Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ahok: Saya Seperti Nemo di Tengah Kota Jakarta
25 April 2017 9:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Gubernur Basuki T Purnama atau Ahok hari ini membacakan pledoinya sendiri. Dalam pembacaan pledoinya itu, Ahok mengatakan bahwa dirinya seperti ikan di Film Finding Nemo.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, ia harus menjawab pertanyaan anak-anak TK yang mengunjunginya di Balai Kota. Lalu Ahok menjawab pertanyaan tersebut dengan mengajak mereka menonton Film Finding Nemo.
"Saya waktu itu bingung bagaimana menjawab pertanyaan anak TK. Lalu saya mengajak anak-anak TK untuk bersama menonton cuplikan Film Finding Nemo melawan arus," kata Ahok di PN Jakarta Utara, Auditorium Kementan Ragunan, Selasa (25/4).
"Bapak mau kasih tahu melalui pelajaran ikan ini, papanya tidak mengizinkan Nemo masuk ke jaring. Dengan jaring tadi Nemo bisa keluar masuk kan. Kalau ikan Nemo mau masuk boleh enggak? Boleh juga," lanjut dia.
Ahok kemudian melanjutkan pembacaan pledoinya. Ia mengatakan bahwa saat Nemo berada dalam jaring yang berisi ikan-ikan besar, ayahnya tidak mengizinkannya.
ADVERTISEMENT
Namun, Nemo berjasa kepada ikan-ikan besar itu karena ia berhasil menyelamatkan mereka untuk keluar dari jaring. Hal itu juga yang dirasakan oleh Ahok.
"Nemo meminta berlawanan arah, orang nurut enggak? Enggak nurut. Kita melawan arus berbeda sama kita, tapi kita tetap lakukan, untuk menyelamatkan dia," ucap Ahok.
"Papanya pun mengikhlaskan untuk masuk. Papanya tahu, Nemo bisa kejepit. Lalu begitu terlepas, ada enggak yang berterima kasih kepada Nemo yang pingsan? Tidak ada. Mungkin setelah itu tidak ada yang berterima kasih kepada kita," imbuhnya.
Ahok pun menegaskan bahwa dirinya tidak perlu menerima ucapan terima kasih dari orang yang ia bantu. Namun ia percaya Tuhan menghitung jerih payahnya karena tidak ada sesuatu hal yang sia-sia.
ADVERTISEMENT
"Saya hanya seekor ikan kecil Nemo di tengah Kota Jakarta. Walau pun saya difitnah dan dicaci maki saya akan tetap melayani dengan kasih," tegas Ahok.
Dirinya pun bersyukur karena dalam persidangan ini ia bisa mengungkapkan kebenaran yang hakiki. Dimana Penuntut Umum menurut Ahok mengakui dan membenarkan bahwa dirinya tidak melakukan penodaan agama dan penista agama.
"Haruskah saya masih dipaksakan bahwa saya seorang penista agama. Penyalahgunaan atau penodaan terhadap agama atau penginaan kepada suatau golongan? tuturnya.