Konten dari Pengguna

Program KKN Multidisiplin di Desa Tampingan: Bersama Melawan Stunting

Yedith Amadea
Mahasiswa Psikologi Universitas Diponegoro
18 Agustus 2024 9:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yedith Amadea tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN UNDIP bersama Pemerintah Desa Tampingan meluncurkan program multidisiplin bertajuk "Bersama Lawan Stunting: Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat untuk Pengentasan Stunting." Program ini merupakan respon nyata terhadap tingginya angka stunting di Desa Tampingan, yang mencapai 12% dari total 290 kelahiran. Dengan 30 anak terindikasi mengalami stunting, kondisi ini menjadi sorotan serius yang memerlukan tindakan cepat dan terukur. Melalui program ini, mahasiswa KKN UNDIP berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan intervensi melalui screening, edukasi, serta penyusunan modul profil stunting desa.
ADVERTISEMENT
Kegiatan screening menjadi langkah awal untuk mengidentifikasi kasus stunting yang ada, dilanjutkan dengan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang tepat. Selain itu, modul profil stunting yang disusun berisi data hasil screening dan informasi edukatif ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi warga dan pihak terkait untuk memahami kondisi stunting di desa tersebut serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkannya. Publikasi modul ini diharapkan dapat menjadi alat penting dalam upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan masyarakat Desa Tampingan.
Program KKN Multidisiplin di Desa Tampingan: Bersama Melawan Stunting
zoom-in-whitePerbesar
Selain itu, program ini juga memberikan perhatian khusus pada kesejahteraan orang tua dengan mengadakan sesi edukasi mengenai parental burnout. Melalui sesi ini, orang tua diberikan pemahaman mengenai tanda-tanda parental burnout, dampaknya terhadap pola asuh, serta strategi mengatasi kelelahan emosional. Dengan mengurangi tingkat parental burnout, diharapkan orang tua dapat memberikan kasih sayang dan perhatian yang lebih baik kepada anak-anak mereka, termasuk dalam hal pemenuhan gizi yang adekuat, sehingga secara tidak langsung dapat berkontribusi pada pencegahan dan penanganan stunting. Kegiatan screening menjadi langkah awal untuk mengidentifikasi kasus stunting yang ada, dilanjutkan dengan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang tepat. Selain itu, modul profil stunting yang disusun berisi data hasil screening dan informasi edukatif ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi warga dan pihak terkait untuk memahami kondisi stunting di desa tersebut serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkannya. Publikasi modul ini diharapkan dapat dapat menjadi alat penting dalam upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan masyarakat Desa Tampingan."
Parental burnout merupakan kondisi kelelahan emosional yang dialami orang tua akibat tuntutan peran sebagai orang tua yang terus-menerus. Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas pengasuhan anak, termasuk dalam hal pemberian gizi dan kasih sayang. Dampak parental burnout terhadap stunting adalah orang tua yang mengalami burnout cenderung kurang sabar, mudah marah, dan kurang perhatian terhadap kebutuhan anak. Hal ini dapat berdampak pada pola makan anak, interaksi orang tua-anak, dan tumbuh kembang anak secara keseluruhan. Pentingnya mengatasi parental burnout adalah dengan memberikan edukasi mengenai parental burnout, diharapkan orang tua dapat mengenali tanda-tanda awal, mencari dukungan, dan menerapkan strategi untuk mengatasi kelelahan emosional. Hal ini akan berdampak positif pada kesejahteraan orang tua dan kualitas pengasuhan anak, sehingga secara tidak langsung dapat berkontribusi pada penurunan angka stunting.
ADVERTISEMENT
Yedith Amadea 15000121130108
DPL : Dito Aryo Prabowo, S.Psi.,M.Psi.
KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO 2023/2024
Desa Tampingan, Kec. Tegalrejo, Kab. Magelang