Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Khalayak dalam Sosiologi Komunikasi dan Media Sosial
29 Desember 2020 9:45 WIB
Tulisan dari yaumah syafaah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Sosiologi mempelajari berbagai segi kehidupan manusia yang bermasyarakat dan salah satu ruang lingkup yang diamati adalah interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat. Inti dari interaksi sosial adalah komunikasi, karenanya muncul kekhususan dalam sosiologi yang dinamakan Sosiologi Komunikasi, yaitu ilmu yang mempelajari atau menelaah hubungan timbal balik antara media massa dengan masyarakat. Pengertian tersebut dikemukakan oleh Jalaludin Rahmat dalam kata Pengatarnya di buku Sosiologi Komunikasi Massa, karangan Charles R. Wright. Di Indonesia, seringkali sosiologi komunikasi digunakan untuk mengetahui dampak penggunaan media massa dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan, dampak media massa dalam pembentukan mentalitas bangsa, serta hubungan masyarakat dalam lembaga-lembaga sosial serta perilaku media massa.
ADVERTISEMENT
Menurut Burhan Bungin (2006) dalam buku Mahyudin yang berjudul Sosiologi Komunikasi Dinamika Relasi Sosial di dalam Era Virtualisasi (2019), menyebutkan ada 4 rana dalam sosiologi komunikasi. Diantaranya: teknologi informatika, komunikasi, proses dan interaksi sosial, dan budaya cosmo politan. Dari 4 rana tersebut sosiologi bisa dikatakan sebagai jembatan antara ilmu sosiologi dan ilmu komunikasi yang dapat memberikan penjelasan mengenai interaksi sosial.
Adapun pendapat lain tentang sosiologi Komunikasi menurut Soerjono Soekanto (Soekanto, 2003: 423) dalam buku Mahyudin yang berjudul Sosiologi Komunikasi Dinamika Relasi Sosial di dalam Era Virtualisasi (2019), menjelaskan sosiologi komunikasi merupakan kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh mempengaruhi antara para individu, individu dengan kelompok maupun antar kelompok. Mengingat masyarakat sebagai obyek kajian, maka mempelajari sosiologi komunikasi tidak akan bisa melepaskan diri dengan media interaksi sosial yaitu, lembaga sosial serta media massa dan norma-norma sosial yang mengaturnya. Oleh karena itu, seringkali sosiologi komunikasi kemudian ditulis sebagai sosiologi komunikasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Charles R. Wright.
ADVERTISEMENT
Saat ini kehadiran media massa menjadi peran yang sangat berpengaruh bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas dikehidupan sehari-hari. Dan saat ini media massa tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat. Misalnya: untuk memenuhi informasi, masyarakat bisa menggunakan koran, majalah ataupun tabloid. Begitupun terkait dengan masalah kebutuhan belanja dan lain-lain pada saat ini masyarakat bisa membeli dengan cara menggunakan internet. Dengan demikian kebutuhan akan dapat dipenuhi oleh masyarakat. Dalam media massa, masyarakat disebut dengan kalayak.
Komunikasi massa ditunjukan ke arah khalayak luas. Khalayak yang luas adalah bila komunikator tidak secara langsung berinteraksi dengan khalayaknya pada periode tertentu selama komunikasi dilakukan.
Pembelajaran mengenai khalayak dalam media massa pada saat ini sudah sangat beragam. Dalam jurnal Humaniora yang berjudul Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak Analysis (2018), mendefinisikan bahwa khalayak merupakan sejumlah orang yang memiliki minat sama terhadap suatu kegemaran/ persoalan tertentu tanpa harus mempunyai pendapat yang sama, dan menghendaki pemecahan masalah tanpa adanya pengalaman untuk itu. U&G menitikberatkan pada fungsi media massa bagi penggunaannya. Yang dilihat adalah apa yang dilakukan orang terhadap media, bukan apa yang dilakukan terhadap khalayak (McQuail, 1980).
ADVERTISEMENT
Menurut hasil penelitian dari Fifit Fitriyansyah dalam jurnal Dalam jurnal Humaniora yang berjudul Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak Analysis (2018), Terdapat lima asumsi dasar U&G; 1.Khalayak aktif. Ini merupakan bagian penting dari penggunaan media oleh khalayak yang diasumsikan memiliki tujuan tertentu. 2. Khalayak selektif memilih media yang disukainya dengan memilih sumber sumber lain untuk memuhi kebutuhannya. 3. Media berkompetisi dengan sumber sumber lain untuk memenuhi kebutuhan khalayaknya. 4. Tujuan pemilihan media diketahui dari data yang diberikan anggota khalayak itu sendiri. 5. Penilaian tentang arti kultural dari media tidak dapat diberikan sebelum diadakannya penelitian tentang orientasi khalayak (Blumer, Kartz & Gurevitz, 1974). U&G berasumsi, khalayak memilih media berdasarkan motivasinya, berdasarkan pengalaman khalayak sebelumnya tentang media (McQuail, 1980). Dengan demikian, khalayak dalam hal ini, remaja usia 15 sampai 21 Tahun, menggunakan berbagai jenis komunikasi yang ada pada lingkungannya untuk memuaskan kebutuhannya, keinginannya, dan kepentingannya. Jika hal tersebut terpenuhi, akan timbul kepuasan terhadap Media, inilah kepuasan media (Media Gratifications).
ADVERTISEMENT
salah satu efek media yang muncul pertama kali adalah teori efek media Jarum Hipodermik. Teori ini menjelaskan bahwa efek media dapat mengubah perilaku atau pemikiran khalayak yang diakibatkan karena isi atau konten di dalam media massa. Pengaruh tersebut disebabkan karena intensitas khalayak mengkonsumsi media massa.
Media sosial (New Media) dikatakan sebagai jaringan sosial modern, karena mengunakan teknologi informasi yang canggih. Dari jaringan sosial modern ini akhirnya melahirkan berbagai Situs yang kita kenal dengan Situs Jejaring Sosial. Situs komunitas/jaringan sosial (social network) adalah sebuah fenomena internet yang mewakili remaja. Situs jejaring sosial sendiri adalah Situs yang dapat menghubungkan jaringan komunikasi jarak jauh antar orang atau golongan melalui dunia maya atau Internet, serta memiliki fungsi sebagai media interaksi. Social Networking merupakan tempat untuk para netter berkolaborasi dengan netter lainnya, dengan cara saling bertukar pendapat/komentar, mencari teman, saling mengirim email, dan saling memberi penilaian.
ADVERTISEMENT
Misalnya, saat ini banyak anak muda dan bahkan anak kecil di Indonesia yang sudah menggunakan media sosial yang popular seperti: tiktok, instagram, dan lain-lain yang terkadang mereka sendiri menyalagunakan dengan media sosial tersebut dengan cara mengupload konten yang lagi trend dan sama sekali tidak bermanfaat. Hal tersebut berhubungan dengan intensitas khalayak mengkonsumsi media sosial. Karena media sosial saat ini sangat berperan dalam memproduksi hal-hal yang trend pada saat ini sehingga masyarakat atau khalayak dapat menyerap dan membuat sebuah konten yang kurang baik untuk dijadikan konten.
Dalam hal ini bisa disimpulkan bahwa posisi khalayak dalam sosiologi komunikasi itu ada 2, yaitu khalayak pasif dan aktif. Karena khalayak bisa memilih konten yang khalayak inginkan, hal ini disebut dengan khalayak aktif. Sedangkan intensitasnya tinggi dalam mengkonsumsi suati media maka dapat merubah perilaku khalayak, hal ini disebut khalayak pasif.
ADVERTISEMENT
Yaumah Syafa'ah (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).