Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN 125 UNS Sulap Limbah Pertanian Menjadi Pakan Ternak Alternatif

Yoggi Bagus Christianto
Kolomnis dan Pendidik
6 Maret 2022 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yoggi Bagus Christianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) 125 berhasil mengolah limbah pasca panen tanaman jagung menjadi pakan ternak alternatif dengan menggunakan teknik amoniasi-molase di Desa Ketos, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri.
Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi
Kegiatan ini diselenggarakan karena sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani dan peternak. Pertanian lebih berfokus pada pertanian dengan jenis tumpangsari. Tanaman yang dibudidayakan antara lain jagung, padi, kacang, dan ketela. Sedangkan pada bidang peternakan, mayoritas masyarakat memelihara kambing atau sapi.
ADVERTISEMENT
Permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Ketos yaitu, pengolahan limbah pertanian pasca panen bonggol jagung yang nantinya hanya dapat lebih bermanfaat jika diolah menjadi pakan ternak. “Salah satu kendalanya adalah cara untuk memanfaatkan limbah pertanian, masyarakat cenderung hanya membakar sisa bonggol jagung kalau dimanfaatkan kembali bisa menjadi lebih bermanfaat.” ujar Supardi, Sekretaris desa Ketos.
Pelatihan serta penyuluhan pemanfaatan bonggol jagung untuk pakan ternak, yang dilakukan oleh kelompok KKN UNS 125 pada tanggal 23 Februari 2022 bertempat di Balai Desa Ketos. Dengan perwakilan dari 11 Dusun di Desa Ketos yakni, Dusun Ngranti, Karanggede, Blimbing, Tlahap, Tompak, Ngelo, Nglaran, Kuniran, Ngropoh, Sambi, dan Ketos.
Bonggol jagung atau yang disebut janggel dalam bahasa lokal, dipilih karena bahan dasarnya mudah didapatkan serta persediaannya yang melimpah. Tujuan dari pelatihan serta penyuluhan kepada masyarakat Desa agar limbah pertanian tidak terbuang serta dapat meningkatkan kualitas pakan ternak.
ADVERTISEMENT
Dalam praktik pembuatan pakan ternak berbahan dasar bonggol jagung, bahan yang diperlukan cukup mudah yaitu bonggol jagung yang telah dihaluskan, urea, air, serta molase. Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah alat pencacah, terpal, dan tong dengan pengunci di tutupnya.
Proses Pencampuran Urea ke Bonggol Jagung Oleh Mahasiswa KKN. (Dok. Pribadi)
Pembuatan pakan dimulai dengan mencampurkan urea dan air, setiap 10 kg bonggol jagung membutuhkan urea sebanyak 0,3% setelah itu hamparkan bonggol jagung yang sudah halus dan kemudian larutan urea dipercikkan sedikit demi sedikit hingga merata. Tahap selanjutnya adalah memasukkan campuran bonggol dan urea ke dalam tong dan pastikan tertutup rapat.
Proses amoniasi akan berlangsung kurang lebih 3 minggu, setelah proses amoniasi selesai hamparkan bonggol jagung untuk diangin-anginkan selama 6 jam agar bau amonia berkurang. Tahap akhir yaitu mencampurkan molase atau tetes tebu sebanyak 20% dari banyaknya pakan dan hasil pakan dapat diberikan untuk ternak.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut banyak mendapatkan apresiasi dari warga setempat, lantaran banyak warga yang antusias untuk mulai membuat pakan alternatif dari limbah janggel. "Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pakan ternak ini diharapkan berdampak baik bagi masyarakat karena selain menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah pertanian juga hasil akhirnya juga bermanfaat bagi ternak.” Ujar Sugiyanto, Kepala Dusun Tlahap.
Dari penyuluhan yang telah dilakukan, harapannya masyarakat dapat mengolah kembali limbah bonggol jagung untuk dijadikan pakan ternak. Karena selain mengurangi polusi udara, pemanfaatan bonggol juga dapat menambah kualitas pakan ternak.