Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Umbul Pengging: Pemandian Alam yang Penuh dengan Sejarah dan Tradisinya
12 Desember 2023 19:08 WIB
Tulisan dari Yorani Amidya Zuma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Profil Umbul Pengging
Destinasi yang bertemakan air akhir-akhir ini mulai digandrungi oleh banyak orang. Umbul Pengging merupakan salah satu wisata air yang patut untuk dikunjungi oleh para pelancong dari dalam dan luar daerah Boyolali. Umbul ini terletak di jl. Pengging, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pemandian ini memiliki luas total 2.500 meter persegi dan dikelilingi oleh pohon-pohon besar yang rindang sehingga udara segar dan sejuknya. Umbul Pengging menyajikan wisata pemandian dengan air yang bersih dan masih sangat segar dan sejuk. Umbul ini sangat terkenal, saking terkenalnya baik di hari biasa atau hari libur umbul ini akan tetap ramai dikunjungi. Meskipun sudah ada salah satu kolam yang di renovasi dengan menambahkan keramik pada dasar kolamnya, Umbul ini masih tetap mempertahankan keaslian air kolamnya dengan tidak mencampur air kolamnya dengan kaporit. Karena air yang ada di umbul masih sangat alami, maka sangat disarankan untuk berendam ataupun berendam disini. Saat berendam, pengunjung juga bias merasakan berenang bersama ikan-ikan kecil yang ada di dalam kolam. Tenang, kan-ikan tersebut tidak akan menggigit seperti ikan yang ada di tempat terapi ikan, mereka hanya memakan lumut yang ada di bebatuan.
ADVERTISEMENT
Sejarah Umbul Pengging
Umbul Pengging merupakan salah satu bagian dari Pesanggrahan Ngeksi Purna. Zaman dulu Umbul Pengging merupakan tempat pemandian peninggalan Kasunanan Surakarta pada masa Sri Paduka Pakubuwono X. dahulu tempat ini tidak terbuka untuk umum, dikarenakn Umbul Pengging dijadikan tempat untuk beristirahat dan bersantai untuk Raja dan keluarganya. Seiring berkembangnya waktu, tempat ini terbuka untuk umum. Mulai dari anak-anak hingg orang tua boleh memasuki kawasan Umbul Pengging. Umbul Pengging tidak hanya menyajikan wisata air, tetapi juga wisata sejarah dan budaya yang ada di setiap kolamnya.
Macam Kolam
Di Umbul Pengging sendiri menyajikan beberapa kolam dengan kedalaman yang rata-rata sekitar 150cm-180cm. kedalaman yang tidak pasti dikarenakan dasar kolam yang ada di umbul ini tidak menggunakan keramik, masih menggunakan batu. Diharapkan berhati-hati saat berendam di kolam, karena ada beberapa batu yg licin dan sedikit tajam diujung.
ADVERTISEMENT
Kolam tersebut terdiri dari Umbul Dudo, Umbul Temanten, Umbul Ngabeyan, dan Umbul Sungsang. Berikut beberapa kolam yang ada di Umbul Pengging:
Dahulu umbul ini disebut juga sebagai Umbul Tunda atau Katunda, disebut begitu karena legenda menceritakan tentang perjalanan Bandung Bandawasa yang tertunda saat mau ke Prambanan. Bandung bandawasa merasa lelah dan haus, tetapi tidak ada air disekitar sana. Akhirnya ia melubangi tanah dan akhirnya keluar mata air dan menjadi kubangan. Tetapi ada cerita lain yang mengatakan bahwa asala nama ‘Duda’ berasal dari legenda yang menceritakan bahwa ada seorang lelaki yang ditinggalkan oleh istrinya yang masih ia cintai. Lalu ia pergi kesana dan menetap di sana sampai ia meninggal. Tetapi hal tersebut hanya mitos belaka. Tidak ada pantangan apapun, pria yang sudah beristri tetap boleh berandam di Umbul Duda
ADVERTISEMENT
Pada awalnya umbul temanten terdiri dari dua buah kolam, tetapi Pakubuwono X menjadikan satu kedua kolam tersebut. Karena umbul ini merupakan umbul gabungan dari dua kolam maka umbul ini dianggap juga sebagai pengantin yang bersatu dan hidup rukun. Selain itu Umbul Temanten sering dijadikan lokasi siraman bagi pasangan menjelang pernikahan. Umbul Temanten berukuran kurang lebih 33mx24m. terdapat 4 tangga untuk turun yang berada di setiap sudut kolam.
Dahulu umbul ini merupakan pemandian favorit Pakubowono X hal itulah yang membuat umbul ini terlihat lebih mewah dibandingkan dengan umbul yang lainnya. Tidak hanya raja yang dapat menikmati umbul mewah ini sendiri. Tentunya raja mengajak permaisuri dan selirnya untuk bersantau dan merasakan kesejukan yang ada disana. Selain itu, tidak ada yang boleh masuk ke dalam pemandian tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, umbul tersebut menjadi tempat pemandian umum. Umbul ini sering dijadikan tempat untuk tradisi kungkum. Umbul ini berbentuk lingkaran agak oval dengan diameter kurang lebih 26m.
ADVERTISEMENT
Umbul ini merupakan umbul buatan yang dibuat oleh pengelola untuk anak-anak. Kolam ini memang dikhususkan untuk anak-anak karena tidak dalam, hanya selutut orang dewasa. Untuk airnya, pengelola masih menggunakan mata air yang berada di sekita Umbul Pengging dan tidak menambahkan zat-zat kimia seperti kaporit.
Terletak berpisah dari keempat umbul di atas, tapi Umbul ini masih dalam kawasan Umbul Pengging juga, terletak kurang lebih 200m kearah utara. Umbul ini kerap dijadikan masyarakat sebagai tempat untuk tradisi kungkum juga. Tradisi ini biasanya dilakukan pada setiap malam Jumat Pahing.
Tradisi di Umbul Pengging
Selain nilai sejarahnya yang masih sangat kental hingga sekarang, umbul pengging memiliki pesona yang sangat menarik. Hingga saat ini masih banyak beberapa orang melakukan upacara adat dan bahkan ritual-ritual khusus disini. Terdapat juga beberapa tradisi adat yang biasanya dilakukan di Umbul Pengging. Misalnya adalah Hari Padusan. Tradisi Padusan merupan tradisi yang dilakukan menjelang bulan Ramadhan. Kata Padusan sendiri berasal dari kata adus dalam bahasa jawa yang artinya adalah mandi. Tradisi ini biasa dilakukan mulai siang hingga sore hari. Tradisi ini bertujuan untuk membersihkan diri di mata air agar rohani dan jasmani bersih dari perbuatan buruk yang pernah dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Pada saat tradisi Padusan dimulai, pihak pengelola umbul biasanya akan memberikan hiburan berupa pertunjukan music ciblon. Music ciblon dimankan oleh beberapa remaja di desa. Mereka memainkan air melalui pukulan tangan sehingga mengeluarkan bunyi yang kompak. Mereka biasanya mengiringi tembang lagu daerah.
ADVERTISEMENT
Masyarakat sekitar sudah mulai paham akan potensi yang ada di Umbul Pengging. Merekan mulai membuka warung dan menjual makanan khas dari daerah Pengging di sekitar Umbul tersebut. Makanan yang dijual beragam, mulai dari opor bebek khas Pengging, soto, dan lain-lain. Tetapi untuk penjualan souvenir atau oleh-oleh khas Pengging sepertinya masih belum banyak. Untuk pengelolaannya sendiri, Umbul Pengging dikelola oleh pemerintah Kabupaten Boyolali.
Jam Operasional dan Harga Tiket
Umbul Pengging buka mulai dari jam 06:00 hingga jam 17:00 WIB. Beberapa orang menyarankan untuk berendam di pagi hari, di jam awal buka. Karena pada pagi hari udara masih terasa sangat sejuk, biarpun begitu air yang ada di dalam kolam tidak dingin. Harga tiket masuk sangatlah terjangkau. Untuk hari biasa per-orang dikenakan tarif Rp. 3.500, Minggu dan hari libur Rp. 5.500, Padusan dan Syawalan Rp. 6.000. Biaya masuk untuk mobil Rp. 2,500 dan motor Rp. 1.500. dan untuk masuk ke dalam kolam dikenakan tariff yang berbeda lagi, tetapi masih sangat terjangkau hanya Rp. 2500. Penetapan harga tersebut didasarkan oleh peraturan Daerah Kabupaten Boyolali No. 13 Tahun 2021 tentang retribusi jasa usaha dan Peraturan Daerah Kbupaten Boyolali No. 12 Tahun 2021.
ADVERTISEMENT