Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Ambisi Jepang di Vietnam: Mampuhkah Tokyo Mengimbangi Dominasi China
20 April 2025 15:01 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari yayan tampubolon tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Proyek Kereta Cepat Hanoi-Ho Chi Minh City

Pada tahun 2024, Vietnam telah mengumumkan rencana pembangunan jalur kereta cepat yang menghubungkan Hanoi dan Ho Chi Minh City. Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya sebesar US$67 miliar dan akan membentang sejauh 1.541 kilometer dengan melewati 20 provinsi dan kota, 23 stasiun penumpang, serta 5 stasiun barang di sepanjang jalurnya. Pemerintah Vietnam menargetkan proyek ini akan dimulai pada tahun 2027 dengan harapan bahwa kereta pertamanya dapat mulai beroperasi pada tahun 2035.
ADVERTISEMENT
Bagi Vietnam, proyek ini sangatlah penting untuk merestrukturisasi sektor transportasi dan menjadi landasan bagi lompatan Vietnam menuju era pertumbuhan baru. Selain itu, proyek ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan reputasi Vietnam di mata investor asing, dan meningkatkan konektivita antara pusat ekonomi utama di Utara dan Selatan negara tersebut. Dengan adanya jalur kereta cepat ini, waktu tempuh antara Hanoi dan Ho Chi Minh City yang saat ini mencapai lebih dari 30 jam menggunakan kereta biasa menjadi hanya memakan waktu 5 jam saja.
Namun, meskipun mempunyai manfaat yang besar proyek ini juga menghadapi berbagai tantangan yang signifikan. Salah satu hambatan utamanya adalah adanya potensi keterlambatan dalam pelaksanaannya mengingat beberapa proyek infrastruktur sebelumnya juga mengalami kendala yang sama. Selain itu, tantangan lainnya mencakup relokasi 120.000 penduduk serta berdampak pada lingkungan seperti hilangnya Sebagian kawasan hutan dan sawah. Vietnam juga memutuskan untuk mendanai proyek ini dengan anggaran negaranya. Akan tetapi, pemerintah tidak menutup kemungkinan bagi negara-negara lain untuk melakukan investasi selama syarat yang diberikan tidak terlalu membebani negara. Salah satu negara yang menunjukkan ketertarikan untuk melakukan investasi dalam proyek ini ialah Jepang.
ADVERTISEMENT
Jepang dan Vietnam telah menjalin hubungan sejak abad ke-16 yang pada awalnya didasarkan pada perdagangan persahabatan. Saat ini, Jepang merupakan salah satu investor terbesar di Vietnam yang telah berinvestasi di berbagai sektor seperti energi, ritel dan bantuan pembangunan. Selain kerja sama dalam sektor ekonomi, kedua negara juga menjalin kemitraan dalam sektor pertahanan, transfer teknologi, serta bantuan militer. Salah satu kerja sama terbaru yang ditandatangani antara Jepang dan Vietnam adalah di bidang ekologi dan inovasi kreatif.
Dalam proyek kereta cepat Hanoi-Ho Chi Minh City ini jepang berambisi untuk memainkan peran strategis. Sebagai negara yang telah lama menjadi donor utama Official Development Assistance (ODA) bagi Vietnam. Jepang telah memberikan bantuan yang mencapai sebesar US$17 miliar sejak tahun 199 hingga 2021 atau sekitar 30% dari jumlah bantuan internasional bagi negara tersebut. Hal ini menunjukkan Jepang ingin terus memainkan peran utama dalam pembangunan infrastruktur di Vietnam. Selain itu, pada Maret dan Juni 2024, Tokyo kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung pendanaan proyek kereta cepat Vietnam serta berbagai inisiatif infrastruktur penting lainnya. Akan tetapi, dalam proyek ini Jepang menghadapi persaingan dari China.
ADVERTISEMENT
China melihat proyek ini sebagai peluang bagi perusahaan-perusahaannya untuk memperluas pengaruh di Vietnam melalui pembangunan rel kereta api berkecepatan tinggi. Mengingat China adalah salah satu negara yang memiliki keahlian dalam pembangunan rel kereta api dengan biaya yang kompetitif. Selain itu, China juga berpotensi terlibat sebagai kontraktor terkhusus dalam sektor telekomunikasi, persinyalan, dan kelistrikan. Di sisi lain, China juga berperan sebagai mitra dagang utama sekaligus pemasok penting bagi sektor manufaktur Vietnam. Kedua negara ini juga berbagi jaringan jalan raya dan jalur kereta api, meskipun infrastruktur Vietnam memerlukan modernisasi. Namun, dinamika hubungan antara kedua negara tetap kompleks hal ini dikarenakan adanya sengketa di Laut China Selatan serta semakin eratnya kerjasama militer dan strategis Vietnam dengan AS dan Jepang. Akan tetapi, hingga saat ini Vietnam belum memutuskan dari kedua negara tersebut untuk mendapatkan kontrak utama dalam proyek ini.
ADVERTISEMENT
Untuk menghadapi dominasi China tersebut, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan Jepang agar dapat berkontribusi dalam proyek kereta cepat ini. Pertama, Jepang dapat menawarkan sistem Shinkansen adalah kereta api berkecepatan tinggi yang beroperasi di negara ini. Dimana Shinkansen ini dikenal dengan memiliki keselamatan yang luar biasa, layanannya yang tepat waktu, serta kenyamanan penumpang dan kapasitas transportasi. Selain itu, Shinkansen juga memiliki keunggulan dibandingkan sistem kereta api negara lain, yang telah dikembangkan dengan batasan yang diberlakukan oleh standar rel yang ada. Kedua, Jepang dapat menawarkan pinjaman dengan bunga rendah dan skema pembayaran jangka panjang melalui JICA (Japan International Cooperation Agency). Dimana JICA ini aktif mebangun hubungan dengan pejabat Vietnam termasuk Kerjasama teknis dan pelatihan bagi tenaga kerja Vietnam di sektor transportasi. Hal ini dapat meningkatkan hubungan diplomatik kedua negara tersebut. Ketiga, Jepang dapat mengedepankan pendekatan “equality infrastructure” dengan menekankan pada transfer teknologi dan pelatihan tenaga kerja lokal Vietnam. Dan keempat Jepang dapat memanfaatkan hubungan diplomatik yang telah lama terjalin dengan Vietnam dan posisinya sebagai investor terbesar di negara tersebut untuk memperkuat posisi tawarnya. Dengan strategi-strategi ini Jepang tetap dapat bersaing dengan mengandalkan reputasi kualitas, keberlanjutan, dan hubungan jangka panjang sebagai nilai jual utamanya.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, proyek kereta cepat Hanoi-Ho Chi Minh City ini bukan hanya sebuah proyek infrastruktur biasa, akan tetapi juga mencerminkan adanya dinamika persaingan strategis antara Jepang dan China dalam memperluas dan memperkuat pengaruh mereka di Vietnam. Dimana, Jepang sebagai mitra lamanya menawarkan keunggulan dalam kualitas, keamanan, serta kerja sama jangka panjang yang telah terjalin erat dengan Vietnam melalui berbagai proyek infrastruktur dan bantuan pembangunan. Di sisi lain, China yang mempunyai pengalaman luas dalam pembangunan kereta cepat dengan biaya yang lebih kompetitif berupaya menarik Vietnam melalui investasi yang agresif dan skema pembiayaan yang lebih fleksibel. Sehingga, keputusan Vietnam dalam memilih mitra pembangunan proyek ini tidak hanya akan menentukan arah pembangunan infrastrukturnya, tetapi juga mencerminkan keseimbangan geopolitik di kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Alinea. (n.d.). Vietnam umumkan rencana pembangunan rel kereta cepat. https://www.alinea.id. https://www.alinea.id/bisnis/vietnam-umumkan-rencana-pembangunan-rel-kereta-cepat-b2kIZ9QT4
Dangwal, A. (2024, December 2). Vietnam approves $67 billion High-Speed Railway project; China & Japan to compete for lucrative deal. EURASIAN TIMES. https://www.eurasiantimes.com/vietnam-approves-67-billion-high-speed-railwa/
Eta, A. (n.d.). BANTUAN LUAR NEGERI JEPANG KEPADA VIETNAM : NATIONAL INTEREST, PROSPERITY FOR THE JAPANESE PEOPLE dan INTERDEPENDENSI .docx. https://www.academia.edu/36427885/BANTUAN_LUAR_NEGERI_JEPANG_KEPADA_VIETNAM_NATIONAL_INTEREST_PROSPERITY_FOR_THE_JAPANESE_PEOPLE_dan_INTERDEPENDENSI_docx
Japan International Cooperation Agency. (n.d.). Message from the Chief Representative | Where We Work - JICA. https://www.jica.go.jp/english/overseas/vietnam/office/about/message.html
Minh, A. (2024, March 12). Japan willing to fund trans-Vietnam high-speed railway: minister. theinvestor.vn. https://theinvestor.vn/japan-willing-to-fund-trans-vietnam-high-speed-railway-minister-d9004.html
Muslimawati, N. (2024, October 6). Vietnam bakal bangun kereta cepat tanpa modal asing senilai Rp 1.000 T. Kumparan. https://kumparan.com/kumparanbisnis/vietnam-bakal-bangun-kereta-cepat-tanpa-modal-asing-senilai-rp-1-000-t-23fAIMcqTv8/full
Strangio, S. (2024, December 3). Vietnam’s National Assembly Approves High-Speed Rail Project. The Diplomat. https://thediplomat.com/2024/12/vietnams-national-assembly-approves-high-speed-rail-project/
ADVERTISEMENT
The Shinkansen Japan’s High-Speed rail is full of miracles / The Government of Japan - JapanGov -. (n.d.). The Government of Japan - JapanGov -. https://www.japan.go.jp/tomodachi/2014/autumn2014/the_shinkansen_japans_high-speed_rail.html
Voa. (2023, November 27). Jepang, Vietnam Bahas Bantuan Militer Jepang di Tengah Ancaman China. VOA Indonesia. https://www.voaindonesia.com/a/jepang-vietnam-bahas-bantuan-militer-jepang-di-tengah-ancaman-china/7372537.html