Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Lika-Liku Batik Girilayu
17 Februari 2025 9:52 WIB
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari Yoggi Bagus Christianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Girilayu merupakan salah satu daerah di lereng gunung lawu yang bertepatan di Kabupaten Karanganyar, kecamatan Matesih yang memiliki potensi khas yang di lirik dunia mancanegara. Girilayu merupakan desa agraris yang berani membuka jalan hidup dengan potensi wisata baru yang dikembangkan. Salah satu potensi yang dimiliki desa tersebut ialah Batik.

Batik adalah warisan budaya leluhur yang diturunkan mulai dari pikiran, gaya, dan khas membatik sendiri. Memaknai sebuah batik dapat dikaji dalam kacamata seni yang memiliki nilai tinggi karena membatik sendiri merupakan curahan pikiran yang terhias ke dalam kain dengan motif atau corak yang khas. Di sisi lain, hasil produk batik dapat menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari karena harga batik terbandrol masih sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Sejarah batik di Girilayu memiliki benang merah dengan kehidupan di Keraton Surakarta. Astana Mangadeg yang merupakan tempat perhentian terakhir Mangkunegara I sampai Mangkunegara III terletak di desa Girilayu sehingga abdi dalem keraton sering naik turun gunung untuk merawat pemakaman Raja. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Nyoto selaku penulis buku sejarah batik girilayu membeberkan bahwa desa Girilayu sebelum memiliki budaya membatik, masyarakat sekitar masih agraris atau mata pencaharian sebagai petani (5/2/2023).
Kondisi tersebut mengungkapkan bahwa para lelaki bekerja di ladang dan perempuan hanya berada di rumah. Melihat keresahan tersebut, para abdi dalem angkat kaki dari keraton Surakarta membawa bekal ilmu membatik dan peralatan batik membantu masyarakat Girilayu khususnya kaum perempuan untuk diajari cara membatik. Lambat laun batik Girilayu berkembang pesat dan memiliki motif khas yang mengadopsi kearifan lokal desa Girilayu. Dari cerita tersebut, batik di desa Girilayu memiliki nilai yang tinggi karena motif yang dibuat memiliki kaitan dengan Keraton Surakarta.
ADVERTISEMENT
Hawa La'ala Nabilla Fada yang merupakan mahasiswa FKIP UNS sekaligus peneliti batik di Girilayu menuturkan bahwa nilai jual batik itu tinggi karena yang dijual tidak hanya secarik kain batik melainkan story telling dari barik Girilayu sendiri (8/2/2023). Hawa La'ala mengungkapkan bahwa Desa Wisata Batik Girilayu dapat berkembang pesat karena adanya jaringan sosial yang dibentuk dari pihak pihak yang peduli dengan batik Girilayu seperti Pemerintah Desa Girilayu, Bank Indonesia, Pokdarwis Girilayu dan 12 kelompok batik Girilayu. Pihak-pihak tersebut saling bersinergi untuk mengelola warisan budaya tersebut, baik dalam bentuk seni, sosial, maupun ekonomi.
Dunia mancanegara sangat melirik warisan emas budaya tersebut, maka dari itu tidak terlepas dari promosi dari pihak-pihak yang terkait yang semakin gencar. Menurut Ibu Maryati (1/2/2023) selaku koordinator kelompok batik Giriarum menuturkan bahwa target promosi diadakan dengan mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan di kota-kota, sehingga kacamata masyarakat maupun dunia internasional dapat melihat warisan emas dari Girilayu. Pelatihan yang diikuti tidak sekedar pelatihan, namun ikut menjualkan kain batik dari 12 kelompok batik sehingga pemasukan secara ekonomi dapat berjalan baik.
ADVERTISEMENT
Pihak-pihak yang terkait memiliki kepedulian yang tinggi terhadap batik. Sorum atau Rumah Batik dibangun sebagai istana batik. Hawa La'ala (8/2/2023) menjelaskan bahwa Sorum yang dibuat berfungsi untuk memamerkan kualitas produk batik dan menjual kain batik, biasanya para pengunjung yang sedang berziarah di Astana Mangadeg diarahkankan untuk menikmati budaya batik dari Girilayu di rumah batik tersebut. Pak Nyoto (5/2/2023) berharap bahwa setelah ada wisata religi, akan direncanakan dibangun wisata edukasi Batik Girilayu supaya warisan budaya ini tidak hilang dan lestari.