Gen Z, Hedonisme dan Pentingnya Literasi Keuangan

Yosep Dwiyansyah
Mahasiswa Program Studi Akuntansi Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta
Konten dari Pengguna
17 Juni 2023 18:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yosep Dwiyansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak muda. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak muda. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hedonisme merupakan gaya hidup yang terus menerus mencari kebahagiaan dan kesenangan dengan berfoya-foya untuk pemenuhan kepuasan yang tidak ada batasnya. Hedonisme sendiri tak terlepas dari gaya hidup konsumtif dan pemborosan, sangat jauh dari kata sederhana ataupun menghemat, lain daripada itu hedonisme juga dikaitkan dengan flexing yang memiliki makna bermewah-mewahan dan pamer kekayaan. Gaya hidup hedonis yang begitu krusial terhadap alurnya zaman, terselip dalam tumbuhnya generasi dan kehidupan.
ADVERTISEMENT
Melihat dari generasi ke generasi gaya hidup konsumtif ataupun hedonisme memiliki perbedaan tersendiri tergantung berkembangnya zaman dan teknologi, semakin canggihnya teknologi maka semakin mudahnya seseorang menemukan gaya hidup barunya. Hidup hedonis seperti belanja barang branded, membeli mobil mewah, makanan mewah dan enak, dan berbagai hal lain yang bisa memenuhi kepuasan. Hal tersebut secara lambat laun dapat merusak kesejahteraan diri sendiri jika tidak mengaturnya dengan baik.
Dalam pemenuhan kepuasannya itu tentu mereka dipengaruhi berbagai faktor baik itu dari diri sendiri atau pengaruh dari luar seperti lingkungan dan pergaulan. Gaya hidup yang hedonis tak hanya berada di kalangan para orang tua, era saat ini yang serba canggih dan mudah tak menghindarkan generasi muda untuk bertingkah laku demikian.
ADVERTISEMENT
Anak muda, yang kini dinamai generasi Z semakin menunjukkan ambisi dan eksistensinya, tak terlepas dari gaya hidupnya yang serba dimudahkan karena cepatnya perkembangan teknologi di ini peradaban. Kehidupan yang semakin mudah menjadikan generasi muda sangat antusias mengejar berbagai kepuasan.
Pemenuhan kepuasan, ditambah kencangnya pembaharuan dari berbagai inovasi teknologi informasi di bidang keuangan membuat generasi Z nyaman dengan hidup yang konsumtif. Di satu sisi memang memberikan kemudahan dalam transaksi keuangan. Namun di sisi lain dapat menjadi boomerang bagi anak muda yang minim akan literasi keuangan.
Menjadikannya boomerang bagi generasi muda dikarenakan adanya fitur paylater ataupun berbagai pinjaman online. Bahkan banyak dari generasi muda yang terlilit dan terjerat utang dari pinjaman online tersebut, karena mereka bergaya hidup konsumtif tanpa memerhatikan batas kemampuan mereka dalam membayar utangnya tersebut.
ADVERTISEMENT
Karena minimnya pemahaman mengenai literasi keuangan, maka sangat penting ditekankan dan diterapkan pada generasi muda mengenai betapa pentingnya literasi keuangan. Salah satu langkah awal sebagai generasi muda yang paham akan literasi keuangan dan ingin sukses di masa depan tentunya kita harus benar-benar baik dalam mengelola keuangan.
Pertama kita mesti memiliki mindset yang baik mengenai pengelolaan keuangan, seperti ketika kita mendapatkan uang kita mesti berpikir kembali caranya uang tersebut dapat bertambah kembali dan terus bergulir dengan baik. Kemudian kita sebagai generasi muda harus berani menunda kesenangan untuk sementara waktu, menahan diri dari hal yang memang tidak terlalu penting untuk kita beli atau kita konsumsi. Salah satu hal yang mesti kita terapkan baik sudah bekerja ataupun belum bekerja adalah kita mesti memiliki mindset bahwa uang yang seharusnya terus mengejar kita.
ADVERTISEMENT
Kedua, kita harus melakukan aksi dari mindset tersebut dengan langkah seperti memprioritaskan membeli barang yang sesuai kebutuhan bukan keinginan. Kemudian di era saat ini sangat mudah kita mendapatkan passive income sebagai nilai tambah dalam pengelolaan keuangan kita.
Dengan hal-hal kecil seperti, penganggaran pengeluaran dan pemasukan, perencanaan dana darurat, berinvestasi, menumbuhkan tabungan, pengurangan hutang dan gaya hidup konsumtif, dan perencanaan keuangan yang berkelanjutan kita dapat mewujudkan generasi muda, generasi emas penerus bangsa menjadi generasi paham literasi keuangan untuk masa depan yang lebih baik.