Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN Ajarkan Pelaku UMKM Teknik Ergonomi dalam Pengemasan Produk

Yohanes Fransiskus Seno Susetyo
Mahasiswa Aktif di Universitas Diponegoro, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Industri, Semester 7
12 Agustus 2024 12:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yohanes Fransiskus Seno Susetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Bersama Pasca Pelatihan
zoom-in-whitePerbesar
Foto Bersama Pasca Pelatihan
ADVERTISEMENT
Pulutan Wetan, 29 Juli 2024 – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari seorang mahasiswa Universitas Diponegoro membawa angin segar bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Pulutan Wetan, Kecamatan Wuryantoro. Mahasiswa tersebut, Yohanes Fransiskus Seno Susetyo, melakukan pelatihan tentang teknik membungkus nasi dan produk olahan lainnya dengan memperhatikan faktor ergonomi, suatu pendekatan yang masih jarang diperhatikan oleh para pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT
Latar belakang kegiatan ini didorong oleh banyaknya UMKM di daerah tersebut yang masih mengabaikan aspek ergonomi dalam proses pengemasan. Padahal, ergonomi tidak hanya penting untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga esensial dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja. "Ergonomi adalah ilmu yang menyesuaikan pekerjaan dengan kapasitas fisik manusia agar mereka dapat bekerja secara optimal tanpa risiko cedera," ujar Seno dalam sesi pembuka pelatihannya.
Penjelasan Materi Ergonomi
Seno memperkenalkan metode ergonomi peta tangan kanan-tangan kiri, yang dirancang untuk menyeimbangkan beban kerja antara kedua tangan. "Metode ini memungkinkan penggunaan tangan kanan dan kiri secara bersamaan dan seimbang, sehingga mengurangi ketegangan pada satu sisi tubuh," jelasnya. Melalui teknik ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat meningkatkan efisiensi kerja mereka tanpa harus mengorbankan kesehatan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Pelatihan diawali dengan pengenalan dasar-dasar ergonomi dan pentingnya postur kerja yang baik. Seno menunjukkan bagaimana postur tubuh yang salah, seperti duduk terlalu membungkuk atau berdiri dengan posisi kaki yang tidak sejajar, dapat memicu cedera muskuloskeletal. "Cedera ini biasanya terjadi secara bertahap dan sering kali tidak disadari hingga gejalanya menjadi parah," tambahnya.
Peragaan Postur Kerja yang Baik
Setelah sesi teori, Seno melanjutkan dengan demonstrasi langsung cara membungkus produk menggunakan metode ergonomi. Pelaku UMKM diajarkan untuk mengatur area kerja mereka sedemikian rupa agar semua bahan dan alat yang dibutuhkan mudah dijangkau. "Mengurangi gerakan yang tidak perlu dan memastikan posisi tubuh tetap stabil saat bekerja adalah kunci dari ergonomi," kata Seno sambil memperagakan teknik membungkus nasi.
Demonstrasi Metode Membungkus
Ibu Sukini, seorang ibu rumah tangga sekaligus pelaku usaha nasi bungkus, mengaku bahwa selama ini dia sering merasa pegal di bagian pundak dan punggung akibat proses pengemasan yang dilakukan setiap hari. "Pelatihan ini membuka mata saya bahwa ada cara yang lebih baik untuk bekerja tanpa menyakiti tubuh. Saya akan mencoba menerapkan metode ini agar bisa bekerja lebih lama tanpa merasa sakit," ujarnya.
Demonstrasi Metode Membungkus
Ibu Sari, pelaku usaha kue basah, juga merasakan manfaat dari pelatihan ini. "Biasanya saya hanya menggunakan tangan kanan untuk membungkus, karena itu tangan kanan saya sering pegal. Dengan metode baru ini, saya belajar untuk melibatkan tangan kiri juga, sehingga pekerjaan jadi lebih ringan dan cepat selesai," tuturnya dengan antusias.
Demonstrasi Metode Membungkus
Ibu Suharni, seorang ibu muda yang baru memulai usaha keripik pisang, merasa teknik ergonomi sangat membantu, terutama dalam menata produk dalam kemasan. "Saya sering merasa tidak seimbang saat bekerja, kadang kepala pusing karena terlalu banyak menunduk. Dengan ergonomi, saya belajar untuk menjaga keseimbangan tubuh dan posisi kepala agar tetap sejajar," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Pelatihan yang diinisiasi oleh Seno ini tidak hanya memberi pemahaman baru tentang pentingnya ergonomi dalam proses pengemasan, tetapi juga mendorong para pelaku UMKM untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka sendiri. Dengan pengetahuan ini, diharapkan UMKM di Desa Pulutan Wetan dapat meningkatkan kualitas produk mereka sekaligus menjaga kesejahteraan para pekerjanya.
Seno berharap, metode ergonomi ini bisa diadopsi oleh lebih banyak UMKM di daerah pedesaan lainnya, mengingat banyak pelaku usaha yang bekerja secara manual dan sering kali mengabaikan kesehatan mereka. "Keselamatan dan kesehatan kerja harus menjadi prioritas, terutama di sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah," tutup Seno.
#KKNUndipTim2
#P2KKNUndip
#LPPMUndip
#Undip
Penulis : Yohanes Fransiskus Seno Susetyo, Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
ADVERTISEMENT
Dosen Pembimbing Lapangan : Feri Satria Wicaksana Effendy, S.H., M.H.
Lokasi : Desa Pulutan Wetan, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri