Konten dari Pengguna

Sedayu Rayu Menuju Pemilu

Yosep Jehata
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
14 Oktober 2023 19:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yosep Jehata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Pemilu Ajang Janji

Ilustrasi Politik Uang. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Politik Uang. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemilu menjadi satu dari banyaknya esensi negara berdemokrasi, konsepsi pemilu ini menaruh perhatian pada pertarungan antar individu, kelompok, partai dan koalisi.
ADVERTISEMENT
Selain pertarungan tadi, para kontestan legislatif dan eksekutif, menjadikan janji sebagai harga jual ketika kampanye. Pemberantasan kemiskinan, HAM, dan kriminalitas menjadi janji yang terus dilontarkan.
Para penipu ulung ini, memanfaatkan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan membodohi mereka dengan gagasan perubahan. Belum lagi dengan taktik money politics atau politik uang serta pembagian sembako secara gratis, budaya lama yang dipakai oleh para kontestan pemilu ini terus dilakukan, guna mempengaruhi pemilihan pemilih.
Kesadaran masyarakat akan bahayanya politik uang sangatlah rendah, nantinya pemimpin yang mengandalkan praktik politik uang hanya peduli pada diri sendiri dan kelompoknya.
Hasil akhir dari politik uang adalah munculnya berbagai kecurangan seperti korupsi, pencucian uang serta gratifikasi. Hal ini dilakukan karena mereka merasa mempunyai kewajiban untuk mengambilkan modal yang sudah dikeluarkan waktu kampanye.
ADVERTISEMENT
Belum lagi, uang kampanye bukan hanya dari saku pribadi kontestan, melainkan dari pihak lain atau investor untuk berdonasi, dengan harapan adanya timbal balik setelah menjabat.
Adanya lingkaran setan ini, membuat perubahan dan gagasan yang digaungkan waktu kampanye hanya sekadar buah mulut semata, dan kalaupun janji itu terlaksana orang-orang yang mendapat proyek hanya individu yang dekat dengan mereka.

Jalan Keluar

Ilustrasi politik identitas. Foto: Shutter Stock
Memberikan kesadaran masyarakat terkait bahaya politik uang menjadi tanggung jawab pemerintah dan kita semua yang menyadari bahaya politik uang, guna menghentikan rantai praktik jahat ini.
Bahaya politik ini, akan menghasilkan pemimpin yang tidak kompeten dan berbahaya masyarakat. Dikatakan bahaya karena nantinya setiap kebijakan ataupun keputusan yang keluar tidaklah sesuai atau berepresentati dan akuntabel dengan permasalahan yang ada.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya pendidikan korupsi sangatlah penting untuk memberantas segala jenis tindakan yang merupakan turunan dari politik uang, karena korupsi tidak akan selesai jika money politics selaku mother of corruption sebagai induknya belum diatasi.
Kita sebagai masyarakat harus menyadari pentingnya memilih pemimpin integritas, kecerdasan masyarakat untuk memilih pemimpin sangatlah penting, riset dan evaluasi calon pemimpin sebelum memilih, jangan hanya dengan segembok amplop lima ribuan nasib bangsa akan hancur.
Selain itu, sikap kritis dan rasionalitas harus ditanam sedari kecil ke masyarakat, dengan memahami hak konstitusi sebagai warga negara hendaknya masyarakat memahami bahaya money politics atau politik uang.