Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Alice in Borderland: Bermain Game di Dunia Nyata, Bagaimana Jadinya?
16 Januari 2021 8:23 WIB
Tulisan dari Yudha Ariwardana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Serial original di Netflix yang rilis pada 10 Desember 2020 diadaptasi dari novel grafis bergenre thriller Jepang yang berjudul “Alice in Borderland” sesuai dengan judul series tersebut.
ADVERTISEMENT
Alice in Borderland yang mengangkat cerita tentang bagaimana jika permainan dibawa ke dunia nyata, hal ini tentunya membuat rasa penasaran terutama bagi peminatnya. Bahkan, serial ini masuk menjadi serial terpopuler hampir di 40 negara.
ADVERTISEMENT
Berlatar belakang di Tokyo, Jepang ini menceritakan tentang dunia parallel, dimana mereka harus bermain game untuk bertahan hidup. Diawali dengan tiga sahabat bernama Arisu, Karube, dan Chota yang mengalami kesialan pada hari yang sama dan mereka memutuskan untuk berkumpul. Namun, tiba-tiba mereka berpindah ke dunia parallel dimana semua orang di Tokyo hilang dan pada saat malam hari tiba mereka haruslah bermain permainan yang mengancam nyawa, bahkan mengorbankan nyawa antara satu dengan yang lainnya.
Pada setiap permainannya pemain akan mendapat kartu remi yang akan menunjukkan tingkat kesulitan dan jenis permainan yang akan mereka hadapi. Terdapat empat tipe permainan sesuai dengan kartu remi yaitu keriting, wajik, sekop, dan hati. Jenis yang tersulit yaitu hati karena permainan ini akan memainkan perasaan dan penuh dengan pengkhianatan antara satu pemain dengan pemain lainnya.
ADVERTISEMENT
Arisu yang diperankan oleh Kento Yamazaki sebagai pemeran utama, Usagi (Tao Tsuchiya), Chota (Yuki Morinaga), Karube (Keita Machida), dan pemeran lainnya. Menonton serial ini tanpa membaca novelnya tidak akan membuat penonton merasa bingung dengan alur ceritanya bahkan akan terpukay dengan visual dan sinematografi Alice in Borderland. Terutama dalam setiap permainan untuk bertahan hidup membuat penonton ikut berfikir bagaimana cara menyelesaikan teka-teki dari permainan tersebut.
Tim produksinya telah menyiapkan season kedua dari Alice in Borderland, terutama pada akhir season satu yang membuat penontonnya dibuat penasaran, membuat banyak penikmatnya tidak sabar untuk menunggu kelanjutan dari bagiamana mereka akan bertahan hidup di Borderland. Serial ini sangat cocok bagi orang yang suka dengan Jumanji atau Ready Player One karena memiliki kemiripan dengan Alice in Borderland.
ADVERTISEMENT
Penulis: Yudha Ariwardana dan Sigit Hariyanto.