Sosialisasi Masyarakat di Desa Hargobinangun oleh Tim PPK Ormawa BEM KM UMY

TIM PPK ORMAWA BEM KM UMY BERSAMA TOKOH MASYARAKAT : DOKUMENTASI PRIBADI

Rabu, 5 Juni 2024 telah dilaksanakan kegiatan “Sosialisasi Program Penguatan Kapasitas Ormawa” oleh Tim PPK Ormawa BEM KM UMY. Acara tersebut dilaksanakan di rumah salah seorang warga Desa, yaitu Ibu Winarsih, tepatnya di Padukuhan Wonorejo, RT 001 RW 027. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 65 masyarakat yang terbagi kepada tiga golongan kelompok sebagai berikut: KWT Ngestimakmur, Kelompok PKK Wonorejo Ponggol, dan masyarakat prasejahtera. Kegiatan ini merupakan langkah awal Tim PPK Ormawa BEM KM UMY dalam usaha memberdayakan masyarakat di Desa Hargobinangun.

SAMBUTAN DUKUH WONOREJO : DOKUMENTASI PRIBADI

Kegiatan tersebut dibuka dengan sambutan oleh Ibu Esti selaku Kepala Dukuh yang mewakili perangkat desa untuk menyambut kedatangan Tim PPK Ormawa BEM KM UMY. Kegiatan berikutnya dilanjut dengan sedikit pemaparan arah gerak Kelompok PKK Wonorejo Ponggol, yang disampaikan langsung oleh Ketua Kelompok tersebut yaitu Ibu Veronica Sularmi. Setelah pemaparan tersebut, giliran Tim PPK Ormawa BEM KM UMY yang memaparkan tujuan dan arah geraknya kepada masyarakat.

SAMBUTAN KETUA TIM PPK ORMAWA BEM KM UMY : DOKUMENTASI PRIBADI

Setidaknya ada empat poin penting yang disampaikan oleh Ketua Tim PPK Ormawa BEM KM UMY beserta jajarannya: 1) Rasionalisasi Program Penguatan Kapasitas Ormawa yang dilaksanakan oleh BEM KM UMY. 2) Maksud dan tujuan Tim PPK Ormawa BEM KM UMY yang ingin memberdayakan masyarakat Desa Hargobinangun melalui optimalisasi potensi salak desa. 3) Teknis optimalisasi salak dimana masyarakat sasaran akan dibimbing langsung oleh Tim PPK Ormawa BEM KM UMY untuk dapat mengolah produk inovasi salak yang terdiri dari tiga produk sebagai berikut: Salak Roast Elixir, Salak Herbal Tea, Salak Flour Essence. 4) Teknis pemasaran produk yang telah dibuat oleh masyarakat, yang akan dibersamai oleh Tim PPK Ormawa BEM KM UMY.

Program-program dari Tim PPK Ormawa BEM KM UMY disambut hangat oleh warga desa. Mereka merasa menemukan solusi dari persoalan rendahnya harga jual salak di Desa Hargobinangun. “Program ini sangat bermanfaat bagi warna desa, karena dapat menjawab keresahan kami terkait persoalan rendahnya harga jual salak disini. Namun coba diperhatikan lagi konsep yang akan dibawakan, karena kami sendiri sempat mengelola salak menjadi olahan manisan dan keripik dan cukup mengalami kesulitan di dalamnya. Kami doakan semoga programnya sukses dan dapat menjadi solusi dari permasalahan kami” ujar Ketua PKK Wonorejo Ponggol, Ibu Veronica Sularmi.

Dzaffrin Al Ghifary, Komunikasi dan Penyiaran Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta