Ali Tranghanda: Bandung Selatan Makin Menjanjikan

Konten dari Pengguna
2 Mei 2018 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yose Adirekso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ali Tranghanda: Bandung Selatan Makin Menjanjikan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akses yang kian mudah serta potensi daerah yang menjanjikan di bandung Selatan, mendongkrak berkembangnya bisnis property didaerah tersebut, hal ini cukup menjanjikan untuk dilirik sebagai investasi jangka panjang. Keberadaan jalan bebas hambatan sepanjang 10,6 kilometer yakni jalan Tol Soreang – Pasir Koja (Soroja) mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bandung Selatan, khususnya warga Soreang hingga Pataruman, Kopo, dan Margaasih. Kehadiran Tol Soroja ini memungkinkan perjalanan dari Kota Bandung menuju Soreang atau sebaliknya hanya butuh waktu 12 menit saja. Hal ini memangkas jarak tempuh Bandung Selatan dengan Kota Bandung yang sebelumnya bisa mencapai 1,5 jam.
ADVERTISEMENT
Imbasnya, konektivitas dan mobilitas sektor ekonomi dari dan menuju Bandung Selatan semakin tinggi. Ditambah dengan potensi wisata alam yang melimpah, Bandung selatan memiliki prospek bagus bagi masyarakat sekitar, termasuk Jakarta dan daerah lainnya.
Kepadatan penduduk Kota Bandung sendiri kini membuat masyarakatnya mulai mencari alternatif lokasi baru untuk hunian. Yakni daerah yang memiliki akses mudah, lingkungan yang nyaman serta fasilitas publik yang lengkap, seperti wilayah Bandung Selatan mulai jadi pilihan utama. Belum lagi bisnis Industri tekstil Bandung Selatan semakin berkibar karena waktu tempuh pengiriman barang akan semakin efektif.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda mengatakan Bandung Selatan memiliki banyak potensi alam yang masih asri. Dimana sektor pariwisata Bandung pun sebagian besar berada di wilayah Bandung selatan. Dan tak dapat dipungkiri hal ini mendongkrak bisnis property didaerah Bandung Selatan yang juga akan bertumbuh lebih baik.
ADVERTISEMENT
“Bandung Selatan akan menjadi kawasan potensial bisnis properti sehingga makin banyak pengembang mulai berinvestasi di disini,” imbuh Ali Traghanda, dalam acara Golden Property Insight, yang berlangsung di Podomoro Pavilion, Bandung (29/4/18).
Dipaparkan Ali, kondisi pasar properti Indonesia pada tahun 2018 diprediksi cerah dan prospektif. Dampak tahun politik dinilai hanya sebagai faktor sementara yang akan mempengaruhi siklus besar pasar properti. Walaupun kemungkinan pada kuartal II-2018 akan melandai terkait spekulasi kondisi politik di Tanah Air menjelang pemilu, pasar properti Indonesia akan terus mengalami kenaikan dalam kurun waktu satu tahun ke depan.
“Meskipun tahun politik, namun property masih menjadi primadona. Terlebih lagi ini adalahinvestasi jangka panjang,” imbuh Ali. PT Agung Podmoro Land Tbk (APLN) sebagai salah satu pengembang properti Bandung Selatan dengan mengembangkan Podomoro Park di Kecamatan Buahbatu. Kian optimis bahwa kehadiran Podomoro Park akan menjadi salah satu pilihan investasi yang paling menarik. Apalagi, Bandung saat ini telah menjadi salah satu kota terpadat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berbagai peluang seperti kehadiran pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung, sehingga waktu tempuh akan semakin cepat dan menambah daya tarik investor. Demikian halnya dengan pengoperasian Tol Serojo yang turut menduking Bandung Selatan untuk menjadi pilihan menarik dalam berinvestasi jangka panjang,
Podomoro Park dibangun di atas lahan seluas 100 hektare (ha). Di atas lahan tersebut akan dibangun proyek rumah tapak. Lalu sekitar 10 ha diperuntukkan untuk proyek komersial yang mendukung kawasan perumahan tersebut, diantaranya lintasan joging, kolam renang, pusat kebugaran, dan lain-lain didukung sistem keamanan 24 jam.. Dengan mengusung konsep green natural living, sekitar 50% lahan Podomoro Park akan didedikasikan untuk kawasan terbuka hijau dan danau.
Proyek yang dirilis pada kuartal I-2018 ini, merupakan salah satu langkah APL untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan guna mendukung perkembangan dan pembangunan wilayah Bandung Selatan. Sebelumnya penjualan tahap awal Podomoro Park terdiri dari tiga klaster. Yaitu, klaster (deluxe) Amagriya Eka dan Amagriya Dwi dengan ukuran kaveling rumah mulai dari 6 x 15 m2, serta klaster (premium) Anapuri Eka dengan ukuran tanah mulai dari 8 x 20 m2. Seluruh tipe akan berupa bangunan dua lantai. Harga rumahnya mulai dari Rp1 miliar/unit.
ADVERTISEMENT
Podomoro Park bukan proyek pertama APLN di Bandung. Sebelumnya perusahaan ini sudah mengembangkan sejumlah proyek di kota Bandung. Sebut saja Pullman Bandung City Center, Parahyangan Residence di Bandung Utara, Braga City Walk dan Festival Citylink.