Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Yatim Mandiri Bersama IPEMI Sidoarjo Gelar Kajian Parenting Al-Qur’an
29 Oktober 2024 14:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Yatim Mandiri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Laznas Yatim Mandiri bekerja sama dengan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Kabupaten Sidoarjo menggelar acara bertema: Kajian Parenting Al-Qur’an, pada Ahad lalu (27/10/2024) yang berlangsung meriah dan penuh hikmah.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman, Jati, Sidoarjo, dan dihadiri lebih dari 400 peserta yang antusias mengikuti acara sejak pukul 08.00 WIB.
Acara ini bertujuan memberikan inspirasi dan panduan bagi para orang tua dalam mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai Al-Qur’an serta mendorong terbentuknya keluarga Qur’ani.
Kajian ini menghadirkan pemateri berpengalaman dan kompeten dalam bidang Al-Qur’an dan parenting Islami.
Dalam sambutannya, Wakil Direktur II Laznas Yatim Mandiri, Imam Fahruddin, menegaskan tentang pentingnya mendukung syiar dakwah Al-Qur’an. Laznas Yatim Mandiri, melalui program Orang Tua Asuh, berkomitmen memberikan dukungan bagi anak-anak yatim dan dhuafa untuk menghafal Al-Qur’an.
“Kami ingin menjadi bagian dari perjalanan mereka dalam menghafal Al-Qur’an. Dengan adanya program Orang Tua Asuh ini, kami berharap masyarakat semakin terdorong untuk berkontribusi dalam mendukung syiar Al-Qur’an,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
KH. Ahmad Muzakky Al Hafidz, Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, membuka sesi dengan menyampaikan keutamaan para penghafal Al-Qur’an.
“Satu orang Hafidz atas ijin allah berhak memberikan syafaat bagi keluarganya di akhirat kelak, kemuliaan anak yang menghafal al-quran bisa menjadi penolong keluargannya, apakah dengan pemandangan ini anda belum tergetar hatinya anaknya dan cucunya untuk menjadi penghafal Al-Quran,” ujar KH. Muzakky, yang menekankan pentingnya dukungan keluarga dalam proses hafalan ini.
Menurutnya, mendidik dan membesarkan anak yang mencintai Al-Qur’an adalah salah satu bentuk ibadah yang mulia dan penuh makna. Tidak hanya sekadar mengenalkan bacaan dan hafalan, tapi merenungi kebesaran Allah pada diri para penghafal Al-Qur’an.
Ust. Drs. H. Ali Muafa, M.Ag., Pengasuh Pesantren Al-Quran Nurul Falah Surabaya, melanjutkan dengan materi tentang keutamaan Al-Qur’an sebagai petunjuk.
ADVERTISEMENT
“Dalam Q.S. Al-Isra’ ayat 9 Allah berfirman, Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk ke jalan yang paling lurus dan membawa kabar gembira bagi orang-orang beriman yang melakukan kebajikan, bahwa bagi mereka disediakan pahala yang sangat besar.,” ungkap Ust. Ali Muafa.
Acara ini juga menghadirkan Muhammad Naja Hudia, seorang hafidz Qur’an 30 juz yang berhasil menyelesaikan hafalannya di usia 10 tahun.
Naja yang memiliki kondisi spesial, mampu menghafal Al-Qur’an dengan sangat baik, bahkan di atas rata-rata orang normal, termasuk memahami makna ayat-ayatnya. Bersama ayahnya, Naja berbagi kisah tentang perjuangannya menghafal Al-Qur’an sejak kecil, yang penuh dengan ketekunan dan dukungan dari keluarga.
“Perlu niat yang ikhlas dalam proses menghafal Al-Quran dan Murajaah secara istiqomah, dan itu yang hingga sekarang naja masih terus rutinkan,” ungkap ayahnya.
ADVERTISEMENT
Acara ditutup dengan tanya jawab, sambung ayat secara acak dan diakhiri doa yang dipimpin oleh Muhammad Naja Hudia A., memberikan kesan mendalam bagi semua yang hadir.
Dengan terlaksananya acara ini, Laznas Yatim Mandiri dan IPEMI Kabupaten Sidoarjo berharap dapat menanamkan semangat mencintai Al-Qur’an dan membentuk generasi yang Qur’ani, khususnya di kalangan yatim dan dhuafa.
Dalam kegiatan ini juga diucapkan terima kasih dan apresiasi tersebut disampaikan oleh Muhammad Nur Kholis, selaku ketua koordinator acara dari Laznas Yatim Mandiri. Beliau mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada para peserta kajian yang telah berpartisipasi dalam program infak Orang Tua Asuh Yatim Mandiri.
Dukungan infak dari para peserta, menurutnya, menjadi elemen penting dalam mendampingi anak-anak yatim dan dhuafa untuk menghafal Al-Qur’an serta memperkuat nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan mereka. “Terima kasih atas keikhlasan dan kepedulian para jamaah yang diamanah yant dititipkan. Semoga ini menjadi amal jariyah yang berkah dan membawa manfaat bagi generasi Qur’ani yang akan datang,” ucapnya.
ADVERTISEMENT