Hambatan Mahasiswa dalam Perkuliahan Daring di Tengah Pandemi

Yola  Ismi Salsabila
Mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP UMJ Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Konten dari Pengguna
17 Juni 2021 14:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yola Ismi Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dunia pendidikan berpengaruh sangat besar pada masa pandemi COVID-19 saat ini, perkuliahan tatap muka secara langsung belum diizinkan. Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dalam pendidikan pada masa pandemi ini.
YolaIsmiSalsabila. Kader IMM. (Mahasiswa Kesejahteraan Sosial. Universitas Muhammadiyah Jakarta)
Pandemi COVID-19 telah berlangsung selama 1 tahun lebih di Indonesia. Segala aktivitas berubah dengan adanya pandemi ini termasuk dunia pendidikan. Kegiatan belajar-mengajar terpaksa harus dilakukan secara daring.
ADVERTISEMENT
Berubahnya sistem pendidikan yang telah diputuskan oleh pemerintah dengan belajar di rumah dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19. Hal ini dilakukan demi menghentikan penyebaran Virus COVID-19 semua tingkatan pendidikan harus dilakukan dari rumah secara mendadak.
Sistem pendidikan berubah dimulai pada bulan Maret tahun 2020. Maka daripada itu, banyak keluhan dari para mahasiswa selama menjalani kuliah online, yaitu:
Pertama, kuliah online menyebabkan komunikasi antara mahasiswa dan dosen mengalami kendala. Hal ini dialami oleh Ocha salah satu mahasiswa di Ciputat.
"Kendala dalam kuliah online salah satunya itu komunikasi dan hubungan antara dosen dan mahasiswa sulit, sehingga dikhawatirkan terjadi miskonsepsi terhadap ilmu yang disampaikan," ujar Ocha.
Kedua, permasalahan sinyal yang sedang dihadapi oleh Vira salah satu mahasiswa yang tinggal di daerah Bogor saat sedang melakukan zoom meeting tiap jam perkuliahan karena harus cari signal yang bagus dahulu.
ADVERTISEMENT
"Koneksi yang buruk saat menggunakan aplikasi zoom meeting dapat mengakibatkan sulitnya mendengar apa yang dikatakan oleh dosen sehingga ilmu yang disampaikan tidak masuk secara optimal," ujar Vira.
Ketiga, semangat belajar menurun karena kuliah daring yang menimbulkan rasa jenuh. Seperti yang dirasakan oleh Erika ketika belajar di rumah.
"Berbeda halnya ketika tatap muka langsung karena dapat berdiskusi bersama dengan mahasiswa yang lain sehingga suasana belajar-mengajar dapat lebih hidup dan membuat mahasiswa bersemangat jika terjadi perdebatan dalam suatu pembahasan," ujar Erika
Keempat, banyak mahasiswa yang mengeluh dikarenakan tugas online yang numpuk sehingga mahasiswa merasa keberatan dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen.
Ilustrasi kuliah online di tengah pandemi. Foto: Getty Images
Terkadang tugas yang diberikan pun bentrok dengan jadwal pengumpulan yang bersamaan dengan beberapa mata kuliah lainnya. Hal ini terjadi karena tidak jelasnya jadwal perkuliahan karena kuliah daring yang lebih fleksibel.
ADVERTISEMENT
Proses pembelajaran daring ini sebenarnya bisa dilaksanakan dengan baik asalkan sarana dan prasaranan terpenuhi. Dengan banyaknya kendala yang dihadapi, menjadi tantangan tersendiri bagi dosen dan Mahasiswa.
Dosen di sini sangat berpengaruh sekali dalam proses pembelajaran daring. Bagaimana dosen menyikapi pembelajaran daring ini dan mengatasi berbagai kendala yang dihadapi. Dosen bisa mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dalam pembelajaran daring ini dengan memaksimalkan sumber daya yang ada.
Membuat rancangan pembelajaran yang mudah diakses oleh para mahasiswa dan lebih kreatif lagi dalam penyampaiannya supaya mahasiswa mudah dalam belajar dan memahami materi yang diberikan dosen. Mahasiswa berharap Pandemi COVID-19 bisa segera berakhir sehingga kegiatan perkuliahan kembali normal.
**Oleh: Yola Ismi Salsabila. (Mahasiswa Kesejahteraan Sosial. Universitas Muhammadiyah Jakarta)
ADVERTISEMENT