Konten dari Pengguna

Nadran Laut, Pestanya Nelayan

yhernuryadin
PNS Kementerian Kelautan Perikanan, Lulusan Kochi University of Technology, Japan
9 Oktober 2023 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari yhernuryadin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perahu-perahu nelayan yang sudah dihiasi untuk ikut pawai melarung kepala kerbau di tengah laut. Sumber: Dokumen Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Perahu-perahu nelayan yang sudah dihiasi untuk ikut pawai melarung kepala kerbau di tengah laut. Sumber: Dokumen Pribadi.
Nelayan merupakan salah satu kelompok masyarakat yang sangat menjaga warisan budaya leluhur, salah satu warisan budaya yang sangat dijaga nelayan adalah nadran laut. Di akhir September kemarin, nelayan Ciparage Karawang menggelar nadran laut sebagai bentuk syukur kepada sang Pencipta selain untuk menjaga warisan budaya leluhur. Nadran laut atau biasa dikenal sebagai pesta laut merupakan pestanya nelayan, hiburan tujuh hari tujuh malam digelar dari pengajian, sandiwara (pertunjukan drama), tarling dangdut sampai pertunjukan wayang kulit (biasanya digelar pada malam puncak).
ADVERTISEMENT
Nadran laut hampir rutin digelar setiap tahun oleh nelayan Ciparage, biaya yang dikeluarkan berasal dari hasil simpanan nelayan yang dipotong ketika mereka menjual ikan di tempat pelelangan ikan yang dikelola oleh sebuah koperasi. Biaya tersebut digunakan untuk membeli kerbau, hiburan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya untuk kesuksesan penyelenggaraan pesta laut.
Serangkaian persiapan dilakukan tidak hanya oleh panitia nadran laut tapi juga oleh para nelayan, nelayan akan disibukkan untuk mengecat perahu-perahu mereka, serta menghiasinya dengan aneka minuman dan buah seperti nanas, pisang, jeruk, nangka yang digantung di bagian atas perahu mereka.
Perahu nelayan yang dihiasi berbagai macam atribut termasuk minuman ringan dan buah-buahan. Sumber: Dokumen Pribadi.
Pada hari puncaknya yaitu hari minggu, pagi-pagi sekali semua nelayan dan keluarganya menuju ke perahu masing-masing untuk bersiap ikut pawai ke tengah laut. Mereka akan mengikuti proses ritual melarung kepala kerbau dan waduk (isi perut kerbau). Ada dua perahu kecil yang disebut dongdang, berisi kepala kerbau dan waduk sebagai sesajen yang akan dilarung ke laut .
ADVERTISEMENT
Sepanjang jalan dipadati pedagang dari jual makanan, minuman maupun produk perikanan. Sumber: Dokumen Pribadi.
Tepat pukul 8 perahu nelayan sudah mulai bergerak menuju tengah laut, hampir 100 kapal mengikuti pawai tersebut, mereka menuju ke tengah laut kurang lebih berjarak 3 km dari pantai, mereka akan menunggu 2 kapal yang membawa dongdang , biasanya di kedua kapal tersebut dinaiki oleh banyak pejabat-pejabat pemerintahan di karawang termasuk Bupati Karawang.
Kapal yang membawa dongdang bergerak cepat menuju laut sampai ke area tertentu untuk melarung kedua dongdang tersebut, kedua kapal bergerak berbeda arah agar kapal-kapal nelayan yang mengikuti tidak saling bertabrakan. Ketika dua perahu yang membawa dongdang mulai bergerak ke tengah laut serentak kapal-kapal nelayan di belakang memburu dongdang. Mereka berebut mengambli dongdang, kapal-kapal yang dapat mengambil isi dalam dongdang dipercaya bahwa ikan hasil tangkapan dari kapal tersebut selama setahun kedepan akan melimpah.
Proses pelarungan sesajen, kapal-kapal nelayan mengejar perahu yang membawa sesajen tersebut.
Pesta laut tidak hanya dinikmati oleh nelayan Ciparage tapi juga oleh pengunjung yang berasal dari luar Ciparage bahkan luar Karawang. Mereka menikmati hiburan dan juga prosesi melarung kepala kerbau ke laut. Selama pesta laut juga banyak pedagang yang menggelar lapak dagangan ada yang menjual makanan dan minuman, baju-baju, mainan anak dan juga wahana-wahana permainan anak.
Anak-anak nelayan dan penduduk Ciparage sangat menikmati kehadiran pesta laut, mereka menunggu momen ini, karena bisa berbelanja dan menikmati makanan yang mungkin hanya ada di ketika pesta laut. Bahkan jaman dulu di tahun 90-an, yang jualan ketika pesta laut bisa mencapai ratusan pedagang yang memadati sepanjang jalan yang melingkari Desa Ciparage atau sekitar 2 km.
ADVERTISEMENT
Tentunya kegiatan-kegiatan ekonomi dalam pesta laut telah memberikan dampak perputaran uang selama penyelenggaraan pesta laut, kalau kita hitung ada sekitar 5000 orang baik dari pengunjung atau penduduk ciparage yang membelanjakan uangnya Rp. 50 ribu/orang saja selama pesta laut, sudah ada sekitar 250 juta uang yang berputar yang dinikmati oleh usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitar Karawang, belum lagi biaya-biaya hiburan dari panitia pesta laut yang bisa menghabiskan ratusan juta.
Pengunjung yang memadati pusat kegiatan pesta laut di sekitar tempat pelelangan ikan. Sumber:
Pesta laut telah memberikan dampak ekonomi yg cukup besar, sehingga perlu terus dilesatarikan. Pemerintah Daerah Karawang diharapkan dapat terus mempromosikan pesta laut di Ciparage sehingga akan terus lestari, dan menjadikan sebagai suatu kalender event kegiatan wisata di Kabupaten Karawang tentunya dengan menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.
ADVERTISEMENT