Peningkatan Mutu dan Kualitas Produksi dengan Mesin Modern

YSI BEM KM UMY 2023
Tim Young Sustainable Initiative Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
26 Oktober 2022 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari YSI BEM KM UMY 2023 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Tim YSI BEM KM UMY melakukan pendampingan kepada Masyarakat Padukuhan Karanggede dalam melangsungkan rangkaian kegiatan dalam produksi minyak VCO.

Kelompok Kelapa sedang mendapatkan pengarahan dari Tim YSI BEM KM UMY mengenai cara penggunaan mesin untuk produksi minyak VCO, Karanggede, Jatimulyo, Kulonprogo, Minggu (16/10/2022), Foto: Tim Media YSI BEM KM UMY
zoom-in-whitePerbesar
Kelompok Kelapa sedang mendapatkan pengarahan dari Tim YSI BEM KM UMY mengenai cara penggunaan mesin untuk produksi minyak VCO, Karanggede, Jatimulyo, Kulonprogo, Minggu (16/10/2022), Foto: Tim Media YSI BEM KM UMY
Visitasi atau kegiatan mengunjungi desa binaan adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Tim YSI BEM KM UMY selama keberlangsungan acara. Kegiatan visitasi tersebut adalah suatu cara untuk memberikan pendampingan, pelatihan, dan edukasi bagi masyarakat Desa Karanggede, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo. Visitasi secara rutin ini diharapkan dapat memberi dampak positif dan hasil yang baik bagi masyarakat desa setempat. Semakin sering dilakukannya berbagai kegiatan di desa tersebut, maka proses penerimaan masyarakat terhadap material yang dibawa oleh tim menjadi cepat tersampaikan.
ADVERTISEMENT
Seperti pada tanggal 16 Oktober 2022, seluruh anggota Tim YSI BEM KM UMY melakukan kegiatan visit ke desa binaan ke lima kalinya. Visitasi kali ini mempunyai tujuan untuk mengenalkan mesin ke masyarakat desa. Terdapat tiga mesin pengolah yang dikenalkan kepada masyarakat diantaranya adalah mesin pemeras santan, mesin sentrifugal, dan klin (alat pembuat arang). Tidak hanya melakukan pengenalan terhadap masyarakat, namun tim YSI juga memberikan pelatihan pembuatan serta edukasi penggunaan mesin dengan baik.
Visitasi ke lima ini dihadiri oleh kurang lebih 25 anggota PKK Mekar Sari yang terdiri dari ibu-ibu dan juga beberapa remaja yang selanjutnya dibagi menjadi tiga kelompok besar. Kelompok pertama yaitu kelompok pembuatan minyak VCO dengan cara tradisional, kelompok kedua yaitu kelompok pembuatan minyak VCO dengan menggunakan Mesin Sentrifugal, yang ketiga adalah kelompok pembuat arang dengan menggunakan Klin.
ADVERTISEMENT
Jika sebelumnya proses pemerasan santan masih menggunakan kain, kehadiran mesin pemeras santan dirasa sangat membantu dan lebih efisien dalam penggunaan waktu. Selain itu, pembuatan minyak VCO menggunakan mesin sentrifugal juga hanya memerlukan waktu kurang lebih 30 menit untuk dapat menghasilkan kurang lebih 800 ml minyak VCO siap konsumsi. Mesin sentrifugal ini berbentuk kotak kubus yang didalamnya dapat diisi 8 wadah topes santan kelapa. Mesin ini memiliki kecepatan pemutaran kurang lebih 1000rpm sehingga dapat memisahkan santan dengan minyak yang dihasilkan. Adanya kedua mesin tersebut dengan jelas dapat menyingkat waktu pembuatan minyak VCO menjadi lebih cepat dan berproduksi dalam jumlah yang lebih banyak.
Kelompok Kelapa sedang mendapatkan pengarahan dari Tim YSI BEM KM UMY mengenai cara penggunaan mesin untuk produksi minyak VCO, Karanggede, Jatimulyo, Kulonprogo, Minggu (16/10/2022), Foto: Tim Media YSI BEM KM UMY
Selain kedua kelompok pengelola minyak VCO tersebut, juga terdapat kelompok ibu-ibu PKK yang mengelola limbah batok kelapa sehingga menjadi arang yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Klin adalah sebuah alat yang berbentuk tabung dan digunakan sebagai alat pembakaran arang. Pembuatan arang dengan menggunakan Klin tidaklah susah. Pada dasar klin diletakkan berbagai macam kayu, serabut, dan sampah daun guna dapat mempercepat pembakaran. Lalu setelahnya diisi oleh batok kelapa yang diletakkan secara tengkurap hingga padat dan penuh. Hal tersebut berfungsi untuk meminimalisir adanya udara yang masuk. Setelah semuanya masuk ke dalam klin, lalu tutuplah dengan rapat Klin tersebut kemudian bakar hingga cerobong asap keluar api berwarna merah.
ADVERTISEMENT
Kemunculan api berwarna merah pada cerobong asap tersebut menandakan bahwa pembakaran berhasil dilakukan secara sempurna, namun jika pada cerobong asap tetap keluar asap kemungkinan menandakan bahwa masih banyak udara yang masuk kedalam klin sehingga pembakaran belum terjadi secara maksimal. Pembakaran tersebut memerlukan waktu kurang lebih 2 jam dengan pendinginan kurang lebih 6 jam. Setelah proses pendinginan, maka panen arang siap untuk dilakukan.
Visitasi ke lima ini adalah salah satu upaya mengenalkan masyarakat kepada modernitas guna meningkatkan efisiensi waktu dan kualitas sebuah produk untuk menjadikan suatu barang bernilai guna lebih tinggi kepada masyarakat dusun Karanggede, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo. Selain itu, masyarakat juga diajarkan cara penyimpanan dan pemakaian alat dengan baik yang nantinya diharapkan dapat berproduksi sendiri secara mandiri dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Bersama UMY bersinergi membangun desa, menjulang tinggi mengakar dihati.
Muhammad Fawwaz Iftikar, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.