Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.6
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Krisis Imigrasi AS 2025: Kebijakan Kontroversial yang Mengguncang Politik Global
23 Maret 2025 11:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari YOSEP KURNIAWAN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pemerintah Amerika Serikat pada tahun 2025 mengambil langkah tegas dalam kebijakan imigrasi dengan mencabut status hukum sekitar 532.000 imigran dari Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela. Keputusan ini tidak hanya memicu perdebatan sengit di dalam negeri tetapi juga mengguncang hubungan internasional serta memunculkan tantangan besar dalam politik global.

Selama bertahun-tahun, AS menghadapi tantangan dalam mengendalikan arus imigrasi, terutama dari negara-negara Amerika Latin. Dengan meningkatnya tekanan domestik terkait ekonomi, keamanan perbatasan, dan kebijakan ketenagakerjaan, pemerintah AS mengambil langkah ekstrem dengan mencabut perlindungan hukum bagi ratusan ribu imigran. Langkah ini mendapat dukungan dari kelompok konservatif tetapi juga menuai kritik tajam dari aktivis hak asasi manusia dan komunitas internasional.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini membawa berbagai dampak yang melampaui batas negara, mempengaruhi hubungan diplomatik, stabilitas regional, dan dinamika global.
ADVERTISEMENT
Krisis imigrasi AS 2025 bukan hanya sekadar kebijakan domestik, tetapi juga menciptakan dampak besar bagi dunia. Ketegangan diplomatik, meningkatnya krisis kemanusiaan, serta perdebatan seputar hak asasi manusia menunjukkan bahwa kebijakan ini lebih kompleks dari sekadar perlindungan perbatasan. Bagaimana respons komunitas global dan langkah selanjutnya dari pemerintah AS akan menjadi faktor penentu dalam dinamika politik internasional ke depan.