Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Manipulasi dalam Hubungan, Ketika Kebaikan Menjadi Alat Pengendalian
11 Januari 2025 13:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Yuda Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjalani hubungan dengan seseorang yang manipulatif bisa sangat membingungkan dan penuh perasaan campur aduk. Di satu sisi, mereka bisa sangat perhatian, menunjukkan kasih sayang yang tulus, dan berusaha memberikan yang terbaik. Namun, di sisi lain, ada taktik manipulatif yang digunakan untuk mengendalikan hubungan dan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hal ini bisa sangat sulit dikenali, terutama ketika kebaikan yang ditunjukkan tampak tulus, tetapi sebenarnya itu semua adalah bagian dari strategi untuk mempertahankan kontrol.
ADVERTISEMENT
Manipulasi dalam hubungan sering dimulai dengan cara yang halus dan terkadang tidak terlihat jelas. Pola manipulasi seperti memainkan perasaan, membuat pasangan merasa bersalah, atau memutarbalikkan fakta demi keuntungan pribadi, adalah beberapa contoh yang bisa terjadi dalam hubungan. Seiring berjalannya waktu, perasaan bingung dan tidak nyaman akan muncul, karena mereka cenderung mengubah narasi dan membalikkan keadaan agar pasangan merasa mereka yang salah.
Dalam hubungan dengan orang yang manipulatif, kebaikan yang diberikan sering kali bukanlah bentuk kasih sayang sejati, melainkan alat untuk menciptakan ketergantungan emosional. Orang yang manipulatif tahu persis kapan harus memberikan perhatian dan kapan mereka harus mengubah dinamika hubungan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Pengalaman Pribadi dengan Seseorang yang Manipulatif
ADVERTISEMENT
Saya ingin berbagi pengalaman pribadi yang menggambarkan bagaimana hubungan dengan seseorang yang manipulatif dapat mengubah dinamika dan perasaan saya. Pada awalnya, hubungan saya dengan orang ini berjalan sangat lancar. Mereka sangat perhatian, selalu siap memenuhi kebutuhan saya, dan segala sesuatunya tampak ideal. Saya merasa dihargai dan diprioritaskan. Namun, semakin lama saya berada dalam hubungan ini, saya mulai merasakan ada hal-hal yang tidak sesuai. Saya merasa seperti ada sesuatu yang disembunyikan, meskipun saya kesulitan untuk mengidentifikasinya.
Titik balik terjadi ketika ponsel saya rusak, dan saya memutuskan untuk mengirim DM lewat Instagram untuk menghubunginya. Ternyata, yang membalas bukan dia, melainkan pacarnya. Pacarnya mengaku bahwa ini adalah kali ketiga dia diselingkuhi oleh orang tersebut. Berbagai alasan yang diberikan pacarnya beragam, tetapi semuanya terasa klise dan tidak dapat diterima begitu saja.
ADVERTISEMENT
Setelah kebohongannya terbongkar, reaksi orang ini sungguh mengejutkan. Alih-alih merasa malu atau menyesal, mereka justru terlihat sangat santai dan merasa superior. Baginya, masalah tersebut seolah biasa saja dan tidak perlu diperbesar. Ini justru membuat saya merasa bingung, bukan karena saya kecewa atau marah, tetapi karena saya merasa “kenapa saya bisa terjebak dalam hubungan dengan seseorang seperti ini?”
Meskipun semuanya sudah terbongkar, saya tidak merasa kecewa atau sedih. Saya malah merasa kasihan dengan diri sendiri, menyadari betapa mudahnya saya terjebak dalam manipulasi yang sangat cerdik. Orang ini tahu betul bagaimana cara menciptakan citra dirinya yang sempurna di mata saya, sambil terus menyembunyikan banyak hal yang merusak hubungan kami. Kebaikan yang dia tunjukkan ternyata hanya alat untuk mempertahankan kontrol dalam hubungan, bukan bentuk cinta sejati.
ADVERTISEMENT
Tips dan Saran Menghadapi Orang Manipulatif dalam Hubungan
1. Perhatikan Tanda-Tanda Manipulasi Sejak Dini: Manipulasi sering dimulai dengan hal-hal kecil yang mungkin terlihat tidak signifikan. Jika pasangan Anda mulai membuat Anda merasa tidak nyaman atau memutarbalikkan keadaan, itu bisa menjadi tanda adanya manipulasi. Percayalah pada perasaan Anda dan jangan abaikan tanda-tanda tersebut.
2. Tetapkan Batasan yang Jelas: Penting untuk menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan. Orang manipulatif sering mencoba untuk melanggar batasan ini demi mendapatkan kontrol. Jika Anda merasa perilaku mereka sudah tidak sehat, tegaskan posisi Anda dengan tegas. Batasan yang sehat akan membantu menjaga hubungan yang saling menghargai.
3. Komunikasi Terbuka dan Jujur: Jangan takut untuk berbicara terbuka tentang perasaan Anda. Manipulasi sering berkembang ketika pasangan tidak bisa mengungkapkan perasaan atau kebingungannya. Dengan komunikasi yang jujur dan terbuka, Anda dapat mengungkapkan masalah yang terjadi dalam hubungan.
ADVERTISEMENT
4. Jaga Kewaspadaan dan Cintai Diri Sendiri: Anda berhak untuk merasa dihargai dan dicintai dalam hubungan. Jika Anda merasa terjebak atau dimanipulasi, penting untuk menjaga kesejahteraan emosional Anda. Jika perlu, carilah dukungan dari teman, keluarga, atau seorang profesional untuk membantu Anda melihat situasi lebih jelas.
5. Cari Bantuan Profesional Jika Perlu: Jika Anda merasa kesulitan untuk keluar dari hubungan yang penuh manipulasi, jangan ragu untuk mencari bantuan dari seorang konselor atau terapis. Seorang profesional dapat membantu Anda mengenali pola-pola manipulasi dan memberikan dukungan untuk mengambil langkah yang sehat.
6. Kenali Pola Perilaku Manipulatif: Orang yang manipulatif sering menggunakan berbagai taktik untuk mengendalikan situasi, seperti menumbuhkan rasa bersalah, membalikkan fakta, atau menyalahkan Anda. Jika Anda merasa bingung atau terjebak dalam permainan emosional, itu mungkin pertanda bahwa Anda sedang menghadapi manipulasi.
ADVERTISEMENT
7. Jangan Takut Untuk Mengakhiri Hubungan: Terkadang, keputusan terbaik dalam hubungan yang penuh manipulasi adalah mengakhiri hubungan tersebut. Walaupun hal ini tidak mudah, mengakhiri hubungan yang tidak sehat dapat memberikan kebebasan emosional dan membuka peluang untuk hubungan yang lebih sehat dan saling menghargai di masa depan.
Pengalaman saya dengan orang yang manipulatif ini adalah pelajaran penting tentang bagaimana menjaga kewaspadaan dalam hubungan. Manipulasi bisa sangat halus dan tersembunyi, tetapi pada akhirnya, itu akan merusak hubungan yang seharusnya sehat. Dalam hubungan apapun, baik itu romantis atau tidak, kita berhak untuk dicintai dengan tulus, saling menghargai, dan berada dalam hubungan yang saling mendukung secara emosional. Jika Anda merasa ada yang tidak beres dalam hubungan Anda, percayalah pada insting Anda, dan jangan takut untuk mencari dukungan serta membuat keputusan yang benar bagi kesehatan emosional Anda.
ADVERTISEMENT