Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sains: Bagaimana Mengakui Ketidaktahuan Menuntun pada Pemahaman Manusia
28 Mei 2024 7:35 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Yemima Ursella tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apabila kita lihat dari sejarah terdapat perbedaan yang signifikan pertumbuhan fenomenal manusia termasuk pada sains yang berkembang pada masa dulu dengan masa kini. Pada tahun 1500 M terdapat sekitar 500 juta homo sapiens di seluruh dunia. Diperkirakan total nilai barang dan jasa yang dihasilkan manusia pada saat itu sebanyak $250 miliar dalam nilai dolar saat ini. Manusia pada zaman itu juga mengonsumsi sekitar 13 triliun kalori energi per harinya.
ADVERTISEMENT
Tidak banyak pula kota yang berpenduduk di atas 100.000 jiwa. Bangunan masih terbuat dari lumpur, kayu, dan jerami. Bahkan, jalur tanah masih terbuat dari bekas lindasan roda yang akan berdebu pada saat musim panas dan lecak. Kegaduhan yang terdengar biasanya terdengar berupa suara manusia dan juga hewan. Saat matahari terbenam, pemandangan yang dapat dilihat hanyalah langit menghitam dan titik-titik lilin atau obor dalam remang. Manusia masih terkurung di atas permukaan bumi dan hanya dapat membangun menara serta memanjat gunung. Namun, menjelang abad ke-16, manusia sudah tidak ada lagi yang berlayar mengelilingi bumi. Hal ini terjadi karena berubah pada 1522 M saat kapal Magellan kembali ke Spanyol setelah perjalanan 72.000 kilometer.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan masa kini, banyak perbedaan signifikan yang dapat kita lihat maupun rasakan. Pada saat ini, jumlah homo sapiens di seluruh dunia mencapai 7 miliar. Total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh manusia $60 triliun. Per harinya, manusia pada saat ini mengonsumsi sebanyak 1.500 triliun kalori. Sebuah bangunan saat ini yang terdiri dari tiga lantai disebut sebagai bangunan pencakar langit. Siapa pun dari pendapatan kelas menengah dapat mudah dan aman mengelilingi bumi hanya dalam waktu 48 jam. Pada 20 juli 1969 manusia mendarat di Bulan dan kejadian ini menjadi keunggulan evolusioner bahkan kosmis.
Mayoritas selama masa sejarah, manusia tidak tahu apapun mengenai 99,99% organisme di planet yakni mikroorganisme. Pada 1674 M, mata manusia pertama kali melihat mikroorganisme yaitu saat Anton van Leeuwenhoek melalui mikroskop buatan sendiri melihat sebuah dunia lengkap yang berisikan makhluk-makhluk mungil bergerak-gerak pada setetes air. Setelah 300 tahun kemudian, manusia sudah berkenalan dengan berbagai spesies mikrokopis, mengalahkan sebagian besar penyakit menular paling mematikan, dan memanfaatkan mikroorganisme sebagai pelayanan serta industri medis. Kini manusia dapat merekayasa bakteri untuk memproduksi pengobatan, menciptakan biofuel, dan membunuh parasit.
ADVERTISEMENT
Seluruh proses historikal tersebut dikenal sebagai revolusi saintifik, dimana manusia telah memperoleh kekuatan besar baru dengan menempatkan sumber daya di riset saintifik. Hal ini disebut sebagai revolusi karena manusia terlalu meragukan kemampuan mereka untuk mencapai kekuatan dalam medis, militer, dan ekonomi yang baru. Selama 5 abad terakhir, manusia semakin yakin bahwa mereka bisa mengembangkan kemampuan dengan investasi pada riset saintifik. Hal ini terbukti secara empiris, dimana semakin banyak bukti maka akan semakin banyak sumber daya siap dikucurkan terhadap ilmu pengetahuan.
Ignoramus
Para leluhur mengerahkan waktu dan usaha cukup besar guna menemukan aturan yang mengatur alam. Namun, sains modern membedakan semua tradisi pengetahuan sebelumnya sebagai:
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, revolusi saintifik belum menjadi revolusi pengetahuan, namun menjadi revolusi ketidaktahuan. Namun, penemuan yang dihasilkan dari revolusi saintifik adalah dapat ditemukan bahwa manusia tidak mengetahui jawaban-jawaban atas pertanyaan mereka.
Tradisi pengetahuan pra modern seperti Islam, Kristen, Buddhisme, dan Konfusianisme menekankan bahwa segala hal yang penting untuk diketahui mengenai dunia sudah diketahui. Dewa besar, Tuhan Yang Maha Besar, atau orang-orang bijak pada masa lampau memiliki kebijaksanaan secara menyeluruh. Namun, orang biasa dapat memperoleh pengetahuan dengan menggali naskah dan tradisi kuno serta memahaminya dengan benar.
Tradisi kuno hanya mengakui dua jenis ketidaktahuan yaitu:
ADVERTISEMENT
Pada setiap masa, ada orang yang berpendapat bahwa ada hal penting yang luput diketahui oleh segenap tradisi. Namun, orang seperti itu biasanya dipinggirkan atau mereka mendirikan tradisi baru serta mulai mengemukakan bahwa mereka tahu segala sesuatu yang harus diketahui.
Sains Modern
Sains modern merupakan sebuah tradisi pengetahuan yang unik karena secara terbuka mengakui ketidaktahuan kolektif mengenai pertanyaan-pertanyaan yang paling penting. Meskipun telah melalui riset saintifik selama berabad-abad, para ahli biologi mengakui bahwa mereka masih belum memahami mekanisme otak memproduksi kesadaran. Begitu juga ahli fisika yang tidak mengetahui penyebab terjadinya Big Bang ataupun cara menyelaraskan mekanika kuantum dengan teori Relativitas Umum.
Teori saintifik yang berlawanan menjadi perdebatan sengit atas bukti-bukti baru terus muncul. Teori tertentu didukung secara konsisten dengan bukti yang ada sehingga sejak itu semua alternatif tersingkirkan. Teori tersebut diterima sebagai kebenaran, namun setiap orang setuju bahwa, apabila nanti terdapat bukti baru muncul yang berlawanan dengan teori tersebut, sehingga teori tersebut akan direvisi atau dibuang.
ADVERTISEMENT
Keinginan untuk mengakui ketidaktahuan menjadikan sains modern menjadi lebih dinamis, fleksibel, dan aktif dalam pencarian pengetahuan dibandingkan dengan tradisi pengetahuan sebelumnya. Hal ini meningkatkan potensi kita untuk memahami cara kerja dunia serta kemampuan kita untuk menemukan teknologi baru. Namun, hal tersebut juga menimbulkan persoalan serius yang sebagian besar leluhur kita belum pernah menghadapinya.
Semua upaya modern dalam mempertahankan tatanan sosio-politik tidak memiliki pilihan selain tergantung pada salah satu dari dua metode yang tidak saintifik yaitu dengan mengambil satu teori saintifik dan yang berlawanan dengan praktik umum saintifik, deklarasikan bahwa ini kebenaran final serta absolut atau dengan meninggalkan sains dan hiduplah sesuai dengan kebenaran absolut non-saintifik.
Dengan demikian, manusia menyadari bahwa kita tahu apa yang kita tidak tahu. Sejak Ignoramus dimiliki di berbagai belahan dunia, maka muncul revolusi. Dalam usaha mencari pengetahuan tersebut, masyarakat modern telah siap untuk mengakui ketidaktahuan dibandingkan dengan kultur yang telah terjadi sebelumnya. Hal ini terjadi karena tatanan sosial modern menempatkan kepercayaan sangat tinggi pada teknologi dan metode ilmiah, yang hampir setara dengan keyakinan, religius, dan menggantikan keyakinan pada kebenaran yang absolut.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Harari, Y. N. (2014). Sapiens: A brief history of humankind. Random House.