahfud MD ini pula yang menjadi kata kunci paling banyak dicari oleh warganet pasca debat Cawapres terkait dengan Cawapres 03 ini (lihat gambar 4).
Masih seputar IKN, Gibran juga sempat mempertanyakan inkonsistensi Muhaimin Iskandar dalam dukungannya terhadap IKN. Ia menganggap Muhaimin beralih menolak IKN setelah bergabung dengan Anies Baswedan, padahal sebelumnya ia pernah potong tumpeng di IKN saat masih belum menjadi cawapres. Pertanyaan ini pula ("cak imin potong tumpeng" ) - disamping SGIE - yang muncul menjadi salah satu kata kunci yang paling banyak dicari oleh warganet pasca debat yang terkait dengan Muhaimin Iskadar (lihat gambar 5).
Dari dua debat yang sudah berlalu, nampak persaingan masih sangat sengit. Mungkin akan banyak kejutan-kejutan lainnya di debat Capres-Cawapres selanjutnya. Debat ini tentu saja tidak bisa dianggap remeh, sebab bisa saja ia menjadi alat penentu bagi para swing voters yang masih ragu-ragu atau belum menentukan pilihannya dalam Pilpres nanti.
ADVERTISEMENT
Kita tunggu kejutan apalagi yang muncul di debat Capres-cawapres selanjutnya!