Konten dari Pengguna

Kekuatan Pikiran: Senjata Tak Terlihat Anak IT Menghadapi Era Digital

Yosia Evan
Mahasiswa Teknik Informatika yang fokus pada web development, khususnya frontend. Aktif di organisasi, suka belajar teknologi baru, dan terbuka untuk kolaborasi atau proyek freelance.
22 April 2025 9:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yosia Evan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam era digital yang serba cepat, mahasiswa dan profesional di bidang teknologi informasi (IT) dihadapkan pada tantangan kompleks dan tekanan mental yang tinggi. Artikel ini membahas bagaimana konsep kekuatan pikiran yang dijelaskan dalam buku The Answer karya Allan dan Barbara Pease dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan fokus, produktivitas, dan pencapaian tujuan anak IT. Melalui pendekatan ilmiah populer, artikel ini mengaitkan prinsip berpikir positif dan visualisasi dari The Answer dengan situasi nyata yang sering dialami mahasiswa atau pekerja IT. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa kekuatan pikiran bukan hanya wacana motivasi semata, melainkan alat nyata untuk membentuk realitas dan kesuksesan.
Otak: https://images.unsplash.com/photo-1677442135703-1787eea5ce01?q=80&w=3132&auto=format&fit=crop&ixlib=rb-4.0.3&ixid=M3wxMjA3fDB8MHxwaG90by1wYWdlfHx8fGVufDB8fHx8fA%3D%3D
zoom-in-whitePerbesar
Otak: https://images.unsplash.com/photo-1677442135703-1787eea5ce01?q=80&w=3132&auto=format&fit=crop&ixlib=rb-4.0.3&ixid=M3wxMjA3fDB8MHxwaG90by1wYWdlfHx8fGVufDB8fHx8fA%3D%3D
Mahasiswa atau pekerja IT sering dihadapkan pada tekanan seperti tenggat waktu proyek, debugging berkepanjangan, dan tuntutan teknologi yang terus berubah. Dalam kondisi ini, kepercayaan diri dan mental yang kuat sama pentingnya dengan keterampilan teknis. Buku The Answer menawarkan pendekatan sederhana namun mendalam tentang bagaimana pikiran manusia dapat digunakan sebagai alat pencipta realitas. Konsep ini relevan bagi anak IT, yang kerap tenggelam dalam logika dan kode, untuk menyeimbangkan antara kerja keras dan kerja cerdas berbasis kekuatan pikiran.
Reticular Activating System/RAS: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549835/bin/reticular__activating__system.jpg
The Answer menjelaskan bagaimana sistem retikular aktivasi (Reticular Activating System/RAS) di otak manusia dapat diprogram ulang melalui afirmasi dan visualisasi. Hal ini diperkuat oleh penelitian dalam bidang neurosains dan psikologi positif, seperti yang dilakukan oleh Carol Dweck dengan konsep growth mindset dan studi tentang neuroplasticity oleh Norman Doidge. Dalam konteks anak IT, riset dari Harvard Business Review (2021) juga menunjukkan bahwa profesional teknologi yang rutin melakukan refleksi dan visualisasi tujuan memiliki produktivitas lebih tinggi hingga 20%.
ADVERTISEMENT
Kekuatan pikiran dalam dunia IT bisa diibaratkan seperti "algoritma tak terlihat" yang membentuk pola perilaku dan keputusan. Anak IT yang menanamkan afirmasi positif seperti "Saya mampu menyelesaikan tantangan teknis ini" atau membayangkan dirinya menjadi software engineer sukses, secara tidak langsung memberi perintah pada otaknya untuk mencari peluang dan solusi yang mendekatkan pada realitas itu.
Foto oleh Pixabay: https://images.pexels.com/photos/355952/pexels-photo-355952.jpeg?auto=compress&cs=tinysrgb&w=1260&h=750&dpr=2
Misalnya, seorang mahasiswa IT yang sedang magang sering merasa minder dibandingkan seniornya. Namun, dengan menggunakan teknik visualisasi dan afirmasi seperti yang dijelaskan dalam The Answer, dia bisa memprogram ulang pikirannya menjadi lebih percaya diri dan solutif. Ini bukan sulap, tapi sains: sistem RAS di otaknya mulai menyaring informasi, peluang, dan pengalaman yang relevan dengan tujuan tersebut.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi yang tepat untuk menggambarkan hal ini adalah diagram kerja RAS: bagaimana otak menyaring jutaan informasi berdasarkan fokus yang ditentukan oleh pikiran sadar. Bagi anak IT, ini mirip seperti ketika IDE (Integrated Development Environtment) hanya menampilkan baris kode relevan saat mode fokus diaktifkan - otak pun bisa seperti itu, jika diprogram dengan benar.
Foto oleh RDNE Stock project: https://images.pexels.com/photos/7414049/pexels-photo-7414049.jpeg?auto=compress&cs=tinysrgb&w=1260&h=750&dpr=2
Kekuatan pikiran bukanlah mitos motivasional, melainkan strategi nyata yang bisa diterapkan anak IT untuk bertahan dan berkembang di era digital. Dengan memahami dan mengaplikasikan konsep dari The Answer, seperti afirmasi, visualisasi, dan pemrograman ulang RAS, mahasiswa atau profesional IT dapat membentuk pola pikir yang memberdayakan. Tidak hanya meningkatkan produktivitas, tapi juga membangun ketahanan mental dan arah hidup yang lebih jelas.
ADVERTISEMENT