Menyoal Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT

Mochammad Yogik Septiawan
Peneliti Muda Academia Forum Karya Buku : Buku Syair-syair terbuang (ISBN Progresif) Buku Meniti jalan sunyi, menggapai mimpi (ISBN Umsurabaya Publishing)
Konten dari Pengguna
10 April 2023 15:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mochammad Yogik Septiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Para pejalar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terlambat tiba di halaman SMA Negeri I Kupang di Kota Kupang, NTT, Rabu (1/3/2023). Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
zoom-in-whitePerbesar
Para pejalar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terlambat tiba di halaman SMA Negeri I Kupang di Kota Kupang, NTT, Rabu (1/3/2023). Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa pekan yang lalu terdapat kebijakan yang kontroversial atas aturan jam masuk sekolah oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu Viktor Laiskodat. Jam masuk sekolah yang semula pukul 07.00 Pagi menjadi pukul 05.00 pagi. Berbagai kalangan akademisi atau pengamat pendidikan merespon kebijakan yang dikeluarkan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat. Pro dan kontra tentu terjadi dalam fenomena ini. Niat baik dari Pemerintahan Nusa Tenggara Timur (NTT) tentu tidak semuanya memberikan respon positif, terdapat juga respon negatif dari beberapa akademisi dan pengamat pendidikan.
ADVERTISEMENT
Pendidikan memang suatu hal yang penting dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkompeten. Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantoro Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Pernyataan Positif Masuk Sekolah Jam 5 Pagi

Sejumlah pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) mengikuti apel pagi penerapan aktivitas sekolah mulai pukul 05.00 WITA di halaman SMA Negeri I Kupang di Kota Kupang, NTT, Rabu (1/3/2023). Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat menyatakan bahwa di tengah program tersebut guna memenuhi dan mengembangkan sektor pendidikan. Langkah awal ini adalah upaya mendongkrak semangat pelajar dalam belajar hingga etos kerja.
ADVERTISEMENT
Sebab beraktivitas saat pagi hari mampu memberikan dampak baik seperti udara yang masih bersih. Kondisi ini menjadikan pelajar siap untuk mengikuti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Bahkan kebijakan ini dipercaya dapat menggembleng mereka untuk siap masuk perguruan tinggi baik dalam negeri maupun di luar negeri.

Pernyataan Negatif Masuk Sekolah Jam 5 Pagi

Bukan hanya dampak positif saja, melainkan terdapat dampak negatif yang akan muncul akibat kebijakan tersebut. Contohnya, orang tua pelajar menjadi kuwalahan menyiapkan makanan sebab anak mereka harus masuk terlalu pagi. Lantas, apakah kebijakan ini mampu memberikan jaminan bahwa mereka siap melakukan aktivitas pembelajaran?
Pengamat Pendidikan Edi Subkhan mengatakan, alasan yang dibuat Gubernur NTT itu tidak berbasis kajian ilmiah. Dia juga menyebut regulasi baru itu sebagai langkah tidak masuk akal. Kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 WITA dinilai tak ada korelasi dengan pembentukan disiplin dan etos kerja.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia atau FSGI, Heru Purnomo, mengkritik dan mendesak Pemprov NTT membatalkan kebijakan jam masuk sekolah pukul 5 pagi. Heru menyebut kebijakan jam masuk sekolah tersebut tidak punya perspektif sisi kesehatan dan kepentingan terbaik bagi anak.
Sejumlah tokoh yang turut menanggapi kebijakan Gubernur NTT Viktor Laiskodat lebih banyak memilih untuk tidak menerapkan kebijakan tersebut. Sebab kebijakan tersebut justru memberikan dampak negatif besar dalam dunia pendidikan. Dampak positif tentu ada, di antaranya membiasakan siswa untuk bangun lebih pagi, udara pagi berdampak baik bagi kesehatan tubuh, serta jam pulang sekolah yang tidak terlalu sore sehingga lebih dekat dengan keluarga.
ADVERTISEMENT
Namun ada pula dampak negatifnya yakni anak yang bangun terlalu pagi dikhawatirkan masih mengantuk, sehingga ditakutkan terjadi hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan. Kemudian orang tua pelajar lebih kuwalahan, dikarenakan belum menyiapkan segala keperluan mulai dari sarapan, seragam, ataupun keperluan lainnya.
Lalu pada waktu pembelajaran di pagi hari, dinilai tidak efektif dan tidak menjamin siswa tidak mengantuk didalam kelas. Terakhir, waktu pembelajaran pagi untuk para pendidik yang sudah berkeluarga sulit diterapkan. Sebab mereka juga memiliki keluarga yang membutuhkan orang tuanya dalam menyiapkan segala keperluan lainnya. Dan tentu dampak buruk lainnya yang akan muncul dikemudian harinya.
Maka persoalan yang seharusnya bukan penerapan jam masuk sekolah yang lebih pagi. Melainkan memperbaiki kualitas tenaga pengajar dan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman untuk belajar.
ADVERTISEMENT