Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
15 Cara Kreatif Melawan Korupsi, Dimulai dari Sekitar Kita
18 Januari 2017 16:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
Tulisan dari Youth Proactive tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Melawan korupsi bisa dilakukan dimulai dari sekitar kita. Banyak anak muda yang sudah melakukannya, misalnya saja teman-teman di Youth Report Center yang sudah membuat posko pengaduan di kotanya masing-masing.Nah, tapi untuk bisa sampai ke sana pastinya ada prosesnya. Untungnya, kita bisa memanfaatkan toolkit atau perangkat yang dibuat Transparency International untuk membantu kita, anak muda, menyusun rencana cara melawan korupsi. Ada 15 cara nih yang bisa kita coba. Booklet-nya bisa kamu baca online atau unduh di website Transparency International, tapi juga bakal kita paparkan di 15 bahasan berikut.
ADVERTISEMENT
Kita, warga negara, butuh pemerintah karena pemerintah yang menyediakan layanan publik. Pemerintah bisa menyediakan layanan publik karena kita membayar pajak. Nah, kalau tak ada yang mengawasi pemerintah untuk mengelola uang dari pajak itu, kemungkinan untuk disalahgunakan bisa makin besar. Ingat kasus korupsi pegawai pajak Gayus Tambunan? Itu contohnya.Jadi, salah satu cara melawan korupsi adalah dengan memantau ke mana uang yang digunakan pemerintah itu mengalir, alias follow the money. Pantau dimulai dari pemerintah daerahmu dulu. Gimana memantaunya?
ADVERTISEMENT
Kalau mengawasi pemerintah daerah terlalu jauh, kamu bisa mulai dengan mengawasi sekolahmu sendiri. Semakin besarnya biaya pendidikan, makin besar pula kemungkinan uangnya dikorupsi. Nah, untuk memastikan banggaran pendidikan bebas dari korupsi, kamu bisa mulai dengan mengawasi sekolahmu sendiri.Caranya? Pantaulah kelengkapan layanan dan fasilitas sekolahmu. Misalnya, perangkat laboratorium sudah lengkap belum? Perpustakaan yang katanya mau diperbaiki sudah diperbaiki belum? Teman-teman kita di SMAN3 Surakarta pernah mencoba cara ini untuk membongkar praktik korupsi di sekolahnya. Ini dia step-by-step-nya.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar orang pasti punya pendapat soal layanan publik yang disediakan pemerintah. Sesekali ngomel di kumpul keluarga atau di media sosial. Tapi seberapa sering pendapat itu terkumpul jadi suatu laporan yang bermakna?Nah, ini bisa dilakukan pakai kartu laporan warga (citizen report card). Bentuknya tak harus dalam kartu betulan, bisa saja kamu kembangkan dalam bentuk aplikasi kalau lingkungan sekitarmu adalah pengguna aplikasi.Kartu ini digunakan untuk mengumpulkan masukan dan kritik layanan publik langsung dari orang-orang yang memakainya. Misalnya keluhan soal transportasi publik, soal dana BOS, pelayanan BPJS, atau macam-macam lainnya. Dengan kartu laporan ini kamu bisa mengumpulkan data untuk mengukur kualitas layanan publik. Jadi, gimana caranya?
ADVERTISEMENT
Teknologi bisa bermanfaat untuk cara melawan korupsi. Yaitu, dengan melaporkan korupsi dan memfasilitasi keluhan. Laporan bisa dilakukan lewat website, aplikasi, atau telepon. Media sosial terutama sangat efektif untuk memantau korupsi secara real-time. Fasilitas crowdsourcing juga bisa membantu memobilisasi orang dengan cepat. Nah, begini caranya.
ADVERTISEMENT
Komik dan kartun bisa memicu pembicaraan dan debat, apalagi di antara anak muda. Komik dan kartun bisa diakses oleh banyak orang dan juga bisa dibuat orang tanpa perlu punya akses ke produksi media besar. Bermodal Photoshop, Illustrator, GIMP, Toon Boom, atau bahkan sekadar cukup pensil dan kertas, sudah cukup untuk bisa berkarya.Kita sudah punya banyak teman yang mencoba cara ini. Misalnya Ngomik Maksa dan Komik Azer. KontraS juga kerja sama dengan KOSMIK untuk bikin komik tentang HAM. Dulu juga terkenal Lagak Jakarta karya Benny & Mice. Nah, kenapa nggak kita coba cara mereka?
ADVERTISEMENT
Teater dan drama bisa digunakan untuk memberdayakan warga. Warga bisa mengekspresikan kegelishan mereka soal suatu isu lewat pagelaran teater dan drama. Ini misalnya pernah dilakukan warga Kampung Bukit Duri dengan drama Ciliwung Larung, terkait ancaman penggusuran.Apakah kamu pelakon amatir atau profesional, apakah kamu lebih tertarik teater boneka atau pentas orang, apakah kamu lebih cocok dengan pentas musik atau stand-up comedy atau poetry slam, kamu bisa membuat lingkungan sekitarmu terlibat dalam upaya membuka wacana tentang antikorupsi lewat teater dan drama.
ADVERTISEMENT
Permainan tak bisa dilepaskan dengan kehidupan sehari-hari kita. Kalau dulu kita sering main Monopoli, Ular Tangga, dan kartu Yu-Gi-Oh, anak muda sekarang pun sering bermain game gadget macam Angry Birds dan Clash of Clans. Nah, permainan ini juga bisa dimanfaatkan untuk topik serius seperti korupsi. Permainan bisa mengembangkan pengetahuan, sikap dan nilai, juga efektif dalam membangun kerja sama.Kalau video game mungkin terlalu mahal ongkos produksinya, kamu bisa mulai dengan bikin permainan papan (board game). Cara ini, selain lebih murah, juga masih populer untuk sasaran audiens tertentu. KPK memanfaatkan board game dalam kampanye antikorupsi, begitu pula Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK). Di kota-kota besar juga ramai kafe-kafe khusus bagi penggemar permainan papan, misalnya The Guild Board Game Cafe di Surabaya.Kamu pun bisa coba bikin juga, nih.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Olahraga pun bisa dicoba untuk meningkatkan perhatian masyarakat soal isu korupsi dan transparansi. Pendidikan antikorupsi lewat olahraga bisa menciptakan suasana fun sekaligus efektif untuk menjangkau anak muda. Semuanya dilakukan di luar kelas, jadi tak terasa seperti menggurui.Ini misalnya pernah dicoba dengan ToleRUN untuk merayakan keberagaman. Bisa juga kamu coba nih!
ADVERTISEMENT
Indonesia punya banyak banget komunitas anak muda. Tiap kelompok muda punya tujuan beda, tapi jelas mereka semua setuju banget buat melawan korupsi dan meningatkan kesadaran masyarakat akan dampaknya sehari-hari. Nah, kamu bisa banget kerja sama dengan komunitas-komunitas muda sebagai cara melawan korupsi. Beragam dari Indonesian Youth Conference, sampai yang memang fokus pada isu antikorupsi seperti KOMPAK Paramadina.
ADVERTISEMENT
Kemah-kemah integritas dan antikorupsi bisa jadi sarana efektif untuk networking di antara anak muda, sekaligus mempelajari cara melawan korupsi dengan santai dan menyenangkan. Model-modelnya bisa kamu bentuk seperti pesantren kilat atau retreat yang sering ada di sekolah, atau dalam bentuk acara outbond lain.Kamu bisa mencoba cara ini dengan mengumpulkan teman-teman dari sekolah atau kampus untuk terlibat dalam kegiatan outdoor. Bisa sehari sampai seminggu.
ADVERTISEMENT
Ini butuh sedikit keberanian, tapi seru banget. Cara ini adalah bentuk untuk menolak praktik suap-menyuap yang masih sering terjadi kalau kita berurusan dengan birokrasi dan aparat.Taktik ini asalnya dari gerakan "zero rupee" di India. Caranya, setiap kali kamu diminta untuk bayar suap atau pungli, alih-alih membayar dengan uang sungguhan, kamu justru "bayar" dengan kertas yang sekilas mirip uang sungguhan ("zero currency"), tapi begitu dibuka ternyata uang kertas bohongan yang punya pesan antikorupsi.Seru, 'kan? Begini caranya.
ADVERTISEMENT
Aksi damai atau unjuk rasa adalah cara efektif untuk mengumpulkan berbagai kalangan di masyarakat dalam mendukung suatu isu. Tiap hari Kamis, misalnya, ibu-ibu korban pelanggaran HAM sudah melakukan ini di depan Istana Negara dengan Aksi Kamisan. Anak-anak muda sempat juga berkumpul dalam aksi Melawan Gelap waktu ramai pembredelan buku. Tahun 2015 kemarin, kita juga sempat aksi menolak kriminalisasi KPK.Bagaimana caranya mengumpulkan massa?
ADVERTISEMENT
Petisi bisa dimanfaatkan kepada para pengambil kebijakan, seperti pemerintah dan pihak yayasan pengelola pendidikan, untuk menunjukkan bahwa ada banyak pendukung pada isu yang kamu angkat. Kamu bisa memanfaatkan petisi online seperti change.org, bisa juga memanfaatkan sarana offline.Pastinya, petisi ini cuma sarana. Kampanye nggak berhenti cuma di petisi. Tapi sarana ini efektif untuk mengumpulkan dukungan. Nah, gimana caranya?
ADVERTISEMENT
Eits, bukan cuma pemuda yang punya sumpah. Menurut Transparency International, kamu bisa juga bikin Sumpah Pemilu. Apaan tuh maksudnya?Jadi, Sumpah Pemilu adalah cara gimana kamu meningkatkan kesadaran masyarakat di sekitamru untuk menyelenggarakan dan terlibat dalam pemilu yang bebas dari korupsi. Artinya, jangan sampai masyarakat ikut-ikutan politik uang (memilih karena dibayar) atau melakukan kecurangan dalam hasil pemilu. Ini pernah dicoba di Kepulauan Solomon. Nah, gimana sih Sumpah Pemilu itu?
ADVERTISEMENT
Korupsi politik adalah salah satu korupsi paling berbahaya. Salah satunya dilakukan dengan memanipulasi suara. Kamu bisa bergabung jadi sukarelawan KPU pemantau pemilu untuk mencegah terjadinya manipulasi suara. Kamu bisa juga memanfaatkan crowd-sourcing dengan teknologi untuk memantau pemilu. Waktu Pilpres 2014 kemarin, ada inisiatif Kawal Pemilu untuk memastikan hasil pemilu konsisten.Kamu pun bisa mencoba cara itu. Misalnya dengan tweet hasil suara di TPU masing-masing.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah 15 cara kampanye kreatif antikorupsi yang ditawarkan Transparency International. Kalau mau tahu lebih lengkapnya lagi, kamu bisa lihat brosur 37 halaman yang bisa dibaca online atau dinduh di website Transparency International. Pastinya, habis ini kamu tahu caranya mengangkat isu antikorupsi di sekitarmu, 'kan? Good luck, ya!