Terjebak Kesadaran Palsu Era Global
31 Mei 2022 10:15 WIB
·
waktu baca 5 menitKesadaran—apalagi ketidaksadaran—bukan lagi jadi panasea kritis bagi kaum urban yang keranjingan gegaya disruptif seperti kartun, komik, gim, sinema, fesyen, hingga aneka pesona media sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram dan sejenisnya. Di era kekuasaan media, produksi citraan-citraan oleh mesin kapitalis membabi buta tanpa henti.
Televisi, bioskop, media massa, internet, media sosial, dan berbagai aplikasi yang bisa diakses di beragam gawai menjelma menjadi media pemutus hubungan dengan masa lalu dan representasi yang radikal namun luar biasa memesona. Kesadaran palsu kini menjadi bagian dari kaum urban: yang penting hura-hura dulu, lalu baru pikirkan esensinya.
Era globalisasi yang mempersatukan beragam tatanan kehidupan di seluruh penjuru dunia adalah biang keroknya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat membuat dunia mengecil. Konsekuensinya, proses akulturasi mondial pun tak bisa dicegah. Tak cuma kaum urban yang tinggal di wilayah perkotaan, masyarakat di pedesaan hingga pedalaman pun kini telah digiring paksa masuk ke pusaran karut marut globalisasi.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814