Konten dari Pengguna

KKN UIN Saizu Gelar Program Pelestarian Curug Sidoayu Desa Bonosari

YAYANG AHNAF SAIFUDDIN
Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri
20 Februari 2025 13:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari YAYANG AHNAF SAIFUDDIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pelestarian Curug Sidoayu bersama anggota IPNU dan IPPNU di Desa Bonosari, Kecamatan Sempor, Kebumen (Foto: Yayang Ahnaf S./KKN 55 UIN SAIZU Purwokerto)
zoom-in-whitePerbesar
Pelestarian Curug Sidoayu bersama anggota IPNU dan IPPNU di Desa Bonosari, Kecamatan Sempor, Kebumen (Foto: Yayang Ahnaf S./KKN 55 UIN SAIZU Purwokerto)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto kelompok 39, bersama anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Bonosari, melaksanakan program kerja unggulan Pelestarian Curug Sidoayu. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu, 16 Februari 2025, dengan tujuan menjaga kebersihan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Program ini dilaksanakan karena potensi wisata Curug Sidoayu di Desa Bonosari, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, belum dimaksimalkan dengan baik oleh pihak desa. Meskipun memiliki keindahan alam yang menarik, fasilitas pendukung di curug ini masih minim, terutama dalam aspek kebersihan dan informasi bagi wisatawan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN bersama IPNU dan IPPNU berinisiatif untuk melakukan aksi nyata guna meningkatkan daya tarik serta kenyamanan bagi pengunjung.
Pelestarian Curug Sidoayu bersama anggota IPNU dan IPPNU di Desa Bonosari, Kecamatan Sempor, Kebumen (Foto: Yayang Ahnaf S./KKN 55 UIN SAIZU Purwokerto)
Koordinator KKN Kelompok 39, Lutfi Maulana, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian curug serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan tempat wisata. "Curug Sidoayu memiliki potensi wisata yang besar, tetapi masih kurang perhatian dalam pengelolaannya. Dengan adanya program ini, kami berharap wisatawan dan masyarakat sekitar semakin peduli dalam menjaga kebersihan dan kelestarian curug ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diawali dengan aksi bersih-bersih, di mana mahasiswa KKN bersama anggota IPNU dan IPPNU memungut sampah plastik, botol bekas, serta sampah lainnya yang mencemari lingkungan sekitar curug. Tidak hanya membersihkan area wisata, mereka juga melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik untuk memastikan proses pengelolaan sampah berjalan dengan baik dan ramah lingkungan. Selanjutnya, tim memasang tempat sampah besi di beberapa titik strategis untuk memudahkan pengunjung dalam membuang sampah dengan benar.
Untuk memberikan informasi lebih jelas kepada wisatawan, dilakukan pemasangan plang penanda lokasi Curug Sidoayu serta plang peringatan yang berisi imbauan agar pengunjung turut menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Plang ini didesain dengan warna mencolok agar mudah terlihat dan berisi pesan-pesan inspiratif yang mengajak pengunjung mencintai alam.
ADVERTISEMENT
Tidak berhenti di situ, kegiatan ini juga melibatkan sosialisasi kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya menjaga ekosistem curug. Melalui pendekatan yang ramah dan persuasif, mahasiswa KKN bersama IPNU dan IPPNU mengadakan diskusi kelompok bersama warga, membahas bagaimana pariwisata berkelanjutan dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus melestarikan keindahan alam. Dalam diskusi tersebut, warga diajak untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dan mengelola curug secara mandiri, termasuk dengan membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Salah satu anggota IPPNU, Rani, menyampaikan bahwa program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kepedulian masyarakat. "Kami berharap setelah adanya fasilitas ini, pengunjung lebih sadar untuk menjaga kebersihan dan ikut serta dalam pelestarian alam," katanya. Dukungan dari masyarakat menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga keberlanjutan program ini, dan antusiasme warga Desa Bonosari menunjukkan bahwa inisiatif ini disambut dengan positif.
ADVERTISEMENT
Selain kegiatan fisik, acara ini juga dimeriahkan dengan edukasi lingkungan bagi anak-anak desa. Melalui permainan interaktif dan cerita dongeng bertema alam, anak-anak diajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan, melindungi flora dan fauna, serta mencintai lingkungan sejak dini. Dengan pendekatan yang menyenangkan, diharapkan nilai-nilai pelestarian alam dapat tertanam kuat dalam diri generasi muda.
Pelestarian Curug Sidoayu bersama anggota IPNU dan IPPNU di Desa Bonosari, Kecamatan Sempor, Kebumen (Foto: Yayang Ahnaf S./KKN 55 UIN SAIZU Purwokerto)
Keberhasilan program pelestarian Curug Sidoayu ini tidak lepas dari kerja sama yang solid antara mahasiswa KKN UIN Saizu, IPNU, IPPNU, serta masyarakat Desa Bonosari. Kolaborasi lintas generasi ini membuktikan bahwa dengan kepedulian bersama, potensi wisata lokal dapat terus berkembang tanpa merusak alam.
Dengan adanya program ini, mahasiswa KKN UIN Saizu berharap Curug Sidoayu dapat lebih diperhatikan dan dikembangkan oleh pemerintah desa, sehingga bisa menjadi destinasi wisata yang lebih nyaman, lestari, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Mereka juga berharap agar kegiatan serupa bisa terus dilakukan secara berkala, sehingga upaya pelestarian lingkungan ini tidak berhenti pada satu kali kegiatan saja, melainkan menjadi budaya yang terus dijaga dan diwariskan.
ADVERTISEMENT
Sebagai penutup, Lutfi Maulana menegaskan bahwa program ini bukan hanya tentang membersihkan curug, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga warisan alam. "Kami ingin meninggalkan jejak yang baik, bukan hanya fisik berupa fasilitas, tetapi juga mentalitas cinta lingkungan yang tumbuh di hati setiap orang yang datang ke Curug Sidoayu," pungkasnya.
Dengan langkah-langkah nyata ini, Curug Sidoayu berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kebumen yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga bersih, nyaman, dan lestari bagi generasi mendatang.