Konten dari Pengguna

Pencegahan Penyakit Tidak Menular pada Pra-Lansia dengan Pepes Ikan Lele

Yolania Anita Sari
Mahasiswa S1 Jurusan Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro
19 Agustus 2024 9:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yolania Anita Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
**Desa Suruh (10/08/2024)** - Pra-lansia merupakan tahap transisi kehidupan menuju usia lanjut, biasanya antara usia 45 hingga 60 tahun. Pemenuhan gizi yang baik pada tahap ini sangat krusial untuk menjaga kesehatan dan mencegah timbulnya berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan diabetes melitus. Makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, serta pola makan yang cenderung digoreng, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit-penyakit tersebut. Sebagai alternatif makanan yang memenuhi kriteria gizi sehat, pepes lele muncul sebagai pilihan makanan yang sehat.
ADVERTISEMENT
Yolania Anita Sari, mahasiswa Program Studi Akuakultur, menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pemenuhan gizi pada pra-lansia dengan pembagian pepes ikan lele secara gratis. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Balai Dusun Pendem Wetan, Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, pada Sabtu, 10 Agustus 2024, pukul 15.00 sore hari.
Foto Bersama Ibu-Ibu PKK Dusun Pendem Wetan (Sumber : Dokumantasi TIM II UNDIP)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Bersama Ibu-Ibu PKK Dusun Pendem Wetan (Sumber : Dokumantasi TIM II UNDIP)
Kegiatan ini berfokus pada pembagian pepes ikan lele, sebuah makanan tradisional yang dikenal kaya akan protein namun rendah kandungan minyak, gula, dan garam. Acara ini menyasar anggota PKK Dusun Pendem Wetan dengan harapan dapat memberikan solusi gizi yang praktis dan sehat untuk mencegah berbagai penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas, yang sering kali menjadi ancaman serius bagi usia pra-lansia.
Kegiatan tersebut diawali dengan sesi sosialisasi yang sangat informatif. Para peserta diberikan penjelasan secara rinci mengenai proses pembuatan pepes ikan lele, mulai dari pemilihan bahan baku hingga teknik memasak yang benar untuk mempertahankan kandungan nutrisi ikan lele. Selain itu, sosialisasi juga menyoroti kelebihan ikan lele sebagai sumber protein yang murah namun bergizi tinggi, dan bagaimana ikan ini dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin menjaga pola makan sehat. Tidak hanya itu, acara ini juga memperkenalkan korelasi dengan program multidisiplin yang sedang berjalan di dusun, yaitu budidaya ikan lele dalam galon, yang diharapkan dapat menjadi sumber protein mandiri bagi masyarakat. Para peserta juga diajarkan cara membedakan ikan segar dan tidak, sebuah keterampilan penting untuk memastikan kualitas bahan pangan yang mereka konsumsi sehari-hari.
Pembagian Pepes Ikan Lele (Sumber : Dokumentasi KKN TIM II UNDIP)
ADVERTISEMENT
Puncak kegiatan dilakukan dengan pembagian pepes ikan lele secara gratis kepada seluruh peserta yang hadir. Kegiatan ini disambut dengan penuh antusias oleh masyarakat, khususnya para anggota PKK, yang merasa terbantu dengan adanya program ini. Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek dalam bentuk asupan gizi yang baik, tetapi juga mampu mendorong perubahan pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat di kalangan pra-lansia di Dusun Pendem Wetan. Dengan demikian, diharapkan angka kejadian penyakit tidak menular di dusun ini dapat menurun, dan masyarakat dapat menikmati usia lanjut dengan kondisi kesehatan yang optimal.
Penulis: Yolania Anita Sari (Akuakultur 2021)
DPL: Moh. Asadullah Hasan Al Asy’Arie S.H., M.Kn.
Lokasi KKN: Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar
ADVERTISEMENT