Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menjelajah Manhattan kala Malam
21 Juli 2018 14:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Yomi Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manhattan, sebuah pulau karang kecil di tengah Kota New York yang disesaki oleh 62,8 juta orang wisatawan dari seluruh dunia per tahun. Jumlah tersebut jauh di atas total kunjungan wisatawan ke Indonesia yang hanya berjumlah 14 juta orang setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Daya tarik Manhattan memang begitu besar. Selain menjadi daerah tujuan wisata, kota ini juga merupakan salah satu kota yang paling sering tampil menjadi latar film Hollywood.
Berbagai objek wisata terkenal di kota ini selalu penuh dipadati pengunjung, sebut saja Times Square, Patung Liberty, Broadway, dll. Namun, saya pribadi tidak terlalu tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat wisata ini kala siang hari, kecuali saat menemani kolega waktu berkunjung ke sini. Saya lebih tertarik untuk menjelajahi kota ini di saat semua orang terlelap tidur di balik selimut masing-masing.
Saya sangat menikmati setiap sudut kota, mengamati detil bangunan ikonik ataupun menyusuri setiap jalan setapak di Central Park di tengah heningnya malam.
Mungkin anda akan berpikir kalau hobi ini aneh dan ganjil, namun bagi seorang yang contemplatif, introspektif, dan introvert seperti saya, hal-hal seperti gelapnya malam, deru hujan dan kesendirian selalu membawa ketenangan, dan sebaliknya keramaian selalu terasa menyesakkan.
ADVERTISEMENT
Saat yang paling saya sukai untuk menjelajahi Manhattan kala malam adalah pada akhir tahun saat Musim Dingin, di waktu inilah Manhattan tampil jauh lebih menarik dibandingkan musim-musim lainnya.
Musim Dingin akhir tahun sering juga disebut sebagai holyday season, saat di mana hampir setiap gedung berlomba menghiasi diri dengan berbagai ornamen Natal, toko-toko di sepanjang 5th avenue saling menampilkan hiasan konstalasi lampu terbaik, dan setiap pohon bersolek bermandikan cahaya dengan lampu-lampu dekoratif.
Salah satu tempat yang sering saya kunjungi pada malam hari adalah Central Park. Beberapa lokasi di Central Park yang dapat anda nikmati saat malam hari adalah kawasan the Pond di sisi sebelah selatan taman yang terletak di antara 65th street hingga 59th street.
ADVERTISEMENT
Di sisi taman ini anda dapat menikmati beberapa feature taman disatu tempat. Terdapat kolam yang cukup besar yang dihuni berbagai jenis unggas dan ikan yang dikelilingi oleh pohon-pohon besar, disini juga terdapat bongkahan batu alam raksasa yang dapat anda panjat.
Jika pada saat siang hari lokasi ini sangat ramai dengan turis maka pada malam hari akan terasa sangat damai, cuma anda ditemani suara binatang malam dan sesekali juga terlihat para pemancing urban yang memang sengaja mendatangi kolam ini pada saat malam hari.
Di lokasi ini saya dapat menghabiskan waktu berjam-jam hanya dengan duduk di atas bongkahan batu sambil memandangi skyline Manhattan dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit yang bermandikan cahaya dan dikelilingi oleh pohon-pohon besar diselimuti kegelapan malam. Suasana terasa sangat damai dan menenangkan, anda seolah-olah dibawa ke dunia yang sama sekali berbeda.
Selain itu, anda juga dapat mencoba menyusuri the plaza, sebuah jalan lebar di tengah Central Park yang sisi paling ujungnya tersambung dengan sebuah kolam dengan air mancur, lokasi ini juga sering muncul di film-film Hollywood ataupun dijadikan lokasi foto pre-wedding.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan the pond, suasana the plaza pada tengah malam akan berubah sama sekali, apa lagi jika anda mengunjungi tempat ini di tengah turunnya salju.
Beranjak dari Central Park dari sisi selatan, anda dapat menyusuri 5th avenue, yang barangkali merupakan salah satu jalan paling terkenal di seantero dunia. Di Jalan ini terdapat ratusan toko barang mewah dari merek-merek terkenal.
Lokasi paling indah untuk dijelajahi adalah jalan di antara 57th dan 50th street karena di sinilah toko-toko brand ternama berada, dan mereka selalu bersaing untuk menampilkan dekorasi lampu hiasan terbesar dan terbaik di sepanjang 5th avenue.
Yang selalu tampil memukau adalah took-toko perhiasan seperti Bvlgari, Tiffany, Harry Winston ataupun Rolex, hampir seluruh gedung dihiasi oleh dekorasi berbentuk perhiasan yang dibuat dari lampu. Tentu saja hiasan lampu-lampu ini tidak akan dapat dinikmati pada siang hari.
Jika anda terus menyusuri 5th avenue, maka pada 53rd street anda akan menemukan Rockefeller Center, salah satu objek wisata wajib di Manhattan. Di gedung berlantai 70 ini anda dapat menikmati wajah Manhattan dari atas sambil memandangi Chrysler Building, salah satu gedung paling ikonik di Manhattan.
ADVERTISEMENT
Walaupun anda tidak dapat menaiki Rockefeller Center pada malam hari, namun ada hal lain yang dapat anda nikmati disini tanpa harus berdesak-desakan dengan ribuan orang lainnya seperti pada siang hari.
Di sini anda akan menemukan pohon Natal terbesar di Manhattan yang biasanya dipasang pada pertengahan November hingga akhir tahun. Pohon Natal ini terletak dipinggir arena ski berseberangan dengan sebuah taman yang setiap akhir tahun disulap menjadi sebuah dekorasi Natal besar.
Terletak beberapa blok dari Rockefeller Center anda akan menemukan Times Square, tempat perayaan pergantian tahun di Manhattan. Hampir seluruh facade gedung yang berada di Times Square ditutupi oleh layar LED, menjadikan tempat ini terang benderang oleh berbagai video iklan.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan tempat-tempat lainnya, lokasi ini dapat anda nikmati dengan tenang tanpa terganggu dengan pengunjung lainnya. Anda dapat duduk di tangga merah the red stairs yang khusus dibangun untuk memandangi dan menikmati suasana Times Square ataupun tempat berfoto dan selfie.
Selain mengunjungi tempat-tempat di atas, hal lain yang paling sering saya lakukan adalah menjelajahi kawasan-kawasan berbeda yang ada di Manhattan. Masing area dan kawasan memiliki ciri khas masing-masing.
Tempat tinggal saya di upper east merupakan kawasan perumahan yang dipenuhi oleh apartemen rendah berlantai 6. Sebagian besar gedung apartemen disini berumur ratusan tahun. Gedung-gedung tua ini disebut pre-war building, dan bagi anda pecinta arsitektur, wilayah ini merupakan surga untuk mengamati dan mempelajari berbagai arsitektur sebelum perang.
ADVERTISEMENT
Kawasan-kawasan di Manhattan dapat dibagi kedalam beberapa area, downtown atau lower Manhattan yang merupakan tempat bisnis, di sini anda dapat melihat berbagai gedung pencakar langit modern, lalu Midtown Manhattan yang dipenuhi oleh gedung-gedung ikonik, di antaranya Chrysler Building dan Rockefeller Center serta Uptown Manhattan yang dipenuhi gedung-gedung rendah dengan arsitektur neo-gothic.
Anda dapat menikmati arsitektur gedung-gedung ini dengan tenang dan nyaman dibawah temaramnya lampu-lampu jalan, tanpa seorang pejalan kaki-pun menganggu aktifitas anda.
Walaupun Manhattan relatif aman untuk dijelajahi pada malam hari dibandingkan tempat lain di New York seperti Harlem, Bronk atau Queens, namun anda harus tetap waspada dan menggunakan common sense jika hendak melakukan hal ini.
Saya lebih suka menjelajahi Manhattan pada malam hari di saat musim dingin selain karena suasananya yang jauh lebih menarik, juga karena jumlah gelandangan yang bisa dipastikan selalu mabuk jauh berkurang.
ADVERTISEMENT
Pada musim dingin hampir seluruh gelandangan akan pindah ke shelter ataupun balik ke rumah masing-masing bagi yang iseng hidup menggelandang.