Mengingat 'Stunner' Stone Cold Steve Austin pada Donald Trump

22 Januari 2017 4:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Trump, Stone Cold, dan McMahon (Foto: Bryan Bedder/Getty Images)
Donald Trump resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, Jumat (20/1/2017) pagi waktu setempat. Namun, Donald Trump sebelumnya bukanlah figur yang dekat dengan politik. Selain dikenal sebagai pengusaha real estate, Trump juga tenar karena kiprahnya di dunia hiburan.
ADVERTISEMENT
Selain kameonya di film Home Alone 2: Lost in New York, Trump juga dikenal publik lewat kiprahnya di dunia gulat profesional bersama promosi World Wrestling Entertainment (WWE). Puncaknya adalah ketika dia tampil di event terbesar WWE, WrestleMania, pada tahun 2007.
Kala itu, jalan cerita yang sedang dijalankan WWE adalah soal perebutan kepemilikan promosi gulat tersebut antara Vince McMahon dan Donald Trump. Ajang WrestleMania 23 di Detroit, Michigan, menjadi puncaknya di mana dua pegulat pilihan McMahon dan Trump saling berhadapan. Ketika itu, Trump memilih Bobby Lashley, sementara McMahon menunjuk Umaga.
Pertandingan itu sendiri diberi tajuk "Hair vs Hair Match" karena siapa pun yang perwakilannya kalah, dia diharuskan mencukur rambutnya hingga gundul. Mengingat spesialnya laga tersebut, McMahon pun meminta Stone Cold Steve Austin yang telah pensiun untuk menjadi wasit.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, Lashley berhasil memenangi pertarungan dan rambut Vince McMahon pun dicukur habis oleh Donald Trump. Akan tetapi, setelah selesai mencukur rambut McMahon, Trump pun diberi kejutan oleh Stone Cold Steve Austin: sebuah Stone Cold Stunner.
Kepada Complex, Stone Cold Steve Austin mengenang peristiwa tersebut dan menurut cerita Stone Cold, aksi itu sebetulnya adalah aksi yang tidak ada dalam rencana awal.
"Vince berkata kepadaku, 'Steve, aku akan coba tanyakan ke Donald apakah dia mau menerima stunner.' Aku berkata, 'Apa kau yakin?' Dia berkata, 'Oh jelas, pasti bakal seru.' Dia lalu pergi menemui Donald dan berkata. 'Hey, Donald, ini Stone Cold Steve Austin.' Aku menjabat tandan Donald. Dia (Vince) lalu berkata, 'Aku ingin bertanya, setelah laga, setelah semuanya selesai, apakah kau menerima stunner dari Stone Cold.' Donald menjawab, 'Apa kau yakin itu adalah ide bagus?' dan Vince berkata, 'Tentu saja. Pasti bakal seru banget.' Lalu, orang kepercayaan Donald menyergah, 'Tidak, tidak, tidak. Tak perlu lah melakukan hal seperti ini. Kami punya banyak urusan!' Si orang kepercayaan itu berusaha mencegah Donald untuk melakukannya. Donald pun bertanya pada Vince, 'Menurutmu bagaimana?' dan Vince pun menjawab, 'Pasti bakal seru.' Donald pun lalu setuju dan berkata, 'Baiklah, akan kulakukan.'"
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut lagi, Stone Cold juga memuji profesionalitas seorang Donald Trump.
"[Stunner] itu tidak sempurna, tetapi kuberikan hormat setinggi-tingginya pada Donald Trump atas hal itu. Dia adalah pria yang luar biasa. Dia berada di sana untuk melakukan bisnis dan bisnis itu pun kami lakukan dengan baik, jadi aku sangat menghormatinya. Ketika aku melihatnya berpidato di televisi aku tidak berpikir, 'Hey, dulu orang ini jadi korban stunner-ku.' Kenyataan bahwa dia akan menjadi Presiden Amerika Serikat, wah itu benar-benar luar biasa."
Donald Trump sendiri merupakan bagian dari Hall of Fame WWE. Pada 2013 lalu, dia dilantik untuk menjadi satu dari sekian banyak selebriti yang mendapat kehormatan tersebut.