Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN 55 UIN Saizu Gelar Workshop Pembuatan Mie Ubi di Desa Bonosari
16 Februari 2025 9:01 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari YAYANG AHNAF SAIFUDDIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto kelompok 39 menggelar workshop inovatif tentang pembuatan mie berbahan dasar ubi di Desa Bonosari, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 13 Februari 2025, bertempat di Balai Desa Bonosari dan diikuti oleh anggota PKK, Muslimat NU, serta Kelompok Wanita Tani (KWT).
ADVERTISEMENT
Workshop ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pertanian lokal dengan mengolah ubi menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Desa Bonosari dikenal sebagai daerah penghasil palawija, termasuk ubi yang melimpah. Namun, selama ini pemanfaatan ubi masih terbatas pada konsumsi langsung atau diolah menjadi camilan sederhana. Mahasiswa KKN 55 UIN Saizu melihat peluang untuk mengembangkan produk berbasis ubi dengan nilai jual yang lebih tinggi, yaitu mie ubi.
Koordinator KKN Kelompok 39, Lutfi Maulana, menjelaskan bahwa workshop ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru kepada masyarakat mengenai inovasi pengolahan hasil pertanian. "Selama ini ubi hanya dikonsumsi secara langsung atau diolah menjadi camilan sederhana. Dengan dibuat menjadi mie, ubi dapat menjadi produk yang lebih bernilai dan memiliki peluang pasar yang lebih luas," ujar Lutfi.
ADVERTISEMENT
Selain meningkatkan nilai ekonomis ubi, inovasi ini juga menawarkan alternatif usaha bagi masyarakat. Dengan pengolahan yang tepat, ubi bisa menjadi bahan baku mie yang sehat dan bergizi, serta dapat menjadi produk unggulan desa. Mahasiswa KKN berharap bahwa dengan adanya workshop ini, masyarakat dapat mengembangkan usaha berbasis ubi dan mengurangi ketergantungan pada mie berbahan dasar tepung terigu.
Dalam workshop ini, peserta diajarkan secara langsung bagaimana mengolah ubi menjadi mie. Tahapan yang diberikan mencakup:
1. Pemilihan Ubi Berkualitas – Ubi yang digunakan harus segar dan memiliki kadar pati yang cukup tinggi agar hasil mie lebih kenyal.
2. Pengolahan Menjadi Tepung – Ubi dikupas, dicuci, dikeringkan, lalu diolah menjadi tepung ubi sebagai bahan dasar pembuatan mie.
ADVERTISEMENT
3. Pembuatan Adonan Mie – Tepung ubi dicampur dengan bahan lainnya untuk membentuk adonan mie yang elastis dan mudah dicetak.
4. Proses Pencetakan Mie – Adonan kemudian dicetak menggunakan alat pembuat mie agar menghasilkan bentuk yang sesuai.
5. Pengeringan dan Pengemasan – Mie yang sudah dicetak dikeringkan agar lebih tahan lama dan siap dipasarkan.
Tak hanya diajarkan proses pembuatan, peserta juga mendapatkan wawasan tentang strategi pemasaran dan peluang bisnis mie ubi sebagai usaha rumahan yang potensial. Dengan demikian, warga tidak hanya mendapatkan keterampilan baru tetapi juga inspirasi untuk memulai usaha sendiri.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Bonosari. Para peserta, terutama ibu-ibu dari Kelompok Wanita Tani (KWT), terlihat antusias dalam mengikuti setiap tahapan pembuatan mie ubi. Mereka aktif bertanya dan mencoba langsung proses pengolahan ubi menjadi mie.
ADVERTISEMENT
Salah seorang peserta, Bu Puji, yang merupakan Ketua KWT Desa Bonosari, mengungkapkan rasa senangnya terhadap pelatihan ini. "Saya baru tahu kalau ubi bisa diolah menjadi mie. Ini bisa menjadi peluang usaha yang menarik dan menambah penghasilan," katanya. Menurutnya, inovasi ini dapat menjadi solusi bagi petani ubi untuk meningkatkan nilai jual hasil panen mereka. Selain itu, dengan adanya mie berbahan dasar ubi, masyarakat juga memiliki alternatif konsumsi yang lebih sehat dibandingkan mie berbahan terigu.
Workshop ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat Desa Bonosari dalam jangka panjang. Dengan pemanfaatan ubi sebagai bahan baku mie, warga bisa memiliki sumber penghasilan tambahan dari produksi dan penjualan mie ubi. Selain itu, inovasi ini juga berkontribusi dalam diversifikasi produk berbasis pertanian, yang dapat memperkuat ekonomi lokal.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN UIN Saizu berharap, setelah workshop ini, masyarakat dapat terus mengembangkan dan memperbaiki metode produksi mie ubi agar semakin berkualitas dan memiliki daya saing di pasar. Selain itu, mereka juga berharap agar pemerintah desa dan pihak terkait dapat memberikan dukungan, baik dalam bentuk pendampingan usaha maupun bantuan alat produksi, untuk memastikan keberlanjutan inovasi ini. Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, diharapkan mie ubi dari Desa Bonosari dapat menjadi produk unggulan yang dikenal luas, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa.