Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Tingkat Kesadaran Masyarakat dalam Menanggapi Fenomena Sosial
29 Desember 2022 10:17 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Mochammad Yogik Septiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini kita sering disajikan fenomena sosial yang kerap kali berkaitan dengan putra-putri tanah air. Fenomena sosial yang terjadi bukan hal yang positif, melainkan tindakan negatif yang tidak mencerminkan putra-putri bangsa. Tindakan tersebut adalah kenakalan remaja, yang baru terjadi adalah fenomena gangster yang terjadi di beberapa lokasi di surabaya. Pemerintah Kota Surabaya dan juga pihak keamanan Kota Surabaya bahkan turun ke jalan untuk menyisir kota surabaya untuk mengantisipasi terjadi tindakan susulan gangster.
ADVERTISEMENT
Kenakalan remaja dapat disebut juga sebagai juvenille deliquency. Kenakalan remaja adalah perbuatan anak remaja yang berlawanan dengan ketertiban umum, yakni nilai dan norma yang diakui masyarakat. Tindakan tersebut bisa ditujukan kepada orang lain yang bisa menimbulkan bahaya atau kerugian terhadap masyarakat.
Meningkatkan kesadaran masyarakat sejak dini
Berbagai persoalan yang menjadi perbincangan masyarakat luas adalah fenomena kenakalan remaja dan yang baru terjadi adalah fenomena gangster yang mengusik ketenangan masyarakat surabaya, dan tentu persoalan ini menambah permasalahan di negara Indonesia. Meningkatkan kesadaran masyarakat adalah salah satu upaya yang harus dilakukan oleh pemerintahan sebagai pemegang kebijakan dan tentunya dengan kerja sama seluruh masyarakat.
Dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, manusia tentu harus memiliki kesadaran dalam diri guna mempermudah dalam berkehidupan sosial. Sebagai makhluk hidup yang berakal, manusia memiliki unsur kesadaran dalam dirinya dan sebagai makhluk sosial, kesadaran manusia diperlukan untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Beragam persoalan dan permasalahan sosial masyarakat tentu tidak akan terlepas dari keseharian manusia, sehingga diperlukan kesadaran tinggi untuk menyelesaikan problem yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Program pemerintah untuk melakukan penyuluhan dan memberikan edukasi pentingnya meningkatkan kesadaran sejak dini harus dilakukan, hal ini sebagai upaya mengurangi konflik sosial masyarakat.
Tingkatan kesadaran menurut Paulo Freire
Seorang tokoh pendidikan dari Brazil sekaligus teoritikus pendidikan yang berpengaruh di dunia, yaitu Palulo Freire. Dalam gagasannya mengenai teori kesadaran manusia terbagi menjadi 3 jenis tingkat kesadaran, yaitu kesadaran magis, naif dan kritis.
Paulo Freire menjelaskan, fase kesadaran ini berangkat dari masyarakat yang awalnya berpikir magis, lalu naik level ke naif, dan akhirnya menjadi kritis yaitu tingkatan tertinggi dari proses kesadaran masyarakat. Ketiga kesadaran itu dipengaruhi oleh pendidikan yang diterima oleh masyarakat.
Tingkatan Kesadaran Masyarakat yang pertama adalah Kesadaran magis adalah kesadaran yang mana dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat lebih percaya pada kekuatan takdir dan intervensi Tuhan terhadap apa yang dialaminya. Kesadaran magis menggambarkan keadaan masyarakat yang tidak mampu melihat adanya kaitan antar satu faktor dengan faktor lainnya. Masyarakat dengan kesadaran magis beranggapan bahwa perubahan yang terjadi di desa merupakan rencana dan kehendak Tuhan, jadi mereka tidak perlu mengintervensi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam fenomena gangster yang terjadi di beberapa titik di surabaya, pola pikir masyarakat tentu terdapat perbedaan dalam menanggapi persoalan tersebut. Masyarakat dengan kesadaran magis akan menanggapi persoalan gangster di surabaya adalah suatu takdir tuhan, suatu ketentuan tuhan yang memang sudah akan terjadi.
Masyarakat dengan kesadaran naif dalam menanggapi persoalan gangster di surabaya, tentu masyarakat dengan kesadaran naif mereka mengetahui darimana persoalan tersebut terjadi akan tetapi kesadaran naif tidak mampu menyelesaikan persoalan yang terjadi.
Masyarakat dengan kesadaran yang terakhir adalah kesadaran kritis, kesadaran ini adalah kesadaran tertinggi yang harus dimiliki manusia. Masyarakat dengan kesadaran kritis mereka mampu melihat dari mana persoalan itu terjadi dan bisa merumuskan solusinya. Konsepsi berpikir kesadaran kritis tentu melihat persoalan bukan karena takdir tuhan, melainkan karena beberapa aspek sosial termasuk faktor pendidikan yang tidak didapatkannya.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi masyarakat yang terdapat perbedaan dalam menyikapi persoalan kenakalan remaja perlu mendapatkan perhatian lebih, agar kesadaran masyarakat tidak hanya berhenti pada kesadaran magis dan naif. Maka, untuk menindaklanjuti hal tersebut perlunya memberikan edukasi kepada masyarakat sejak dini, memberikan akses pendidikan kepada generasi muda.
Dengan meratanya akses pendidikan dan terdapat edukasi kesadaran kritis sejak dini, besar harapan saya melihat indonesia dapat dengan cepat menyelesaikan permasalahan dan terus menjadi negara maju.