Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Peran Pendidikan dalam Membentuk Karakter dan Moral Bangsa
1 Maret 2025 19:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mochammad Yogik Septiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Belakangan ini kita dipertontonkan adanya aksi masa yang dilakukan oleh mahasiswa seluruh Indonesia. Tuntutan-tuntutan yang diaspirasikan merupakan kebijakan pemerintahan yang mengakibatkan masyarakat bawah kesusahan. Salah satu tuntutan aksi demonstrasi adalah persoalan Pendidikan. Mengapa isu Pendidikan setiap periode bahkan setiap tahun selalu muncul sebagai isu publik? Karena Pendidikan merupakan elemen penting dalam memajukan suatu peradaban.
ADVERTISEMENT
Sedikit refleksi pada peristiwa perang dunia ke 2 yang mengakibatkan Jepang porak poranda saat Nagasaki dan Hirosima di Bom. Mendengar kabar tersebut, kaisar Hirohito dengan lantang mengatakan kepada seluruh rakyat jepang bahwa yang menjadi tumpuan sekarang adalah seorang guru, bukan seorang pasukan perang. Peristiwa Jepang tersebut menunjukkan betapa bernilainya seorang guru bagi keberlangsungan hidup negara jepang. Momen inilah yang juga menjadi awal kebangkitan jepang sehingga menjadi salah satu negara maju yang hanya dalam kurun waktu 20 tahun. Meskipun kondisi yang hancur lebur jepang mampu bangkit dengan cepat, padahal jepang diprediksi bisa bangkit dalam waktu 50 tahun.
Pentingnya Pendidikan disampaikan bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa Pendidikan sebagai upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran dan jasmani anak-anak untuk berkembang secara harmonis dengan lingkungan masyarakat. Filosofi Pendidikan yang terkenal dari ki Hajar Dewantara adalah “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” yang berarti di depan mampu memberikan teladan, di tengah memberikan semangat dan di belakang memberikan dorongan. Hal demikian dikemukakan oleh John Dewey yang menyebut bahwa Pendidikan sebagai proses pembentukan kemampuan dasar intelektual dan emosional terhadap alam dan sesama manusia. Lebih lanjut menurutnya Pendidikan bukan hanya sebagai persiapan untuk kehidupan masa depan, melainkan Pendidikan adalah kehidupan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana hal tersebut, Pendidikan menjadi bidang yang vital dalam membangun bangsa dan terlebih mampu menjadikan generasi yang bermoral. Moral bangsa dapat dikatakan sebagai pondasi penting bagi keberlangsungan dan kemajuan suatu negara. Moral yang baik akan mencerminkan nilai-nilai luhur, etika dan integritas yang dipegang oleh suatu masyarakat yang dapat mempengaruhi bagaimana bangsa berfungsi dan berkembang. Moral bangsa yang kuat menciptakan masyarakat yang jujur, bertanggung jawab dan dapat di percaya. Ini sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pemerintahan, bisnis, hingga hubungan sosial. Kepercayaan adalah dasar dari stabilitas sosial dan ekonomi.
Moral bangsa yang baik mendorong rasa kebersamaan dan solidaritas di antara warga negara. Hal ini membantu menciptakan masyarakat yang saling peduli, saling mendukung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Moral bangsa yang baik menjadi dasar bagi pendidikan karakter generasi muda. Generasi yang memiliki moral yang kuat akan tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, berempati, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Moral bangsa yang kuat menjadi bagian dari identitas nasional. Nilai-nilai moral yang dipegang teguh, seperti kejujuran, kerja keras, dan gotong royong, dapat menjadi sumber kebanggaan dan kekuatan bagi suatu bangsa.
ADVERTISEMENT