Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Film Drama Keluarga Tertunda karena Corona, Namun Juara di Hati Pemirsa
7 April 2020 19:19 WIB
Tulisan dari Yoka Pramadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Film Nasional yang dirayakan sepekan yang lalu, 30 Maret 2020, menyisakan cerita bermakna. Kita tahu bahwa saat ini di seluruh negeri sedang dilanda wabah Corona. Hal ini pun berimbas pada beberapa kegiatan dan aktivitas para pelaku industri film di tanah air. Beberapa produksi film yang sedang berlangsung proses syutingnya pun akhirnya tertunda. Bahkan Film-film yang sudah diagendakan tayang di Bioskop pada awal dan pertengahan April ini pun harus dengan ikhlas ditunda penayangannya.
ADVERTISEMENT
Ada dua film yang penulis amati dan kemudian tertunda tayang padahal diperkirakan akan menyedot banyak penonton. Film pertama berjudul Generasi 90an: Melankolia yang mengisahkan seorang adik yang kehilangan kakaknya. Diceritakan bagaimana menghadapi kehilangan atas orang yang dikasihi, baik itu sebagai anak, saudara, kekasih, orang-tua dan sahabat. Setiap orang pasti pernah mengalami kesedihan atau kehilangan orang yang dicintai.
"Satu-satunya cara menghadapi kehilangan adalah mengikhlaskan. Hal-hal seperti itu yang mau dibicarakan di film ini” ujar M Irfan Ramli.
Kemudian film kedua yang berjudul “Tersanjung” seharusnya tayang pada 19 Maret 2020 terpaksa ditunda sebagai respon terhadap imbauan pemerintah agar menghindari keramaian (social distancing) dalam rangka mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. Dalam trailer-nya disebutkan bahwa Tersanjung adalah “Sebuah Adaptasi Bebas dari Serial Televisi Legendaris” yang juga berjudul tersanjung. Jika generasi 90an mendengar kata Tersanjung sebetulnya akan langsung teringat sebuah serial televisi yang tayang cukup lama di salah satu stasiun televisi. menceritakan kisah hidup gadis Malang bernama Yura yang dijual orang tua angkatnya karena terbuai akan harapan hidup.
Sutradara dan Produser Kawakan
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan kenapa kedua film ini diprediksikan akan menyedot banyak penonton. Alasannya yakni kedua film tersebut besutan sutradara dan produser kawakan. Film Melankolia disutradarai oleh M. Irfan Ramli, sutradara yang juga telah menggarap beberapa film seperti Surat Dari Praha (2016), Filosopi Kopi the Movie 2 : Ben & Jodi (2017), Love for Sale (2018) dan Love for Sale 2 (2019). Dari semua filmnya tersebut memang bergenre Drama Keluarga. Jadi tak diragukan lagi bahwa Irfan atau Ipang panggilan akrabnya merupakan sutradara yang terlatih dalam memproduksi film-film Drama. Dari film-filmnya tersebut juga Ipang mendapatkan beberapa penghargaan perfilman. Selain faktor sutradara, ternyata produser film ini juga telah menelurkan film drama keluarga, Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (NKCTHI) yang juga menyedot jutaan penonton.
ADVERTISEMENT
Tak kalah pentingnya lagi, Tersanjung the Movie juga digarap langsung oleh Sutradara kawakan, Hanung Bramantyo yang sudah banyak menggarap film-film layar lebar terlaris di pasar Indonesia. Sebut saja Ayat-ayat Cinta (2008), Get Married (2007), Get Married 2 (2009), Sang Pencerah (2010), Bumi Manusia (2019). Penulis berasumsi, dengan sederetan film tersebut di atas akan menjadi pemicu rasa penasaran yang luar biasa bagi para calon penonton akan kualitas dari film barunya ini.
Bertema dan Setting 90an
Alasan kedua di mana film-film tersebut akan mendapatkan hati di para penonton Indonesia yaitu tema ‘90an yang diusung. Film Melankolia sudah jelas mengusung tema 90an. Terlihat jelas dari judulnya yang juga mencantumkan kata “Generasi 90an”. Penulis sendiri menyadari hidup di tahun 90an dan generasi 90an memiliki banyak sekali kenangan-kenangan yang bisa menjadi nilai jual di Film ini. Dengan setting film tahun 90an, penonton yang tergolong generasi 90an akan diajak flash back ke jaman mereka masih muda dan banyak gaya.
ADVERTISEMENT
Tak jauh beda dengan film melankolia. Setting waktu film tersanjung juga mengambil setting waktu 90an. Karena ini merupakan adaptasi dari acara televisi (sinetron). Maka rasa rindu akan tayangan serial televisi tersebut bisa saja menjadi Magnet bagi penonton. Bagi yang lama mengikuti ceritanya pun pasti akan flash back dan mengulang memori tentang sinetron tersebut. Walaupun ada perbedaan cerita, namun penonton minimal akan disuguhi pengalaman masa lalu yang terdalam. Seperti halnya membayangkan dan mengingat sederet nama para pemain di versi sinetronnya. Seperti nama Lulu Tobing sebagai pemeran utama, Ari Wibowo, Feby Febiola dan sederetan nama lainnya. Walaupun tidak semua artis yang bermain di sinetron bermain kembali di versi film ini.
Aktor dan Aktris Muda Belia
ADVERTISEMENT
Terakhir, hal yang bisa membuat film ini menjadi ditunggu-tunggu selain tema 90annya yaitu Aktor dan aktris yang terbilang muda belia dan pujaan para remaja. Salah satu aktor yang cukup digandrungi para remaja putri yaitu Ari Irham yang berperan sebagai Abby di Film Melankolia. Walaupun setting film ini mengambil masa era tahun 90an tapi dengan menyodorkan Ari Irham, sebagai aktor muda berbakat juga rupawan menjadikan film ini memiliki magnet tersendiri bagi generasi millennial.
Tak kalah saing dengan Melankolia, Film Tersanjung menyuguhkan akting dari aktris cantik Clara Bernadeth sebagai pemeran utama. Selain itu aktor-aktor berparas tampan juga bermain dalam film ini seperti Giorgino Abraham dan Kevin Ardilova.
Genre Drama Keluarga menjadi Juara
ADVERTISEMENT
Catatan terakhir dari kedua film yang batal tayang April ini yaitu film Drama keluarga, Drama Romantis, setting film tahun 90an, adaptasi dari Novel atau Serial Televisi mulai merajai bioskop tanah air. Dimulai dari kemunculan film Si Doel The Movie (2018), Dilan 1990 (2018), Dilan 1991 (2019), Keluarga Cemara (2019), Dua Garis Biru (2019), Milea : Suara dari Dilan (2020), Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2020), serta Akhir Kisah Cinta Si Doel (2020). Film-film tersebut di atas termasuk film yang laris di bioskop Indonesia dengan jumlah penonton mulai dari 1 juta sampai dengan 6 juta penonton.
Semoga saja layar bioskop tanah air tak hanya dihiasi oleh tayangan-tayangan film drama luar negeri. Juga kita tidak hanya disuguhkan film bergenre horor dalam negeri. Namun di luar itu semua, semoga Pandemi ini segera berakhir dan Industri Film Indonesia bangkit kembali.
ADVERTISEMENT