Konten dari Pengguna

Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kesadaran Individu Harus Ditingkatkan

Yuandika Nur Aprian
Mahasiswa S1 Farmasi Stikes Widya Dharma Husada - Blogger - Talent
18 Januari 2024 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yuandika Nur Aprian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Konsultasi dengan Psikiater, Foto: Yuandika Nur Aprian
zoom-in-whitePerbesar
Konsultasi dengan Psikiater, Foto: Yuandika Nur Aprian
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, isu terkait banyaknya korban bunuh diri masih menjadi salah satu hal yang harus kita perhatikan. Alasan mereka melakukan tersebut beragam mulai dari terlilit hutang sampai putus cinta. Tentunya mengakhiri hidup bukan jalan yang tepat dalam menghadapi senbuah masalah. Perlu teman-temat ketahui "masalah bersifat sementara, sedangkan keputusan untuk mengakhiri hidup bersifat selamanya". Kalimat tersebut dilontarkan seorang psikiater kepada saya yang menegaskan bahwa hidup sungguh berharga, dan kita patut mensyukurinya, dan selalu ada jalan untuk mereka yang ingin terus berusaha.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, kita tidak hanya perlu memperhatikan kesehatan raga, namun masalah kejiwaan juga mesti diperhatikan. Sayangnya pandangan masyarakat ketika kita menemui profesional seperti psikolog atau psikiater, kita dianggap seseorang yang gila. Hal tersebut membuat orang yang membutuhkan bantuan profesional menjadi ragu untuk menemui psikolog atau prikiater. Logikanya bagaimana masalah kejiwaan bisa sembuh jika kita hanya berdiam diri dan membirkan hal tersebut terjadi?
Contohnya saja ketika kamu merasa sedang sakit perut. Tidak bisa kita berdiam diri dan menunggu rasa sakitnya mereda, rasa sakit akan terus muncul atau bahkan bertambah parah. Maka harus ada langkah yang kita ambil, salah satu langkah yang tepat ialah konsultasi ke dokter untuk mengetahui diagnosa dan mendapat terapi pengonbatan yang tepat. Sama halnya dengan sakit perut, masalah psikis juga demikian, misalnya depresi. Ketika kita terus memendamnya, deperasi akan semakin hebat dan pada akhirnya perilaku kita jadi tidak bisa terkontrol. Pada tahap tertantu kita bisa saja melukai diri sendiri atau orang lain. Jadi, apa langkah yang harus kita ambil ketika kita dihadapkan dengan masalah psikis? Ya, menghubungi profesional seperti psikolog atau psikiater untuk meminta bantuan adalah langkah yang tepat.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui pentingnya menemui profesional, beberapa dari kalian mungkin merasa bingung, ketika dihadapkan dengan masalah kejiwaan, mana yang harus ditemui terlebih dahulu psikolog atau psikiater? Maka disini saya akan menjelaskan pengertian dari profesi psikolog dan psikiater terlebih dahulu.
Pengertian Psikolog dan psikiater
Psikologi adalah salah satu disiplin ilmu yang mempelajari lebih dalam mengenai mental, pikiran, dan perilaku manusia. Disiplin ilmu ini meneliti alur pemikiran manusia dan alasan di balik perilaku dan tindakan tersebut.
Psikolog adalah seorang ahli dalam ilmu psikologi yang berfokus pada pikiran dan perilaku seseorang. Secara jenjang pendidikan, psikolog harus mengenyam pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi, setelah itu melanjutkan ke jenjang program profesi untuk mempelajari secara langsung dan mempraktikan kesja psikolog.
ADVERTISEMENT
Psikiatri adalah cabang keilmuan medis yang fokus pada diagnosis, pengobatan, dan pencegahan terhadap gangguan emosional, kejiwaan, maupun perilaku.
Psikiater adalah seorang dokter spesialis yang mendalami ilmu kesehatan jiwa dan perilaku. Untuk menjadi seorang psikiater, harus menyelesaikan pendidikan sebagai dokter lalu melanjutkan pendidikan di bidang psikiatri. Lulusan spesialis kedokteran jiwa atau psikiatri mendapatkan gelar Sp.KJ.
Cara Tepat Memilih Profesi Mana Yang Harus Ditemui
Mengutip dari arikel GoodDoctor yang ditulis dr. Raja Friska Yulanda (2020), bahwa seorang pasien dapat konsultasi dengan psikolog jika menemui masalah berikut:
1) Mengalami kehilangan
2) Stres dan anxiety
3) Depresi
4) Fobia
5) Masalah keluarga dan hubungan
Sedangkan seorang pasien dapat berkonsulasi dengan psikiater bila menemui masalah dibawah ini:
ADVERTISEMENT
1) Tidak mampu kontrol emosi
2) Perubahan pola tidur
3) Penggunaan obat-obatan
4) Perubahan peforma di sekolah atau di pekerjaan
5) Menghindari aktivitas sosial
6) Sakit fisik yang tidak diketahui penyebabnya
7) Kecemasa, kekhawatiran, atau kesedihan berlebih
8) Sering mimpi buruk atau marah-marah (tantrum)
Tips Untuk Kamu Yang Baru Pertama kali Konsultasi Profesional
Untuk menemui Psikolog, jika kamu terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan. maka manfaatkan fasilitas itu untuk konsultasi secara langsung ke fasilitas kesehatan tingkat pertama, biasanya puskesmas atau klinik pratama yang menyediakan fasilitas tersebut. jika tidak ada psikolog di sana, maka minta untuk dirujuk ke fasilitas tingkat ke dua seperti rumah sakit. atau jika kalian memiliki budget yang lebih, kalian bisa berkonsultasi ke praktek psikolog atau fasilitas kesehatan yang terdekat di daerah kamu dengan pembayaran ditanggung pribadi.
ADVERTISEMENT
Untuk menemui psikiater, jika kamu merupakan peserta BPJS kesehatan maka pertama kamu pertama harus konsultasi dengan dokter umum terlebih dahulu di fasilitas tingkat pertama dan mendapatkan surat rujukan untuk menemui dokter spesialis kesehatan jiwa di fasilitas tingkat ke dua (rumah sakit). Namun jika kalian memiliki budget lebih, mungkin praktek psikiater bisa menjadi salah satu opsi yang baik.
Untuk kamu yang memiliki keterbatasan waktu, konsultasi online di aplikasi seperti Halodoc, Alodokter dan lain semacamnya bisa menjadi pilihan kedua untuk menyelesaikan masalah kamu. Namun perlu diingat, tetap saja tatap muka secara langsung tetap menjadi opsi terbaik karena mungkin ada beberapa terapi yang memerlukan pemeriksaan fisik lebih lanjut.
Sekali lagi, saya ingatkan jangan pernah malu ataupun gengsi mencari bantuan tenaga profesional untuk kesehatan mental kamu yaa...
ADVERTISEMENT