Lupa, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Yavis Nuruzzaman
Merupakan penulis lepas, fotografer, gitaris dari Seven Band, Alumni S1 Komunikasi Universitas Sebelas Maret dan Pascasarjana Kajian Strategis Intelijen UI
Konten dari Pengguna
10 Agustus 2021 13:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yavis Nuruzzaman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lupa merupakan hal yang lumrah bagi manusia. Tapi lupa kadang merugikan baik bagi kita maupun orang lain | Foto: RobinHiggins/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Lupa merupakan hal yang lumrah bagi manusia. Tapi lupa kadang merugikan baik bagi kita maupun orang lain | Foto: RobinHiggins/Pixabay
ADVERTISEMENT
Pernahkah kalian menyalakan kompor sekadar untuk menghangatkan masakan dan kemudian lupa mematikan kompor. Sehingga masakan menjadi gosong, bahkan ada yang lebih parah sampai menimbulkan kebakaran di rumah. Atau pernah kalian meninggalkan kunci motor tetap menempel di motornya, sampai sampai kemudian diambil oleh tukang parkir atau satpam di perumahan kalian. Lebih parah bisa diambil maling semotor-motornya. Tentu kita tidak ingin hal-hal serupa terjadi pada kita karena kita lupa.
ADVERTISEMENT
Lupa merupakan hal yang lumrah terjadi pada manusia, bahkan ada idiom yang menyebutkan bahwa manusia itu tempatnya salah dan lupa. Namun, kita tentunya tidak menginginkan lupa menjadi suatu hal yang berulang dan merugikan bagi diri kita dan orang di sekitar kita.
Dalam jurnalnya, Rena Khinnara mendeskripsikan bahwa lupa adalah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang telah dipelajari (Rena Kinnara Arlotas, 2019). Ahli yang lain mendeskripsikan bahwa lupa berhubungan dengan ketidakmampuan otak untuk mengenal atau mengingat sesuai yang kita alami atau pelajari Reber (2010). Jadi bisa disimpulkan bahwa lupa bukanlah bentuk dari kehilangan ingatan atau informasi dari otak kita.

Penyebab Lupa

Dalam dunia psikologi ada beberapa aspek yang dapat menyebabkan lupa.
ADVERTISEMENT
Pertama adalah kelelahan dan kurang istirahat. Ketika seseorang kekurangan jam tidur, maka kemampuan otak untuk mengingat memori jangka pendek akan menurun. Meskipun badan kita masih merasa segar dan fit, namun penurunan otak karena kelelahan kerap terjadi.
Dengan melakukan istirahat yang cukup kemampuan daya ingat akan semakin kuat, baik untuk mengingat memori jangka panjang maupun jangka pendek.
Penyebab kedua adalah mengalami depresi. Bagi orang yang mengalami stress ataupun depresi secara tidak langsung terdapat gangguan pada sel-sel otak. Sehingga secara perlahan kemampuan daya ingat akan mengalami penurunan.
depresi membuat kemampuan otak menurun | Foto: Free-Photos/Pixabay
Penyebab ketiga adalah konsumsi obat berlebih. Terkadang ada beberapa orang yang mengkonsumsi obat untuk mengatasi berbagai penyakit atau gangguan lain seperti gangguan tidur, alergi maupun gangguan pencernaan. Konsumsi obat dalam jumlah besar dan dalam jangka panjang selain mengganggu kerja ginjal juga mengganggu fungsi otak. Oleh karena itu, setiap obat yang dikonsumsi haruslah dalam konsultasi dokter.
ADVERTISEMENT
Penyebab keempat adalah kadar gula dalam darah yang tinggi. Kondisi kadar gula darah yang melebihi kadar yang semestinya ternyata bisa mengganggu cara kerja otak dalam menyimpan memori. Sehingga perlu upaya untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh, terutama yang memiliki keturunan penyakit kencing manis.
Penyebab kelima adalah usia lanjut. Terutama usia yang sudah masuk lebih dari 65 tahun. Usia ini dikatakan sudah tidak produktif dan semua fungsi dalam organ tubuh mulai memperlambat kinerjanya. Apalagi, bagi lansia yang kekurangan vitamin B12 di mana menjadi sumber memperkuat daya ingat.
Terdapat latihan maupun kegiatan untuk menjaga sel sel dalam otak berfungsi dengan baik sehingga tidak mudah lupa | Foto: hainguyenrp/Pixabay

Cara mengatasi Lupa

Ada beberapa aktivitas yang dapat mengatasi lupa yang dapat diterapkan sehari-hari.
1. Merancang dan menulis rencana kegiatan hari ini. Sehingga kegiatan akan tetap terorganisir dan tidak terlewatkan agenda-agenda yang sekiranya penting.
ADVERTISEMENT
2. Menjaga fokus, setiap kali melakukan apapun, lakukan dengan sadar diri. Kita juga bisa melakukan penguatan memori dengan cara mengulangi dan mengingatnya. Seperti mengucap saya sudah mematikan kompor berulang ketika mematikan kompor.
menjaga fokus dan terus berpikir membuat otak tidak mudah kehilangan daya ingat | Foto: Pexels/Pixabay
3. Melakukan olahraga secara teratur agar badan tetap fit, sehingga asupan oksigen dalam otak tetap terjaga.
4. Istirahat yang cukup. Dengan istirahat yang cukup dapat menjamin kita memiliki otak dan badan yang fresh untuk melakukan kegiatan-kegiatan berikutnya.
5. Melakukan manajemen stress, maupun cemas. Upaya ini dilakukan untuk menghindari kita mengalami depresi akiat tekanan yang kita alami baik kehidupan pribadi maupun pekerjaan.
6. Yang terakhir dan tidak kalah penting adalah rajin menulis dan membaca. Dengan membaca buku, kita bisa menurunkan risiko kehilangan memori sampai sekitar 30-50 persen. Dengan rajin menulis, kita akan tetap produktif dan memberikan manfaat bagi orang lain.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa penyebab lupa dan cara mengatasi agar kita tidak mudah lupa serta dapat menjalani aktivitas sehari-hari tanpa rasa was was.

Referensi

Arlotas, R.K. & Mustika, R. (2019). Lupa, dalam Perspektif Psikologi Belajar dan Islam. Pysche: Jurnal Psikologi. 1(1), 45—54.
dosenpsikologi.com. 8 Penyebab Lupa Dalam Psikologi – Cara Mengatasi. Diakses pada 9 Agusuts 2021, dari https://dosenpsikologi.com/penyebab-lupa-dalam-psikologi
Reber, S.A., Reber, S.E. (2010). Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.