THR (Tugas Hari Raya) untuk Mahasiswa

Yoggi Bagus Christianto
Kolomnis dan Mahasiswa FKIP UNS
Konten dari Pengguna
12 Mei 2021 12:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yoggi Bagus Christianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
THR (Tugas Hari Raya) untuk Mahasiswa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Lebaran oh lebaran! Lebaranku hari ini tidak sama seperti lebaran 2 tahun yang silam, rasanya kering. Padahal lebaran menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu, tidak hanya para penganut muslim namun penganut agama lain ikut menunggu ramainya momen perdamaian dan saling bermaaf-maafan.
ADVERTISEMENT
Karena hanya terjadi setahun sekali, momen ini pasti aku manfaatkan dengan kumpul bersama keluarga, bahkan bersemangat datang dari daerah yang jauh untuk kembali ke kampung halaman tercinta. Sempat terlintas dalam benakku, kehangatan momen lebaran.
Teman-teman kampus yang telah lelah berjuang menghadapi kewajibannya, pasti ingin melepas penat dengan kumpul keluarga. Pada waktu sebelum lebaran sudah terencana ingin kumpul keluarga dan piknik. Kita sepakat untuk berkata,"akhirnya lebaran tiba-tiba, bisa bebas dari tugas untuk sementara'.
Pada kenyataannya, tidak hanya aku yang memimpikan lebaran bisa makan bareng keluarga besar, bisa bercanda tawa bareng keponakan, bermain game bareng-bareng, seranjang bareng dengan ponakan, khususnya mendapat uang lebaran bahkan jika dikumpulkan nominalnya sangat cukup untuk pacaran selama 1 bulan. Indahnya sebuah ekspektasi hehehe.
ADVERTISEMENT
Namun tatkala mendekati hari lebaran aku dan teman-teman lainnya serta teman online yang di Twitter menjadi ketakutan ketika menikmati suasana kumpul keluarga, apalagi mahasiswa tua seperti aku yang mendapat bom pertanyaan sehingga membuat semakin tertekan dalam menjalani kehidupan.
Pertanyaan pertama pasti diawali seputar waktu berakhirnya skripsi, kemudian dilanjutkan seputar calon pasangan, dan Gong pertanyaannya seperti, "kapan mau sah? kapan mau menikah?". Kondisi tersebut sudah menjadi hal yang biasa di tengah suasana lebaran maka tidak perlu dijawab secara serius.
Kehadiran COVID-19 membuat aku berangan-angan bahwa kuliah daring bisa di mana saja bahkan memakai celana pendek tidak menjadi masalah, tetapi kenyataan di lapangan malahan membuat raut aku dan teman-teman semakin pucat. Nih, ada pesan buat yang baca, "Jika pada saat pertemuan keluarga besar, ada yang melihat seseorang dengan raut muka tertekan pasti dia adalah anak kuliahan". Tidak hanya para pekerja kantoran saja yang bisa mendapatkan THR, namun para mahasiswa termasuk saya juga mendapat THR yang diberikan langsung oleh dosennya. Apa daya maksud THR adalah Tugas Hari Raya.
ADVERTISEMENT
Di tengah pembelajaran daring saat ini, kelahiran tugas sangat beragam. Setiap hari pasti ada tugas mingguan. Hebohnya tidak hanya satu atau dua mata kuliah yang memberikan tugas namun 85% dari seluruh mata kuliah tersebut memberikan tugas. Kebiasaan tersebut telah terjadi di era saat ini. Melihat kondisi seperti sekarang, saya dan teman-teman menjadi linglung dan tidak karuan, bahkan para mahasiswa tua pasti sempat menyalahkan diri sendiri. Intinya mengapa bisa kuliah di kampus tersebut.
Namun situasi terkini didukung dengan opini masyarakat bahwa, "bukan mahasiswa kalau belum mengerjakan tugas hingga dini hari". Pada hari lebaran mendatang, jika ada salah satu sanak saudara yang tiba-tiba masuk kamar kemudian menutup pintu, bukan berarti dia marah atau bosan dengan topik yang dibahas keluarga namun mereka sedang memenuhi kewajibannya sebagai anak kuliah. Bahasa gaulnya "sedang diromusha".
Ilustrasi meja belajar untuk belajar dan bekerja dari rumah Foto: Shuutterstock
Bayanganku lebaran tahun ini akan diiringi dengan mereview nastar tapi malah disuruh mereview jurnal. Tidak terbayang jika semakin mengasyikkan kehidupan saat ini dan masa mendatang. Perasaan tertekan itu tidak hanya pada THR untuk mahasiswa melainkan jumlah hari libur selama lebaran.
ADVERTISEMENT
Karena pembelajaran yang efisien maksudnya dapat terlaksana di mana saja, kemudian kasus ini berdampak pada jadwal libur para mahasiswa. Paling lama 4-5 hari liburan. Begitu mengharukan THR tahun ini. Selamat menikmati THR, lebaran, dan keluarga. Mohon maaf lahir dan batin.