Pelatihan Digital Marketing Menjadi Hal Baru di Karanggede, Jatimulyo

Potret foto bersama setelah pelatihan digital marketing, Sumber: dokumentasi pribadi

Digital marketing merupakan suatu hal yang penting saat ini untuk dipelajari terlebih oleh seorang pengusaha. Hal tersebut menjadi salah satu alasan Tim Young Sustainable Initiative (YSI) BEM KM UMY 2023 memberikan pelatihan terkait digital marketing untuk masyarakat Karanggede terkhusus tim produksi olahan kelapa Virgin Coconut Oil (VCO) dan juga tim 3C (Content Creator Corner).

Pada hari Minggu (29/10) di Masjid Al-Muslim Karanggede, Jatimulyo Tim YSI dan volunteer bersama dengan Jejen Jaenul Haq yang menjadi pemateri pada pelatihan ketiga ini. Jejen merupakan seorang owner dengan beberapa usaha makanannya yang terdiri dari @moricacoklat.yogyakarta @cibayhotjeletot @seuhahpisan.n , usaha makanannyapun telah sukses memiliki banyak peminat.

"Bagaimana caranya kita bisa membuat hasil produksi usaha kita itu beda dan memiliki keunggulan dari usaha orang lain," ucap Jejen yang memberikan tips untuk tim produksi VCO juga tim 3C. Jejen juga menceritakan pengalamannya untuk mengelola usahanya yang ada dibidang makanan, mulai dari basic branding yang harus dimiliki produk hingga bagaimana cara memasarkannya.

Suasana saat pemateri menyampaikan materi, Sumber: dokumentasi pribadi

Pada pelatihan ini Jejen juga memberikan beberapa tips and trick yang dapat dilakukan sebagai langkah awal untuk mengenalkan dan menyebar luaskan produk VCO. Salah satunya dengan mempersiapkan WhatsApp Bussiness dan akun media sosial lainnya yang memang dikhususkan untuk produk VCO. Jejen juga menyebutkan bahwa berdasarkan dari pengalamannya, penjualan paling mudah dilakukan melalui WhatsApp sehingga harus banyak menyimpan nomor agar menambah potensi pembeli.

Pelatihan ini merupakan pelatihan ketiga yang akan menjadi pelatihan terakhir dari YSI BEM KM UMY 2023 dan setelah ini akan difokuskan untuk implementasi dari pelatihan-pelatihan yang telah diberikan pada beberapa waktu terkahir. Output dari adanya pelatihan yang diberikan tentu untuk menjadi bekal bagi pemasaran hasil olahan kelapa Karanggede, Jatimulyo yang diharapkan dapat semakin dikenal oleh masyarakat secara luas.

"Ibu-ibu di sini bisa mencoba menjalin mitra dengan apotik terdekat yang nantinya bisa menjadi tempat untuk memasarkan produk VCO nya," saran Jejen. Selain menyarankan untuk menjalin kerja sama dengan apotik, Jejen juga memberikan banyak masukan lainnya yang sangat membuat peserta pelatihan terbantu dan memiliki gambaran terkait apa saja yang perlu dilakukan.

Kegiatan pelatihan ini sangat berperan terhadap pengetahuan serta wawasan yang dapat membantu baik dari tim produksi VCO maupun tim 3C. Terdapat beberapa to do list yang akan dikerjakan untuk menunjang dan mencapai kesuksesan branding produk VCO Karanggede, Jatimulyo.

Rizka Pratama Nurrila Sari, Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta