Polemik KKB di Papua: Pelanggaran HAM atau Solusi?

Yodha Ardell Ahmad
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
30 Mei 2024 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yodha Ardell Ahmad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar masyarakat adat Papua. unsplash -Bob Brewer
zoom-in-whitePerbesar
Gambar masyarakat adat Papua. unsplash -Bob Brewer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Papua, sebuah provinsi di Indonesia, telah lama mengalami konflik yang kompleks dan berdarah. KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) atau OPM (Organisasi Papua Merdeka) telah melakukan aksi kekerasan dan gerakan separatisme untuk melepaskan diri dari NKRI. Namun, upaya pemerintah untuk menangani KKB dan membangun Papua telah menimbulkan kontroversi dan polemik.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya, termasuk operasi militer dan non-militer, untuk menumpas KKB dan menjaga keamanan di Papua. Operasi militer dilakukan dengan mengejar KKB di wilayah-wilayah yang mereka kuasai, serta melakukan penggerebekan dan patroli. Sementara itu, operasi non-militer melibatkan pendekatan dialog dengan tokoh-tokoh Papua untuk mencari solusi damai.
Meskipun demikian, upaya pemerintah tak luput dari kritik. Banyak pihak menilai pendekatan keamanan yang diutamakan belum cukup efektif. BEM Universitas Indonesia (UI) melalui akun Instagramnya menyuarakan kritik tersebut, mengungkap berbagai kasus pelanggaran HAM di Papua dan mendesak pemerintah untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang adil dan transparan.
Pemerintah juga menawarkan jalan keluar melalui amnesti bagi anggota KKB yang bersedia menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI. Namun, langkah ini tak sepenuhnya diterima. Kritikus berargumen bahwa amnesti tanpa solusi komprehensif untuk akar permasalahan Papua hanya bersifat temporer dan tak menyelesaikan konflik secara tuntas.
Tabel akar masalah dan solusi permasalahan di Papua - Jurnal Kajian Lemhamnas
Kompleksitas Konflik Papua: Mencari Titik Temu
ADVERTISEMENT
Konflik di Papua bagaikan benang kusut yang sulit diurai. Pendekatan keamanan dan dialog semata tampaknya belum cukup. Diperlukan solusi yang lebih komprehensif dan menyentuh akar permasalahan, seperti peningkatan kesejahteraan rakyat Papua, penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia, dan dialog yang terbuka dan inklusif.
Meskipun masih diselimuti konflik, Papua menyimpan potensi besar untuk menjadi provinsi yang maju dan sejahtera. Diperlukan komitmen kuat dari pemerintah, kerja sama dari semua pihak, dan dialog yang terbuka untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi rakyat Papua.