Konten dari Pengguna

Dampak Kesehatan Mental dari Media Sosial: Bagaimana Menjaga Batas Sehat?

Yessy Ardita
Saya adalah pelajar/ mahasiswa semester 5 dari UIN Sunan Ampel Surabaya
25 Oktober 2024 19:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yessy Ardita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Gambaran Umum Social media, Sumber: Edited by Yessy Ardita
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Gambaran Umum Social media, Sumber: Edited by Yessy Ardita
ADVERTISEMENT
Media sosial adalah teknologi interaktif yang memfasilitasi penciptaan, berbagi, dan agregasi konten (seperti ide, minat, dan bentuk ekspresi lainnya) di antara komunitas dan jaringan virtual. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif, memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi konten serta berpartisipasi dalam jejaring sosial.
ADVERTISEMENT
Pengguna media sosial di dunia telah mencapai 4,66 miliar jiwa pada tahun 2021, meningkat sebesar 290% dari tahun 2015. Di Indonesia, pengguna media sosial telah mencapai 190 juta pengguna, atau sekitar 70% dari jumlah penduduk. Dalam keseluruhan, media sosial telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sosial modern, membantu pengembangan jaringan sosial daring dan memberikan berbagai manfaat serta tantangan bagi masyarakat.
Jejaring sosial memiliki manfaat yang beragam mengikuti perkembangan zaman yang semakin moderen, diantara manfaat jejaring sosial adalah Memudahkan interaksi dengan banyak orang, Meningkatkan pergaulan dan mempersempit jarak dan waktu, Lebih mudah dalam mengekspresikan diri, Penyebaran informasi yang cepat dan biaya rendah.
Diantara banyaknya kemudahan atau dampak positif terdapat juga dampak negatif yang dihasilkan dari media sosial diantaranya adalah dampak kesehatan mental, Mengapa hal ini bisa terjadi? Media sosial membuat kita melihat berbagai konten yang dibagikan oleh banyak orang hal ini dapat membuat kita membandingkan hidup kita dengan orang lain atau tujuan – tujuan yang sudah diraih orang lain.
ADVERTISEMENT
Terdapat juga berbagai komentar negatif atau hate speech yang dibagikan tanpa memikiran bagaimana pikiran orang yang dikomentari seperti itu. Selain itu media sosial juga memiliki sifat yang addicted atau kecanduan sehingga kita tidak sadar dengan lingkungan sekitar atau bahkan kesehatan diri sendiri seperti lupa makan, begadang dan lupa waktu. Fenomena cyberbullying dapat menyebabkan depresi, stress bahkan dapat mengarahkan pada kesehatan mental yang lebih serius.
Cara Menjaga Batas Sehat dalam Penggunaan Media Sosial
1. Tetapkan Batas Waktu
Batasi penggunaan media sosial menjadi 1-2 jam per hari. Gunakan aplikasi pelacak waktu untuk membantu memantau durasi penggunaan.
2. Matikan Notifikasi
Mematikan notifikasi dari aplikasi media sosial dapat membantu mengurangi dorongan untuk memeriksa ponsel secara terus-menerus.
ADVERTISEMENT
3. Lakukan Detoks Media Sosial
Pertimbangkan untuk menghapus aplikasi media sosial dari ponsel atau melakukan detoksifikasi dengan tidak menggunakan media sosial selama beberapa waktu.
4. Alihkan Perhatian ke Aktivitas Lain
Luangkan waktu untuk hobi baru, berolahraga, atau kegiatan lain yang lebih produktif dan bermanfaat bagi kesehatan mental Anda.
5. Fokus pada Interaksi Nyata
Cobalah untuk lebih banyak berinteraksi secara langsung dengan teman dan keluarga, sehingga mengurangi ketergantungan pada interaksi virtual.
6. Tetap Realistis
Sadari bahwa terkadang Anda mungkin kembali menggunakan media sosial lebih dari yang direncanakan. Penting untuk tetap konsisten dalam menetapkan batasan tanpa merasa bersalah jika melanggar sesekali.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat meminimalkan dampak negatif dari penggunaan media sosial dan menjaga kesehatan mental tetap terjaga. Jika Anda merasa kesulitan untuk mengelola penggunaan media sosial, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.
ADVERTISEMENT