Konten dari Pengguna

Fashion Modern: Dampak Capsule Wardrobe Dalam Membentuk Gaya Hidup Berkelanjutan

yasmin fayya
Mahasiswa ilmu komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
18 Oktober 2024 23:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari yasmin fayya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
fashion tren zaman now yang bervariasi dalam pilihanya. foto: di ambil sendiri oleh penulis
zoom-in-whitePerbesar
fashion tren zaman now yang bervariasi dalam pilihanya. foto: di ambil sendiri oleh penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
pada lingkungan. Di tengah kekhawatiran ini, dan sebagai penyeimbang adanya fast fashion ini munculah istilah capsule wardrobe. Di era sekarang capsule wardrobe ini banyak menjadi solusi untuk kebanyakan orang untuk menciptakan gaya hidup berkelanjutan yang berbasis pada penggunaan pakaian yang lebih sedikit namun tetap fungsional.
ADVERTISEMENT
Konsep capsule wardrobe awal mula di perkenalkan oleh Susie Faux tahun 1970-an, yang mengusulkan lemari pakaian dengan jumlah yang terbatas dan dapat di pakai dalam berbagai kesempatan. Konsep yang di usulkan oleh Susie Faux sangatlah berguna di era sekarang untuk menekankan limbah tekstil yang di hasilkan oleh konsumsi berlebihan. Selain dapat mengurangi limbah tekstil dampak dari capsule wardrobe ini juga dapat mempengaruhi cara pandang konsumen terhadap fashion era sekarang. Di era yang serba dengan media sosial ini gaya hidup berkelanjutan menjadi tren yang semakin di perhatikan oleh kalangan milenial dan gen Z. Mereka cenderung lebih pintar dalam memilih produk fashion dan mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Konsep Capsule Wardrobe juga terhubung dengan fenomena yang dikenal sebagai kalcer (budaya konsumen). Konsep kalcer menganjurkan konsumen untuk tidak hanya membeli produk berdasarkan harga, tetapi juga sebagai cara untuk mewujudkan identitas dan ekspresi diri mereka. Istilah capsule wardrobe dapat digunakan untuk menentang fast fashion dan konsumerisme yang berlebihan karena lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Dalam konteks ini mampu mempertahankan gaya hidup minimalis dan mendukung capsule wardrobe yang mudah diakses dapat menambah makna lebih pada pakaian yang dikenakan sehari-hari. Namun penerapan dalam hal ini tidaklah mudah karena untuk sebagian orang masih terjebak dalam siklus fast fashion ditambah lagi sekarang terdapat tren kalcer yang menambah sebagian orang ingin mengikuti tren tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ada kesenjangan antara persepsi konsumen tentang pentingnya keberlanjutan dan praktik mereka sendiri. Salah satu cara penanganan ini adalah memberikan informasi mengenai pentingnya memilih produk yang lebih berkelanjutan dari segi kualitas maupun dampak nya terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, banyak brand besar mulai merespons perubahan preferensi konsumen ini dengan memproduksi pakaian yang lebih ramah lingkungan dan mendukung konsep capsule wardrobe. Brand seperti Patagonia dan Everlane misalnya, dikenal dengan komitmen mereka terhadap produksi yang berkelanjutan dan transparansi rantai pasokan. Dengan adanya dukungan dari industri, diharapkan konsep capsule wardrobe bisa semakin meluas dan menjadi bagian dari gaya hidup standard.
Secara keseluruhan capsule wardrobe adalah salah satu solusi potensial dalam menciptakan gaya hidup berkelanjutan di era modern saat ini. Dengan mengurangi konsumsi berlebihan dan lebih memilih pakaian yang lebih berkualitas dan serbaguna,kita bisa mengurangi dampak negatif dari industri fashion terhadap lingkungan. Selain itu untuk mengurangi dampak negatif tentunya butuh dukungan dari konsumen dan produsen untuk dapat terus berkembang dan menjadi norma dalam industri fashion global.
ADVERTISEMENT