Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Wisata Bhumi Bambu sebagai Penjaga Ekosistem Air di Dataran Tinggi Baturaden
20 Juni 2023 12:33 WIB
Tulisan dari Yogi Dwi Utomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh Yogi Dwi Utomo
PURWOKERTO - Sesuai dengan nama destinasi wisatanya, Bhumi Bambu Baturaden memiliki sekitar 90 rumpun bambu berbagai jenis di atas lahan seluas 5 hektar. Bhumi Bambu Baturaden terletak di Dusun II Karangsalam, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Di antara 90 jenis bambu tersebut terdapat bambu yang memiliki keunikan tersendiri seperti bambu kuda, bambu merak, bambu duri, bambu dangkil, bambu petung hijau, bambu anyam motif dan bambu landak. Setiap jenis bambu memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misalnya bambu kuda memiliki pola garis pada ruas batang bambu, bambu merak memiliki keunikan karena tidak selalu tumbuh vertikal tetapi kadang tumbuh mendatar, bambu berduri memiliki ciri khusus yaitu seluruh batang bambunya berduri sehingga disebut bambu duri, bambu dangkil memiliki batang tidak lurus sebab setiap ruasnya berbeda beda, dan bambu petung karena lingkar batangnya besar, bambu anyam motif sebab batangnya terdapat motif atau corak sehingga hal itu menjadi keunikan bambu anyam motif dan terakhir bambu landak, bambu landak tidak jauh berbeda dengan bambu merak, bedanya disini batang bambu utamanya masih tegak tetapi cabang bambu yang lebih kecil tumbuh kesamping seperti landak.
ADVERTISEMENT
Dimana bambu memiliki banyak kegunaan dan manfaat yang tak terhitung jumlahnya termasuk meningkatkan asupan air. Hal ini berdasarkan laporan Environment Bamboo Foundation (EBF) bahwa debit air meningkat setelah beberapa tahun penanaman bambu, hal ini konsisten karena kawasan Bhumi Bambu memiliki banyak mata air seperti gambar di atas. Mengapa bisa demikian, karena bambu mampu menyerap hingga 90% air hujan sedangkan pohon biasa hanya mampu menyerap 35-40% air hujan. Hal ini dapat terjadi karena bambu memiliki rimpang yang sangat kuat sehingga bambu dapat mengikat tanah dan air dengan baik sehingga pada musim kemarau persediaan air tetap melimpah dan stabil. Apalagi bagi masyarakat di sekitar Baturaden, seperti Karangsalam dan Kemutug Lor, yang sangat mengandalkan pasokan air yang diserap bambu. Dalam penelitian Profesor Koichi Ueda dari Universitas Kyoto, satu batang bambu sangat efektif mencegah risiko tanah longsor. Dan hutan bambu mampu menyerap CO2 hingga 62 ton/ha/tahun, sedangkan pohon lain hanya mampu menyerap 15 ton/ha/tahun. Bambu dapat melepaskan oksigen melalui fotosintesis 355 kali lebih banyak daripada pohon atau tumbuhan lain.
Selain sebagai penjaga mata air, Bhumi Bambu juga menjadi objek wisata bagi masyarakat Banyumas dan sekitarnya. Untuk masuk ke objek wisata Bhumi Bambu Baturaden, Anda hanya perlu membayar Rp 25.000 dan tempat wisata ini buka mulai pukul 08:00 hingga 10:00 WIB. Bhumi Bambu tidak hanya menjual ekosistem bambu sebagai produk utama tetapi juga memiliki pilihan lain seperti Silver Roof Cafe, Tirto Widodari, Greenstone, Air Terjun Temon, Air Terjun Kracakan dan Bhumi Bambu Kedai. Hutan bambu disini sebagai sarana penambah keindahan tempat ini agar pengunjung merasa nyaman saat berwisata, sekaligus menikmati kesejukan hutan bambu itu sendiri dan merasakan kesejukan suasana di dalam hutan.
ADVERTISEMENT
Jadi, bisa diartikan bahwa Bhumi Bambu Baturaden merupakan objek wisata alam yang menawarkan segudang titik wisata serta pengetahuan tentang alam itu sendiri. Serta Bhumi Bambu Baturaden dapat kalian gunakan untuk melepas rasa penat setelah berkegiatan dikala weekday, tempat ini dapat menjadi tempat yang cocok untuk bersantai dan menenangkan diri baik sendiri, dengan teman bahkan dengan keluarga.