Maraknya Kasus Penculikan Anak, Orang Tua Perlu Waspada

Yasintha NW
Mahasiswi Akademi Komunikasi Radya Binatama Jurusan Broadcasting
Konten dari Pengguna
2 Maret 2023 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yasintha NW tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penculikan Anak. Foto : Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penculikan Anak. Foto : Shutterstock
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini muncul kasus penculikan anak di berbagai daerah. Pada tahun 2022, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) merilis angka kasus penculikan anak yang mencapai 28 kejadian sepanjang tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
Di awal tahun 2023 masyarakat kembali dihebohkan dengan munculnya kasus penculikan anak. Penculikan anak sebenarnya dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
1. Kurangnya pengawasan orang tua: Orang tua yang tidak memperhatikan anak-anak mereka dengan baik dan tidak mengawasi kegiatan mereka, termasuk saat bermain di luar rumah, dapat meningkatkan risiko penculikan anak.
2. Kemajuan teknologi: Teknologi telah memudahkan akses informasi dan interaksi sosial, tetapi juga membuka celah bagi penculikan anak. Misalnya, keberadaan media sosial dapat memungkinkan orang asing untuk mengakses informasi pribadi tentang anak-anak, seperti lokasi sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler.
Ilustrasi Uang. Foto : Shutterstock
3. Motif finansial: Penculikan anak juga dapat dilakukan untuk tujuan finansial, seperti penjualan atau pemerasan keluarga korban. Kasus-kasus seperti ini biasanya melibatkan jaringan kejahatan yang terorganisir dan kompleks.
ADVERTISEMENT
4. Masalah sosial: Kasus penculikan anak juga bisa terjadi akibat masalah sosial seperti kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, dan gangguan mental pada pelaku penculikan.
Selain itu, baru-baru ini beredar kasus penculikan anak dengan motif jual beli organ tubuh. Pelaku melakukan tindakan penculikan dengan tujuan untuk mendapatkan organ tubuh anak yang kemudian dijual untuk tujuan medis atau komersial. Hal ini dapat terjadi karena faktor permintaan akan organ tubuh manusia sangat tinggi. Kondisi tersebut membuat perdagangan organ tubuh menjadi bisnis yang sangat menguntungkan. Namun tentu saja hal ini menjadi bentuk kejahatan yang serius. Pelaku sering kali memilih anak sebagai sasaran penculikan karena mereka dianggap lebih mudah untuk dimanipulasi dan dijadikan sumber organ tubuh.
ADVERTISEMENT
Hal ini perlu menjadi perhatian serius, terutama bagi orang tua. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kasus penculikan anak, di antaranya:
1. Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya untuk tidak berbicara dengan orang asing, tidak menerima barang dari orang yang tidak dikenal, dan memberi tahu orang tua atau penjaga jika ada yang mencurigakan.
2. Pastikan selalu ada pengawasan orang dewasa ketika anak bermain atau beraktivitas di luar rumah, dan pastikan anak selalu ditemani saat bepergian.
Ilustrasi Media Sosial. Foto : Shutterstock
3. Kurangi informasi pribadi yang diposting di media sosial tentang kegiatan atau lokasi anak. Pastikan informasi yang diposting tidak mudah diakses oleh orang asing.
4. Perhatikan lingkungan sekitar dan waspadai orang yang mencurigakan, kendaraan yang mencurigakan, atau perilaku yang mencurigakan.
ADVERTISEMENT
5. Ajarkan anak untuk segera memberi tahu orang tua, guru, atau petugas keamanan jika merasa tidak aman atau dicurigai oleh orang yang tidak dikenal.
6. Buat kesepakatan dengan teman dan keluarga tentang pengawasan dan perhatian terhadap anak. Jika anak dijemput oleh orang yang tidak dikenal, pastikan anak mengenal orang tersebut dengan baik dan telah memberitahu orang tua atau penjaga sebelumnya.
Untuk mencegah terjadinya penculikan anak dengan motif apapun tentu memerlukan kerja sama antara orang tua, guru, masyarakat, dan pihak keamanan. Dengan adanya kerjasama yang baik maka akan tercipta peningkatan kualitas informasi, penguatan sistem perlindungan anak, dan efektivitas penegakan hukum yang akan mengurangi risiko terjadinya kasus penculikan anak.