Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
KKN Undip: Siswa SDN Kranding Ubah Sampah Plastik Jadi Kursi Ecobrick
10 Agustus 2024 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Yazid Nabil Robbani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jeruksari, Tirto, Kab. Pekalongan (3/08/2024) – Tim II KKN Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2023/2024 melaksanakan program kerja multidisiplin di SDN Kranding Desa Jeruksari, Tirto, Kabupaten Pekalongan, sebuah pengimplementasian Ecobrick untuk pemanfaatan dan pengolahan sampah botol plastik
Salah satu permasalahan yang cukup serius di Desa Jeruksari adalah lingkungan yang kumuh. Beragam jenis sampah tersebar di wilayah desa tersebut. Hal ini ditimbulkan oleh bebrapa faktor, salah satunya adalah pengelolaan sampah yang belum optimal. Di sisi lain, kesadaran diri warga sekitar perihal pemeliharaan sampah juga masih minim. Oleh karena itu, mahasiswa TIM II KKN Undip Tahun 2024 membawa program kerja ecobrick dengan harapan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan dan pemanfaatan sampah.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan kegiatan oleh mahasiswa KKN Tim II Undip menjadikan siswa kelas 5 dan 6 SDN Kranding sebagai target utama. Kegiatan ini melibatkan siswa untuk mengisi botol air mineral berukuran 600 ml dengan sampah plastik. Setelah botol-botol tersebut penuh, mereka dikumpulkan dan dirakit menjadi kursi.
Sebagai desa yang terletak di wilayah pesisir, Jeruksari menghadapi tantangan unik terkait masalah lingkungan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Dalam konteks Sosiologi Pesisir, program Ecobrick yang dilaksanakan oleh KKN Undip diharapkan dapat menjadi katalisator dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat pesisir untuk mengelola sampah secara lebih bertanggung jawab.
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis pemanfaatan sampah, tetapi juga berupaya mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat dalam memandang pentingnya keberlanjutan lingkungan pesisir, yang kerap kali menjadi daerah rawan pencemaran. Dengan melibatkan siswa sebagai agen perubahan, program ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan di wilayah pesisir.
ADVERTISEMENT
Selama kegiatan berlangsung, siswa mengikuti instruksi dengan penuh antusiasme dan semangat. Kegembiraan mereka tampak jelas saat mengikuti arahan dengan disertai canda tawa. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan secara teoritis, tetapi juga menghadirkan pengalaman praktis yang membawa kebahagiaan dan kenangan tersendiri bagi para siswa.