Sambang Raga: Proteksi Budaya Lokal oleh Kelompok KKN 111 UNS

Yoggi Bagus Christianto
Kolomnis dan Mahasiswa FKIP UNS
Konten dari Pengguna
14 Agustus 2022 22:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yoggi Bagus Christianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era modernisasi sekarang ini, setiap negara mulai berlomba-lomba mencuri pandangan manusia agar diakui bahwa negaranya merupakan penguasa dunia. Penyebaran doktrin tersebut bercabang ke segala aspek seperti kesehatan, politik, sosial, dan pendidikan khususnya budaya. Budaya asing paling mudah untuk mendesak pagar budaya nasional karena sifatnya yang mencolok dan terlihat mewah seakan-akan membawa manusia ke dalam kehidupan yang tidak primitif.
Kegiatan Pelatihan Nembang (Dokumen Pribadi)
Kesenian Daerah menjadi senjata untuk menyelamatkan identitas negara agar tidak didoktrin oleh negara asing. Bangsa Indonesia memiliki ratusan kesenian yang seharusnya menjadi ancaman bagi negara asing khususnya musik tradisional khususnya tembang jawa dan macapat yang hingga saat ini masih eksis di antara budaya asing. Hal ini menjadi tantangan bangsa Indonesia apabila budaya asing mulai mengobrak-abrik pertahanan budaya lokal Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tugas penyelamatan ini bukan hanya menjadi tugas satu orang saja namun tugas seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menonjolkan eksistensi budaya lokal. Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) setiap tahun selalu menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa. KKN diadakan dengan menyebar mahasiswa ke seluruh penjuru Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan yang berada di desa. Kehadiran mahasiswa menjadi simbol "Ratu Adil" bagi desa dengan berbagai program yang diciptakan untuk pengembangan potensi desa.
Kelompok KKN 111 UNS yang beranggotakan Madiyono Saputro, Rahmat Aji Apriyanto, Yoggi Bagus Christianto, Widiya Septiani Subarna Putri, Naeliyatun 'Azizah, Saerol Barikiyah, Halimah Fitria Dewi, Irma Margiana, dan Hawa La'ala Nabilla Fada serta ketua kelompok Hakim Prabowo berani terjun ke desa Jipangan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali untuk mengembangkan potensi desa khususnya misi penyelamatan identitas lokal yaitu kesenian daerah. Satu suara dari kelompok KKN 111 UNS menggelorakan program kerja "SAMBANG RAGA" yang merupakan akronim dari Sinau Nembang Lan Olahraga. Ketua kelompok Hakim mengutarakan, "tujuan dari program ini adalah untuk menjaga dan merawat eksistensi kesenian daerah yang berada di desa lokal khususnya desa Jipangan serta kesenian daerah yang didalamnya terdapat tembang Jawa dapat dimaknai dan menjadi teladan hidup bagi siswa-siswa Sekolah Dasar." (14/7/2022). Program kerja Sambang Raga diadakan di sekolah khususnya SD N 1 Jipangan. Hal tersebut atas dasar kelompok 111 KKN UNS berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sehingga warisan ilmu yang diberikan akan diterima dengan baik karena mahasiswa UNS sudah dibekali praktik mengajar semasa duduk di bangku perkuliahan.
Kelompok 111 KKN UNS (Dokumen Pribadi)
Sambang Raga digelar dengan pemberian materi tembang dolanan dan tembang macapat. Materi yang dikaji mengenai pemaknaan lirik tersebut untuk pedoman hidup peserta didik serta pembenahan nada pada tembang tersebut. Kegiatan tersebut diperkuat dengan diadakannya pendampingan praktek nembang secara berkala sehingga peserta didik dapat menguasai tembang dengan luwes. Selain praktek nembang, Sambang Raga juga bercabang dengan memberikan pelatihan Sepak Takraw sehingga anak-anak dapat memperoleh potensi yang luar biasa ketika datangnya mahasiswa UNS. "Output dari program Sambang Raga ini bahwa kita mampu mencetak siswa-siswi berpotensi agar suatu saat ada perlombaan, siswa-siswi di SD N 1 Jipangan berani unjuk gigi untuk menandingi siswa lain." ujar Madiyono selaku penanggungjawab program kerja Sambang Raga (14/7/2022). Antusias dari siswa SD N 1 Jipangan tidak kurang-kurang, mereka mengakui bahwa sangat aktif mengikuti program ini. Putri yang merupakan siswa kelas 6 SD mengakui "Kegiatannya seru banget, aku jadi pinter menyanyi dan nembang." (14/7/2022).
Kegiatan Sepak Takraw (Dokumen Pribadi)
Sambang Raga memang menjadi senjata penyelamatan untuk eksistensi budaya lokal yang mulai tergerus budaya asing. Dampak dari program tersebut akan membawa siswa-siswi yang peduli dengan lingkungannya termasuk budaya lokal yang dimiliki sehingga budaya negara ini akan hidup bahkan akan membuat mata dunia berkaca-kaca karena melihat kelestarian budaya Indonesia. Bahkan, apabila budaya lokal selalu digalakkan di media online akan membuat dunia asing ketar-ketir karena keeksotisannya yang mampu membuat jantung dunia bergetar.
ADVERTISEMENT
Selain Sambang Raga, kelompok 111 KKN UNS juga mengadakan program lain yakni Kreasi Melukis Totebag, Ruang Belajar (bimbel gratis), sosialisasi bahaya merokok dan TBC, posyandu, senam sehat, kerja bakti, pengadaan lomba 17-an, pembuatan Taman Asman Toga (Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga), pembuatan Mading. Program-program tersebut mampu memberi gebrakan semangat untuk masyarakat Desa Jipangan untuk terlibat langsung ke dalam program-program tersebut sehingga pengalaman semakin melejit. Kelompok KKN 111 berhasil membangun desa ke kehidupan yang lebih hebat dan maju sehingga tak heran apabila desa Jipangan sangat senang dengan kehadiran mahasiswa KKN 111 dengan segala potensi yang telah dimiliki.