Menpora Beri Penjelasan Ihwal Dana Asian Games

19 Agustus 2017 19:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menpora Imam Nahrawi (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menpora Imam Nahrawi (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memang betul-betul sibuk akhir-akhir ini mengingat padatnya agenda keolahragaan yang dimiliki oleh Indonesia. Saat ini, kontingen Indonesia sedang turun berlaga di SEA Games Kuala Lumpur dan di saat yang bersamaan, Indonesia juga sedang menyambut gelaran Asian Games yang akan digelar tahun depan di Jakarta dan Palembang.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Sabtu (19/8), sebagai bagian dari rangkaian acara SEA Games, acara pameran International Sports, Fitness & Health Expo (GOIFEX) 2017 di Jakarta Convention Centre (JCC) resmi dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam kesempatan tersebut, Menpora juga turut hadir sebelum bertolak ke Malaysia untuk menghadiri pembukaan SEA Games.
Dalam acara tersebut, Menpora sempat menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh para jurnalis, di antaranya soal pendanaan Asian Games tersebut.
"Dari sisi anggaran, kita (pemerintah --red) sudah memberi support besar. Tinggal kurang lebih Rp 300 miliar yang sedang kami minta. Penjelasan lebih detail nanti dari Menkeu (Menteri Keuangan) karena diminta oleh pemimpin DPR," terang Imam.
"Kita punya dana Rp 465 miliar untuk relokasi. Relokasi nanti diperuntukkan untuk Asian Games, Asian Para Games, SEA Games, dan beberapa hal lain. Tinggal itu saja. Tetapi, dengan dana yang sudah kita berikan ke INASGOC tahun 2017 ini, saya kira sudah bisa untuk menjalankan sekian program. Tinggal nanti yang Para Games."
ADVERTISEMENT
"Untuk Para Games, tahun ini kita anggarkan kurang lebih Rp 87 miliar. Itu pun belum bisa digunakan. Makanya, saya minta ke Pak Okto (Raja Sapta Oktohari, ketua Panpel Asian Para Games 2018 --red) dan teman-teman panitia untuk bersabar dan semoga juga ada solusi lain. Yang penting, kita terus berusaha agar dana segera cair," sambung Imam.
Lalu, ketika ditanya soal draf Inpres (Instruksi Presiden), Imam mengakui bahwa meski belum selesai, sebenarnya tidak ada masalah. "Karena kalau nggak dikeluarkan segera, itu akan berimplikasi kepada atlet difabel. Yang belum memang di wisma atlet. Kalau di GBK kita lihat sudah ada solusi untuk atlet difabel," jelasnya.
Countdown Asian Games 2018 di Monas (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Countdown Asian Games 2018 di Monas (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Selanjutnya, Imam juga ditanya mengenai apa yang perlu disiapkan setelah acara Countdown Asian Games kemarin (18/8). "Tentu infrastruktur, administrasi, dan masalah atlet berprestasi," kata Imam.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, selain tiga hal yang diungkapkan Imam, masih ada kekurangan di venue Asian Games, yakni untuk cabang balap sepeda dan paralayang. Olympic Council of Asia (OCA) sendiri sudah memperingatkan tentang hal itu. Akan tetapi, menurut Imam, hal itu wajar.
"Mereka nggak sabar melihat hari ini harus jadi. 'Kan mereka nggak tahu bahwa itu sebuah proses yang nanti pada awal tahun depan sudah bisa dilihat wujudnya. GBK kemarin juga sempat diprotes kok belum selesai. Ingat bahwa membangun itu butuh waktu. Saya kira OCA memahami itu," paparnya.
Terakhir, sebelum beranjak, Imam juga tak lupa memberi prediksi untuk Tim Nasional Indonesia U-22 yang akan bertanding melawan Timor Leste. "Menurut saya, [menang] 4-0 lah. Kita lihat nanti," pungkas Imam.
ADVERTISEMENT