Kenapa Perlu Jeda Internasional Selama Pandemi?

Yohanes Leonardo
Football enthusiast
Konten dari Pengguna
25 November 2020 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yohanes Leonardo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nathan Ake terduduk mendapat cedera kala membela Timnas Belanda. (Elliot Jackson/Manchester Evening News).
zoom-in-whitePerbesar
Nathan Ake terduduk mendapat cedera kala membela Timnas Belanda. (Elliot Jackson/Manchester Evening News).
ADVERTISEMENT
Kompetisi sepakbola telah bergulir, lima liga top eropa telah memulai perjalanan musim 2020/2021 sejak bulan Agustus dan September silam. Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai ini memaksa tatanan hidup baru mengubah pertunjukkan si kulit bundar.
ADVERTISEMENT
Penonton tak boleh mengunjungi stadion untuk mendukung tim kesayangan mereka, tak ada jabat tangan sebelum bertanding, para pemain cadanganpun diberi jarak agar sesuai dengan protokol kesehatan, para pelakon sepakbola juga melewati serangkaian tes untuk memastikan tidak terjangkit virus corona. Pertandingan dengan protokol kesehatan ini sebenarnya telah diterapkan oleh beberapa liga yang menyelesaikan musim lalu.
Jadwal padat
Penundaan liga pada pertengahan musim lalu berdampak pada mundurnya jadwal musim baru, bahkan Euro 2020 harus ditunda hingga tahun depan akibat pandemi yang masih berlangsung awal tahun ini. Akibatnya, pertandingan menjadi semakin intens demi menyelesaikan musim seperti musim-musim sebelumnya.
Dalam satu pekan, tim-tim liga inggris dapat memainkan tiga pertandingan untuk kompetisi domestik, jumlah ini dapat bertambah bagi tim yang bermain di kompetisi eropa. Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solksjaer mengeluhkan padatnya jadwal kompetisi pasca kemenangan kontra Everton (7/11).
ADVERTISEMENT
“Kami dirancang untuk gagal. Aku telah mengatakan padamu sebelumnya, aku ingin membicarakan waktu kick-off, sebelum laga, dan ini merancang kami untuk gagal. Kami baru saja kehilangan Luke Shaw karena cedera. Kami baru saja datang dari Turki, kami telah memainkan banyak pertandingan musim ini. Kami pergi ke Turki hari rabu dan kembali hari kamis, kemudian kami dipaksa berlaga tengah hari pada hari sabtu. Ini benar-benar kacau,” keluh Solskjaer kepada BT Sport.
Padatnya jadwal pertandingan nyatanya tak menghentikan para pemain untuk mewakili negaranya. Pekan lalu, para pemain mewakili negaranya dalam laga persahabatan dan juga kompetisi eropa yakni UEFA Nations League. Jeda internasional memang kerap menuai kritik, khususnya para pelatih yang kecewa karena pemain andalannya cedera usai membela negaranya. Baru-baru ini pelatih Spurs, Jose Mourinho melayangkan kritik satir terhadap jeda internasional melalui akun instagramnya. Ia menyorot laga uji coba di tengah pandemi yang mempertemukan banyak pemain yang berasal dari banyak klub berbeda.
ADVERTISEMENT
Sindiran Mourinho terhadap Jeda Internasional kala pandemi melalui akun instagram pribadinya. (Instagram/Josemourinho).
Rentan mencederai pemain
Kritik Jose terhadap jeda internasional bukan kali pertama, ia pernah mengkritik jeda internasional kala menukangi The Red Devils pada tahun 2017. Secara terbuka, manajer berkebangsaan Portugal tersebut mengutarakan ketidaksukaannya pada ajang internasional tersebut.
“Saya tidak menerima jedanya (internasional), ini buruk. Kami memiliki jeda pertama dan dua hari usai para pemain kembali, kami harus memainkan laga lain. Ini bukan situasi yang bagus untuk kami dan mengeluh tidak akan membantu. Kami harus menunggu para pemain dan berharap tak banyak masalah,” tukas Mou dikutip dari Reuters.com.
Tak jarang memang para pemain yang membela negaranya pada jeda internasional dan mengalami cedera usai kembali ke klub. Liverpool mungkin saat ini menjadi klub yang paling dirugikan oleh jeda internasional musim ini, sejumlah pemain andalan The Reds mengalami cedera seperti dikutip dari laman Liverpoolecho.co.uk. Mohammed Salah harus menepi usai terinfeksi Covid-19 saat mendatangi pesta pernikahan kala jeda kompetisi domestik, Jordan Henderson mengalami cedera dalam laga Inggris kontra Belgia, Joe Gomez mendapatkan cedera tendon ketika berlatih bersama Timnas Inggris, dan Robertson yang diragukan kesediannya setelah menjalani periode melelahkan bersama Timnas Skotlandia. Selain dua bomber Manchester City, Nathan Ake dan Raheem Sterling juga mengalami cedera kala membela tim nasional masing-masing pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Sebelum jeda internasional, Liverpool sejatinya telah kehilangan sejumlah pilar mereka seperti Van Dijk, Trent Alexander-Arnold, Fabinho, Thiago, dan Chamberlain. Van Dijk bahkan harus absen untuk waktu yang lama usai mengalami cedera ACL kala diterjang Pickford dalam laga kontra Everton. Artinya, empat pemain belakang andalan Klopp yang mengalami cedera sedangkan Liverpool musim panas ini telah melego Lovren ke Zenit St. Petersburg awal musim ini. Praktis, pemain senior di lini belakang The Reds menyisakan Joel Matip.
Beresiko tertular Covid-19
Mohammed Salah yang tertular Covid-19 usai mendatangi pesta pernikahan menjadi salah satu bukti bahwa jeda internasional menyebabkan penularan Covid-19. Domagoj Vida yang sempat bermain selama 45 menit sebelum akhirnya ditarik keluar karena terinfeksi, Alan Browne yang tampil menghadapi Inggris, Gabriel Menino yang positif usai berlatih bersama Timnas Brazil, hingga punggawa Arsenal Mohammed El-Neny. Sementara itu sejumlah pemain lain seperti Luis Suarez, Kolasinac, Matt Doherty, Milivojevic, Yarmolenko, hingga Callum Robinson positif terpapar Covid-19. Sebelumnya, beberapa pemain juga terinfeksi Covid-19 seperti Naby Keita dan Alex Telles.
ADVERTISEMENT
Para pemain yang terinfeksi Covid-19 selama jeda internasional membuktikan bahwa sebetulnya kehadiran jeda internasional di tengah kompetisi patut dipertanyakan. Para pemain yang harus menaati protokol kesehatan saat bersama klub, kemudian bertemu dengan pemain dari liga lain selama jeda internasional sehingga rentan tertular Covid-19. Belum lagi kontak fisik para pemain dengan pemain dari kesebelasan lawan selama jeda internasional berlangsung. Imbasnya para pemain tak dapat membela klub mereka untuk sementara waktu akibat penularan Covid-19 ini.
Memulai musim di tengah pandemi Covid-19 memang menggerakkan kembali roda hiburan masyarakat serta bisnis para aktor lapangan hijau, namun perlu diingat pandemi ini belum benar-benar usai. Jadwal yang padat, dengan resiko cedera dan penularan virus rasanya cukup menjadi bahan pertimbangan bagi FIFA terkait gelaran ajang sepakbola antar Negara ini. Lantas, kenapa perlu ada jeda internasional dengan beragam resiko yang menghantui para pemainnya?
ADVERTISEMENT